HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Pelarangan Ikut Turnament Futsal Piala BP Batam Diduga Ada Unsur Politik

Teuku Jayadinoer Lentera24.com | BATAM - Sangat disesalkan jika benar Dinas Pendidikan Kepulauan Riau yang tidak mendukung siswanya ikut be...

Teuku Jayadinoer
Lentera24.com | BATAM - Sangat disesalkan jika benar Dinas Pendidikan Kepulauan Riau yang tidak mendukung siswanya ikut berolahraga, padahal instansi ini merupakan badan yang membina generasi penerus bangsa menjadi cerdas sehat dan mempuni menjadi manusia seutuhnya, mereka tidak hanya menerima pendidikan intelektual, tapi juga wajib mendapatkan pelatihan fisik menyeluruh.

Ada apa dengan Dinas Pendidikan Kepulauan Riau yang terkesan tidak mendukung siswanya mengikuti turnamen olahraga Futsal BP Batam tahun 2023, padahal jauh jauh hari sudah mempersiapkan pelaksanaannya, jangan karena kepentingan politik mental anak yang dikorbankan.

Hal itu dikatakan oleh Teuku Jayadinoer salah seorang pemerhati Social masyarakat Kota Batam kepada Lentera24.com Senin 27 Februari 2023.

Jayadi, menduga batalnya turnamen futsal Piala Kepala BP Batam kategori SMA/SMK, karena ada intervensi dari pejabat di Pemprov Kepri, dan ini sudah berbau politis serta tak dapat dibenarkan, ini sudah merusak mental anak" ujarnya. 

Dengan mundurnya anak anak ini ikut berkopetensi pada turnamen futsal Piala Kepala BP Batam kategori SMA/SMK menunjukkan buruknya komunikasi antar Dinas Pendidikan Kepri dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam sebagai penyelenggara. Dinas pendidikan Kepri pun terkesan tidak proaktif menyikapi permasalahan yang terjadi.

Jayadi menilai, dugaan larangan yang dilakukan Dinas Pendidikan Kepri untuk tidak mengikuti kegiatan itu karena ada kekhawatiran kelompok tertentu terkait dukungan politik, ini jelas jelas sudah mencoreng dunia pendidikan dengan politik ini tidak fair. 

“Kegiatan itukan sangat baik untuk pengembangan bakat siswa. Kenapa dilarang? Harusnya Dinas Pendidikan Kepri bisa bersinergi, mereka yang menjadi inisiator”kata dia saat dihubungi Minggu 26 Februari 2023.

Lebih jauh Ia menuturkan, sekolah sebagai lembaga pendidikan harus bertanggung jawab terhadap pengembangan potensi siswa dan Dinas Pendidikan Kepri seharusnya bisa melihat sisi positif terhadap kegiatan tersebut.

“Dinas pendidikan itu harusnya terbantu dengan adanya kegiatan ini tapi malah tidak bersedia, apakah soal prosedur atau soal tata krama,” kata dia.

Pihaknya berharap, kejadian seperti ini tak terulang kembali. Sebab, efeknya terhadap pengembangan potensi siswa untuk menyalurkan hobi dan bakatnya.
Ia meminta Dinas Pendidikan Kepri lebih fokus meningkatkan kualitas sekolah melalui prestasi, dibarengi dengan membangun sarana prasarana sekolah guna mendukung kegiatan kegiatan-kegiatan berorientasi terhadap pengembangan bakat siswa.

“Banyak anak-anak yang terlibat kenakalan remaja akibat tidak tersalurnya bakat mereka, bila itu terjadi siapa yang bertanggungjawab, padahal dengan ada kegiatan seperti yang akan dilaksanakan oleh BP Batam dengan sendirinya kenakalan remaja dapat berkurang.

“ Siapa sebenarnya aktor intelektual dibalik semua ini? Jangan bawa dunia pendidikan ke urusan politik. Jangan karena ada unsur politik sehingga mengorbankan generasi Bangsa,” kata Jayadi. []L24.Sai