Adinda Fitri Rachmawati Widodo Mahasiswi Semester 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang Lentera24.com - KTT ASEAN j...
Lentera24.com - KTT ASEAN juga dikenal sebagai Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN merupakan pertemuan puncak antara pemimpin-pemimpin negara anggota ASEAN yang rutin dilaksankan setiap tahunnya.Terdapat 10 Negara yang masuk dalam KTT ASESAN seperti Brunei Darussalam, Indonesia, Kamboja, Laos, Malasyia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam.
KTT ASEAN pertama kali diadakan di Bali dilangsungkan pada tanggal 23-24 Februari 1976. Indonesia juga dipercaya menjadi tuan rumah pertama kali. KTT ASEAN pada tahun ini yang ke-42 dilaksanakan di Indonesia pada bulan Mei di Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Bapak Joko Widodo meninjau acara tersebut pada tanggal 14 maret 2023. Dalam keterangannya bapak Joko Widodo menyampaikan bahwa sejumlah tempat siap digunakan. Bapak Presiden Joko Widodo berkata dipilihnya Labuan bajo itu sendiri adalah untuk mendorong agar kegiatan KTT ASEAN juga dimanfaatkan sebagai ajang promosi labuan Bajo sebagai salah satu destinasi super prioritas Indonesia.
Posisi dan peran Indonesia di bidang ekonomi di ASEAN yaitu mendukung pembentukan integrasi ekonomi Kawasan Asia Tenggara melalui MEA, Membuka pusat promosi ASEAN, Menjalin kerja sama antara perdagangan, perindustrian, dan sektor jasa pada negara-negara ASEAN. Seiring berjalanan waktu. KTT ASEAN membuat kerja sama pada bidang ekonomi, politik, budaya dan teknologi hingga pendidikan. Setiap anggota memiliki kedudukan tersendiri untuk memperkuat kerja sama antar anggota negara Asean. Di dalam MEA ada banyak sekali rencana dan harapan yang bisa dicapai oleh ASEAN dengan harapan dan rencana tersebut, ASEAN diharapkan menjadi sebuah wilayah yang perekonomiannya yang bisa sejahtera, stabil, dan kompetitif.
Selain itu, pembentukan MEA diharapkan mampu untuk menghadapi sebuah persaingan global dalam bidang ekonomi terutama dari negara Cina dan India.Mea akan memulai pembentukan ASEAN menjadi pasar dan basis dari produksi tunggal yang dapat membuat ASEAN dinamis dan dapat bersaing. Langkah-langkah dalam memperkuat pelaksanaan baru yang menghubungkan ekonomi, mempercepat pada sektor - sektor prioritas, memberikan fasilitas terhadap gerakan bisnis, serta tenaga kerja.
Indonesia tengah bersiap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Dampak terciptanya MEA adalah pasar bebas di bidang permodalan, barang dan jasa, serta tenaga kerja. ASEAN merupakan kekuatan ekonomi ketiga terbesar setelah Jepang dan Tiongkok. Terdapat empat hal MEA dapat dijadikan momentum yang baik bagi Indonesia :
1. Negara Indonesia dijadikan sebuah wilayah kesatuan pasar dan basis produksi.Dengan terciptanya kesatuan pasar memudahkan produksi akan membuat arus barang, modal , dan Investasi akan mudah dan nilainya sangat besar.Selain itu juga,tidak ada hambatan dari satu ke satu pada kawasan Asia Tenggara.
2. MEA akan dibentuk sebagai kawasan ekonomi dengan kompetisi yang tinggi, yang memerlukan kebijakan yang meliputi consumer protection, competion policy, dan E-commerce. Dengan kebijakan ini tercipta persaingan yang adil, terdapat perlindungan yang adil, perlindungan berupa jaringan dari agen-agen konsumen dan tercipta persaingan iklim perdagangan secara adil. Selain itu juga memudahkan jaringan transportasi yang efisien, aman, dan terintegrasi.
3. MEA akan dijadikan sebagai Kawasan yang memiliki perkembangan ekonomi yang merata, dengan memprioritaskan pada Usaha Kecil Menengah (UKM). Kemampuan daya saing antar suatu UKM akan ditingkatkan dengan menfasilitasi akses terhadap informasi terkini dengan kondisi pasar, Dapat mengetahui pengembangan sumber daya manusia dalam peningkatan kemampuan, keuangan, dan teknologi khususnya bisnis seperti UMKM.
4. MEA akan dihubungkan secara penuh terhadap perekonomian global. Dengan membangun sebuah industri untuk meningkatkan koordinasi terhadap negara anggota tersebut. Selain itu bisa meningkatkan jumlah pasokan pada kawasan Asia Tenggara melalui jaringan pada kawasan ASEAN.
Di beberapa tahun terkahir, aset-aset negara berkembang telah menjadi kesayangan investor. Negara-negara yang berlimpah, populasi yang besar dan cepat berkembang, biaya tenaga kerja yang murah, dan kondisi politik yang stabil. Di era yang semakin maju seperti ini banyak perubahan yang telah terjadi. Salah satunya perubahan ekonomi negara yang sangat pesat, namun perubahan tersebut terkadang membuat kemajuan atau kemunduran bagi masyarakat itu sendiri, sekarang ini banyak yang kesulitan terhadap ekonomi itu sendiri yang telah direncanakan oleh pemerintah.Kita sebagai masyarakat harus siap menghadapi dengan adanya MEA ini.
Selain itu, di Indonesia juga memiliki masalah Tentang ekonomi yaitu tingginya jumlah pengangguran, tingginya biaya produksi, Bahan kebutuhan pokok yang masih langka, Suku bunga perbankan terlalu tinggi, dan Nilai Inflasi semakin tinggi.
Pemerintah juga memiliki rencana untuk menghadapi MEA, yaitu :
1. Penguatan Daya saing Ekonomi, Pemerintah meluncurkan Master Plan percepatan dan perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia di beberapa wilayah di Indonesia.
2. Progam ACI (Aku Cinta Indosesia ) adalah salah satu Gerakan “ Nation Branding ’’ bagian dari pengembangan ekonomi kreatif, kegiatan ini masih berjalan sampai sekarang dan akan diteruskan agar memudahkan pebisnis di beberapa wilayah.
3. Penguatan Sektor UMKM, dalam meningkatkan pertumbuhan UMKM Indonesia diadakannya “ Pameran Koperasi ‘’ dan “UKM Festival ‘’ untuk membantu pelaku UMKM yang ada di Indonesia.
Sebagai kesimpulan, masyarakat harus siap menghadapi MEA itu sendiri untuk keberlangsungan hidup yang lebih baik. Selain itu, juga pemerintah membantu untuk membantu menghadapi MEA dengan melakukan bantuan atau menyediakan wadah untuk peluang bisnis agar meningkatkan devisa negara dan memajukan negara dalam bidang ekonomi. Peran masyarakat sangat dibutuhkan juga untuk saling berkolaborasi dengan pemerintah untuk menjadikan Indonesia yang lebih baik.***