HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Menuju Masyarakat Sadar Bencana

Menuju Masyarakat Sadar Bencana  Talitha Rofi'ah Rosanda Mahasiswi Semester 1 Fakultas Ilmu Kesehatan Prodi Farmasi Universitas Muhammad...

Menuju Masyarakat Sadar Bencana 
Talitha Rofi'ah Rosanda Mahasiswi Semester 1 Fakultas Ilmu Kesehatan Prodi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang 
Lentera24.com - Bencana alam merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari oleh setiap manusia, baik bencana alam terjadi karena ulah manusia maupun bencana alam yang memang sudah menjadi takdir dari Allah SWT. Pada akhir tahun 2022 ini bencana alam yang terjadi di Indonesia datang silih berganti seperti Gempa Cianjur, Erupsi Gunung Semeru dan juga Erupsi Gunung Krakatau. Bencana alam yang terjadi mengorbankan banyak sekali jiwa, maka dari pada itu pihak Badan Penanggulangan Bencana perlu untuk terus mensosialisasikan pemahaman mengenai bencana lebih mendalam, sehingga masyarakat dapat mengerti apa yang akan dilakukan pertama kali saat bencana datang dan dapat tercipta budaya masyarakat sadar bencana. Mengingat bahwasanya bencana alam terkadang hadir secara tiba-tiba. Karena pada dasarnya, kita memang tidak bisa menghindari bencana alam.  Namun, kita sebagai masyarakat dapat meminimalisir dampak yang mungkin akan terjadi. 

Membentuk masyarakat sadar bencana bukan hanya menjadi tanggung jawab Badan Penanggulangan Bencana. Namun juga tanggung jawab kita selaku warga indonesia. Bila kita lihat mengenai bagaiamana Indonesia menanggapi persiapan mengenai pemahaman bencana lebih ditekankan kepada bagaiamana tanggap darurat bencana dan juga mengenai pasca bencana. Padahal seharusnya kita dapat mempersiapkan para masyarakat dengan budaya sadar bencana ini. Sehingga, sebelum adanya bencana seluruh masyarakat sudah memiliki bekal apa yang akan dilakukan bila mana bencana itu datang tiba-tiba. 

Manusia terkadang selalu menggap bahwa apa yang diberikan alam atau bencana merupakan takdir yang tak terelakan, sehingga bila bencana datang kita hanya perlu duduk dan menerima takdir yang terjadi pada kita, terlepas dari selamat atau tidak nya kita dari bencana itu. Tawakkal tanpa diiringi ikhtiar adalh suatu konsep yang salah, dimana bila kita tawakkal tanpa melakukan ikhtiar juga hasil nya akan sia-sia, bila bencana datang sudah seharusnya kita berusaha terlebih dahulu untuk menyelamatkan diri kita, bila kita sudah berikhtiar untuk menyelamatkan diri kita maka yang selanjutnya kita lakukan adalh tawakkal kepada Allah SWT, lalu apa saja hal yang disiapkan untuk menuju masyarakat yang sadar bencana?

Adanya kendala sosiokultural seperti contohnya perbedaan pandangan setiap masyarakat mengenai bencana memungkinkan ketidakefektifan penyuluhan mengenai masyarakat sadar bencana, sehingga mungkin dapat dilakukan edukasi kebencanaan dengan memasukkan pembelajaran budaya sadar bencana pada kurikulum anak smp ataupun sma. sehingga sedari kecil masyarakat sudah memiliki bekal dan siap menghadapi bencana apapun yang mungkin akan terjadi. 

Namun dapat kita lihat di indonesia Badan Penanggulangan Bencana terlalu menfokuskan pengetahuan mengenai prosedur dini dan evakuasi bencana serta pasca bencana. Kurangnya sosialiasasi megenai budaya masyarakat sadar bencana oleh Badan Penanggulangan Bencana perlu lebih ditingkatkan, bukankan mencegah lebih baik daripada mengobati. Maka menyiapkan masyarakat yang sigap dengan bencana lebih baik daripada menyiapkan masyakat yang sigap dengan evakuasi pasca bencana. 

Terlepas daripada itu kita juga sebagai masyarakat harus menghormati, mendengarkan dan mengikuti setiap sosialiasi atau edukasi yang diberikan oleh Badan Penanggulangan Bencana, karena terkadang para masyarakat menganggap bahwa sosialiasi yang dilakukan merupakan hal yang sepele dan tidak penting. 

Bencana alam yang terjadi kepada kita memang sebuah takdir yng diberikan oleh Allah SWT dan tidak dapat kita hindari. namun, setiap dari diri kita  perlu menanamkan pada diri masing-masing menganai bagaiaman itu budaya sadar bencana, sehingga kita dapat mengurangi resiko-resiko yang mungkin terjadi. Kita masyarakat merupakan objek dari bencana yang mungkin terjadi. dimana kita yang pertama kali berhadapan dengan bencana, jika setiap dari diri kita tidak memiliki kesiapan diri dan tidak menerapkan budaya sadar bencana. Bukankan sebuah bencana yang terjadi di masyarakat itu sendiri akan memiliki dampak yang besar. ***