HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Legen Khas Tuban

Ivan Kurniawan Mahasiswa Semester 1 Fakultas Hukum Universitas Sunan Bonang Tuban Angkatan 2022-2023 Lentera24.com - Kalau berfikir tentang...

Ivan Kurniawan Mahasiswa Semester 1 Fakultas Hukum Universitas Sunan Bonang Tuban Angkatan 2022-2023

Lentera24.com - Kalau berfikir tentang minuman yang segar dari kota Tuban, yang satu ini memang pantas untuk di coba apalagi di jadikan minuman untuk berbuka puasa biasanya masyarakat selalu mencari makanan ataupun minuman khas suatu daerah.


Konon, dengan menikmati makanan ataupun minuman khas suatu daerah, maka menjadikan kepuasan tersendiri.


Seperti halnya dengan minuman khas Tuban, Legen.


Rasanya yang manis alami membuat minuman ini menjadi buruan saat berbuka, cocok dijadikan pelepas dahaga.


Minuman dari getah pohon siwalan ini banyak ditemui di perbukitan kapur Kabupaten Tuban. Seperti di kawasan Desa Tasikmadu, Kecamatan Palang.


Pembeli legen, Fariska mengatakan, lebih memilih membeli legen di kawasan Tasikmadu lantaran dipercaya asli dan baru diambil dari atas pohon.


Rasanya yang menyegarkan dan tanpa pemanis buatan membuat legen disini banyak diburu pembeli.


"Cocok kalau untuk hidangan minum saat berbuka puasa, rasanya segar tanpa pemanis buatan, jadi sangat alami," ujarnya sambil menenteng legen di botol sambil bergegas pulang.


Minuman dari getah pohon siwalan ini banyak ditemui di perbukitan kapur Kabupaten Tuban. Seperti di kawasan Desa Tasikmadu, Kecamatan Palang.


Pembeli legen, Fariska mengatakan, lebih memilih membeli legen di kawasan Tasikmadu lantaran dipercaya asli dan baru diambil dari atas pohon.


Rasanya yang menyegarkan dan tanpa pemanis buatan membuat legen disini banyak diburu pembeli.


Sementara itu, penjual legen Kasanah menyatakan, datangnya bulan suci Ramadhan menjadi berkah bagi penjual legen.


Jika hari biasanya pedagang hanya mampu menjual 10 botol legen perhari, namun pada bulan puasa mampu menjual 25 hingga 30 botol perhari.


Perbotol ukuran 1,5 liter legen dijual dengan harga Rp 12 ribu.


"Laku keras kalau puasa begini, banyak yang mencari legen untuk minuman berbuka puasa," pungkasnya.


Sekadar diketahui, legen didapat dari hasil sadapan getah pohon siwalan yang banyak tumbuh di perbukitan kapur Tuban.


Setiap tetes getah ditampung dalam sebuah wadah yang akan diambil pada pagi dan sore hari.


Cairan getah yang terkumpul langsung bisa dikonsumsi, tanpa proses tambahan.


Meski berwarna agak keruh, namun bukan berarti minuman ini tidak layak konsumsi.


Sebab legen yang berwarna keruh dan berbusa seperti ini adalah kualitas asli tanpa campuran air maupun pemanis buatan.


Sementara itu, penjual legen Kasanah menyatakan, datangnya bulan suci Ramadhan menjadi berkah bagi penjual legen.


Dikarenakan legen mempunyai rasa yang sangat khas dan menyegarkan. Apalagi legen juga mempunyai beberapa manfaat bagi kesehatan tubuh kita.


Minuman yang satu ini sangat cocok di padukan dengan beberapa masakan khas di Tuban, terutama menu makanan becek mentok dan rica-rica belut, beberapa warung makan di Tuban yang menyediakan makanan khas Tuban tersebut sebagian besar pasti mempunyai minuman ini di daftar menu mereka.


Tetapi ada juga sebagian orang yang tidak menyukai oroma dan rasa dari minuman ini, mungkin sebagian orang itu belum terbiasa dengan aroma yang keluar dari minuman ini.


Jika ingin membawa minuman ini untuk oleh-oleh kepada keluarga atau teman kita yang berbeda di luar kota sebaiknya jangan sampai anda membiarkan minuman ini bertahan di suhu ruang sampai kurang lebih setengah hari, dikarenakan minuman ini sangat cepat sekali basi.


Mungkin ini bisa menjadi perhatian pemerintah di kota Tuban untuk membantu para pengolah minuman ini agar dapat menemukan metode untuk mengawetkan minuman ini tanpa mengurangi manfaat dan rasanya yang nikmat dikarenakan banyak sekali orang yang membawa minuman ini sebagai oleh-oleh khas Tuban. ***