HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Potensi Tenaga Kerja di Industri Mebel

Bapak Panggih selaku Owner Cahyo Jati (Doc. Pribadi) Oleh Muhamad Imam Rusdi, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (Mahasiswa Manajemen, FE,...

Bapak Panggih selaku Owner Cahyo Jati (Doc. Pribadi)

Oleh Muhamad Imam Rusdi, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (Mahasiswa Manajemen, FE, UST), Dosen Manajemen Operasional Putri Dwi Cahyani, S.E, M.E.I

Lentera24.com - Industri mebel di Yogyakarta semakin hari semakin meningkat, hal tersebut diharapkan juga dapat menyerap banyak tenaga kerja. Seperti salah satu mebel di Kabupaten Sleman, Jl. Gumuk, Majasem, Bokoharjo, Kec. Perambanan, yaitu mebel Cahyo jati yang semakin meningkat dari jumlah pendapatan, jumlah tenaga kerja maupun kebutuhan bahan baku. 


Bapak Panggih selaku Owner mengatakan bahwa jumlah tenaga kerja saat ini berjumlah 15 orang karyawan, itu bisa meningkat jika permintaan tidak bisa terkendali. Gaji karyawan juga bervariasi dari Rp. 50.000 – Rp. 80.000 perhari, mulai dari jam 8 sampai jam 4 sore dan ada gaji bonus lainnya. UMK Cahyo jati sudah sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur No.373/KEP/2021 tentang Penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota Tahun 2022 yang ditetapkan 19 November 2021 di Yogyakarta.


Kebutuhan tenaga kerja di industri mebel semakin dibutuhkan, karena banyak mebel yang mulai berdiri dan pesatnya perkembangan industri mebel di Indonesia. 


Kebutuhan tersebut dibagi dua job desk (tugas) yaitu tukang kayu dan finishing. Tukang kayu adalah membuat dan merakit furniture dari bahan mentah menjadi barang jadi, sedangkan Finishing adalah penyempurnaan akhir dari barang jadi yang dibuat oleh tukang kayu. 


“Untuk mencari tenaga kerja di Kabupaten Sleman sendiri tidak sulit karena kebanyakan di sini juga usaha mebel, jika kita kewalahan mengatasi permintaan atau tidak bisa mengerjakan produk yang diminta konsumen, kita akan memberikan kepada mitra kita untuk mengerjakan permintaan tersebut” ujar Bapak Panggih, Selasa 08 November 2022.


Cara pemenuhan kebutuhan bahan baku Mebel Cahyo Jati menggunakan strategi rantai pasokan “Sedikit Pemasok” dan sistem MRP (Material Requirement Planning). Sedikit Pemasok dalam hal ini Cahyo Jati sudah menjalin kemitraan yang baik terhadap beberapa pemasok bahan baku. Menjalin kemitraan yang baik membuat pembelian bahan baku akan mendapatkan harga yang lebih rendah dan kondusif sehingga dalam jangka panjang akan terbentuk loyalitas bisnis. Sedangkan sistem MRP yang digunakan mebel ini menghilangkan lead time dan meningkatkan efisiensi produksi.“Kita membeli bahan baku dari mitra yang sudah kita jalin sejak lama, jarang sekali kita membeli bahan baku dari pemasok lain” ujar Bapak Panggih. ***