HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Menanggapi Potret Miris Banjir di Perumahan Dinar Mas, Semarang

Nabila Putri Sansya Mahasiswa Prodi Akuntansi, Universitas Muhammadiyah Malang Lentera24.com - Dewasa ini, masyarakat Indonesia diresahkan ...

Nabila Putri Sansya Mahasiswa Prodi Akuntansi, Universitas Muhammadiyah Malang

Lentera24.com - Dewasa ini, masyarakat Indonesia diresahkan dengan peringatan dan prediksi BMKG mengenai akan adanya potensi cuaca buruk di awal tahun 2023 ini. Cuaca buruk yang dimaksud meliputi hujan lebat, badai, serta cuaca yang tidak menentu. Melalui peringatan ini pula, BMKG menghimbau segenap warga masyarakat agar dapat lebih berhati-hati. Terutama, ketika sedang menjalani aktivitas sehari-hari. Peringatan dan prediksi yang dirilis oleh BMKG benar-benar terjadi di beberapa daerah di Indonesia, salah satunya adalah di daerah Semarang, Jawa Tengah.


Dampak dari cuaca buruk berupa hujan lebat di Semarang ialah banjir. Banjir yang menggenangi beberapa titik perumahan di Semarang tentu merupakan suatu hal yang sangat miris sekaligus mengecewakan. Mengingat, Semarang sendiri merupakan ibu kota dari Provinsi Jawa Tengah. Salah satu titik banjir di Semarang adalah Perumahan Dinar Mas. Hingga pada Jumat, 6 Januari 2023 lalu, perumahan padat penduduk tersebut masih digenangi oleh luapan air banjir yang dipenuhi dengan sampah. Ketinggian dari genangan banjir tersebut bahkan sudah mencapai atap rumah warga setempat.


Bencana ini tentu membuat masyarakat merasa sangat kesulitan. Menurut pemberitaan daring yang dirilis oleh portal Tribunmuria.com, tidak ada perabotan atau barang-barang di dalam rumah warga yang bisa diselamatkan. Hal ini karena banjir kini semakin tinggi, sehingga masyarakat pun mengalami kesulitan untuk mengevakuasi barang berharga. Menurut pemberitaan, ada puluhan rumah warga perumahan yang terdampak banjir ini. Peristiwa yang sangat disayangkan ini membuat banyak keluarga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.


Penyebab dari terjadinya banjir parah di perumahan tersebut tidak hanya karena debit air hujan yang terus bertambah. Namun, juga karena terjadinya kebocoran tanggul yang letaknya memang tidak jauh dari perumahan tersebut. Bocornya tanggul ini tentu menjadi penyebab lain tingginya genangan banjir di daerah tersebut. Air yang ditampung dalam tanggul tersebut kemudian mengalir dan menggenangi Perumahan Dinar Mas yang tidak jauh dari lokasi tanggul. Keadaan ini semakin bertambah parah karena daerah di sekitar perumahan juga mengalami banjir dan terjadilah fenomena banjir kiriman. Tingginya debit air yang menggenangi kawasan perumahan ini juga semakin bertambah, karena sistem saluran air yang belum maksimal.


Melalui pemberitaan dan isu di atas, maka tentu fenomena banjir di perumahan seperti ini harus diberikan perhatian yang lebih intens. Menanggapi adanya fenomena banjir parah ini, maka tentu saya pribadi dan juga warga masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Semarang, sangatlah kecewa akan kinerja pemerintah setempat. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, karena kelalaian pemerintah dan lambannya program kerja penanganan banjir, puluhan warga mengalami kerugian yang sangat memberatkan. Tidak hanya itu, banjir yang terjadi juga mengancam kesehatan mereka karena air banjir yang kotor serta bercampur dengan sampah. Di satu sisi, kritik juga harus disampaikan pada pemerintah daerah terkait bocornya tanggul. Kebocoran tanggul ini kembali menunjukkan kepada kita semua bahwa, kinerja pemerintah masih jauh dari kata baik. Sehingga, pemerintah setempat dan dinas terkait seharusnya bisa lebih cepat tanggap dan melakukan perbaikan internal melalui terjadinya fenomena ini.


Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Semarang merupakan ibu kota dari Jawa Tengah. Fakta ini kembali menambah kemirisan dari fenomena banjir yang melanda warga di awal tahun 2023 ini. Semarang sebagai ibu kota provinsi harusnya dapat lebih ditata dengan baik oleh pemerintah. Jika Semarang yang berkedudukan sebagai ibu kota saja tidak bisa terhindar dari banjir dan kebocoran tanggul, maka bagaimana dengan daerah-daerah lain yang lebih terpencil? Pertanyaan dan realitas inilah yang harus dijadikan sebagai media intropeksi bagi pemerintah setempat.


Menanggapi terjadinya fenomena ini, maka pemerintah juga harus dapat segera mengambil langkah-langkah strategis. Langkah yang kini harus diprioritaskan adalah bagaimana melakukan evakuasi warga yang lebih efektif. Selain itu, pemerintah juga harus dapat menjadi pengayom masyarakat, berupa pemberian bantuan bahan makanan, pakaian, dan kebutuhan lainnya kepada para pengungsi. Di samping itu, pemerintah juga harus segera bertindak dengan membangun fasilitas tanggul yang lebih kuat lagi. Melalui langkah-langkah seperti inilah, banjir seperti ini diharapkan tidak lagi terjadi kedepannya. 


Melalui pemaparan ini, maka dapat dikatakan bahwa, fenomena banjir di Perumahan Dinar Mas, Semarang merupakan potret miris dari ketidaksigapan pemerintah setempat. Berbagai permasalahan yang menyebabkan banjir di perumahan tersebut seharusnya dapat ditangani dengan lebih baik. Oleh karena itu, pemerintah sebagai pihak yang paling bertanggung jawab dalam hal ini diharapkan dapat segera mengambil tindakan yang cepat tanggap. Sehingga, fenomena banjir serupa tidak lagi terjadi kedepannya.***