Chaidir Azhar menunjukkan kondisi jalan di daerahnya yang rusak kerap mengundang maut. (Dok.Lentera24.com Lentera24.com | ACEH TAMIANG - Pa...
Chaidir Azhar menunjukkan kondisi jalan di daerahnya yang rusak kerap mengundang maut. (Dok.Lentera24.com |
Lentera24.com | ACEH TAMIANG - Pasca banjir yang melanda daerah ini beberapa waktu lalu telah mengakibatkan sejumlah badan Jalan baik lintas Provinsi maupun Kabupaten rusak berat, sementara Pemerintah Daerah terkesan lamban mengantisipasi.
Seperti Kondisi Jalan Lintas Negara, dari Pintu Gerbang Perbatasan Aceh – Sumut hingga jembatan Kota Kualasimpang sangat memprihatinkan dan sangat mengancam keselamatan penguna jalan.
Salah seorang warga Kota Kuala Simpang M. Saidi kepada media ini mengatakan, badan Jalan di Semadam yang diperbaiki pertengahan tahun 2022 hingga hari ini belum selesai dah semakin parah, terkesan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh sengaja membiarkan kondisi seperti itu.
Lebih jauh M. Saidi menambahkan, badan Jalan diatas jembatan Kota Kuala Simpang, yang setiap hari dilalui oleh pejabat daerah ini sepertinya sengaja dibiarkan tidak ada upaya sama sekali untuk memperbaiki atau menempel sementara badan Jalan yang rusak itu, sebut M. Saidi Senin 12 Desember 2022.
Sama halnya yang disampaikan oleh Chaidir Azhar warga Simpang Empat Kecamatan Karang Baru Aceh Tamiang, kondisi badan jalan yang ada di Kampung Simpang Empat Kecamatan Karang Baru arah menuju Seruway maupun Pertamina Rantau (Upah) yang merupakan jalan akses utama masyarakat daerah ini tidak kunjung diperbaiki padahal jalan rusak seperti itu sudah berlangsung lama.
Sepengetahuan Chaidir Azhar kondisi jalan itu sudah mulai rusak sejak tiga tahun terakhir, apalagi pasca banjir yang melanda daerah ini beberapa waktu lalu, kondisinya semakin parah.
Jalan berlubang hampir disepanjang jalan, kondisi ini dirasa sangat membahayakan pengguna jalan dan dapat mengancam keselamatan pengguna jalan tersebut.
Ironisnya sejak tiga tahun terakhir jalan ini sama sekali tidak dilakukan perbiakan oleh pemerintah setempat, terlebih lagi pasca banjir yang menyebabkan jalan ini semakin parah rusaknya.
Kita sangat sesalkan dan menyayangkan tidak adanya perhatian pemerintah untuk melakukan perbaikan ruas jalan ini.
Menurut Chaidir yang akrab di sapa Ayi, menjelaskan, kondisi jalan ini sangat mengganggu arus lalu-lintas pengendara, terlebih pengendara roda dua yang harus lebih waspada jika melintasi jalan ini, bahkan menurut aktivis muda ini, sejak sebulan terakhir sudah empat pengendara yang terperosok dan harus mengalami luka berat.
Sementara Kabid Bina Marga Dinas PUPR Aceh Tamiang, Baihaqi yang dikonfirmasi Lentera24.com memastikan akan segera melakukan perehaban jalan ini meski dana perbaikan sangat terbatas.
Ia berharap agar masyarakat dapat bersabar sebab saat ini belum dapat dilakuakn perehaban karena kondisi cuaca hujan. []L24.sai