HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Piala Dunia Termegah, Tapi Penuh Kontroversi?

Ayu Sri Wulandari Semester 1 Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Madiun Lentera24.com - Pial...

Ayu Sri Wulandari Semester 1 Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Madiun

Lentera24.com - Piala Dunia Qatar 2022, gelaran pesta sepak bola ini dikemas dengan balutan nuansa islami yang sangat mewah. Diperkirakan dalam membuat acara ini memerlukan biaya hingga trilyunan. Ajang sepak bola tahun ini menjadi momen yang sangat ditunggu-tunggu bagi para pecinta sepak bola tanah air maupun mancanegara. Sebuah ajang sepak bola terbesar dalam konteks dunia tentunya ini bukanlah hal yang main-main. Gelaran Piala Dunia ke-22 kali ini dibuka pada Minggu 20 Desember 2022.


Piala Dunia Qatar tahun ini juga mencetak sejarah menjadi negara Islam pertama yang menjadi tuan rumah Piala Dunia. Namun kabarnya, banyak terjadi kontroversi dalam perhelatan akbar ini. Perdebatan tentunya tidak hanya berasal dari kebijakan tuan rumah saja, melainkan juga dari berbagai kebijakan yang dibuat oleh pihak FIFA. Lantas apa saja kebijakan yang memunculkan kontroversi di kalangan masyarakat ?


Berikut ini paparannya:

1. Ancaman Sanksi FIFA terhadap Timnas Eropa 

Adanya isu LGBT tentunya sudah dianggap sebagai hal biasa oleh negara Eropa. Namun tidak dalam perhelatan Piala Dunia Qatar pemerintah menyatakan tidak setuju dengan adanya dukungan terhadap LGBT karena hal tersebut sangat bertolak belakang pada konteks negara Islam. Pernyataan tersebut tentunya mendapat dukungan dari federasi sepak bola internasional FIFA yang mengeluarkan pernyataan keras soal larangan penggunaan ban lengan warna-warni. Selain itu FIFA juga membuat kebijakan untuk melarang adanya simbol “One Love”karena hal ini juga menggambarkan LGBT. 


FIFA memberikan pernyataan bahwa akan memberi sanksi kartu kuning untuk setiap pemain yang melanggar ketentuan. Dalam sebuah pernyataan bersama ditegaskan bahwa, sebagai federasi nasional diharapkan kapten tim tidak mencoba mengenakan ban lengan dalam pertandingan Piala Dunia FIFA tentunya hal ini untuk menghindari sanksi kartu kuning. Hal ini menjadi sangat kontroversial di kalangan pemain Eropa, karena banyak negara-negara Eropa yang menganggap LGBT sebagai tindakan yang biasa dilakukan. Banyak terjadi perdebatan dan pro kontra dengan mempermasalahkan perihal ini.


2. Larangan Penjualan Alkohol

Tentunya bagi kalangan bangsa Eropa minuman beralkohol menjadi salah satu hal biasa untuk dikonsumsi, atau bahkan sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Namun, pemerintah Qatar melarang penjualan bir di seluruh stadion. FIFA dalam pernyataannya mengatakan, bir non-alkohol masih akan dijual di delapan stadion, sedangkan sampanye, anggur, wiski, dan alkohol lainnya hanya disajikan di area perhotelan mewah di arena stadion.


Sedangkan sebagian besar pemegang tiket tidak memiliki akses ke area tersebut. Dan mereka hanya dapat minum bir beralkohol di malam hari pada acara Festival Penggemar FIFA, area pesta khusus yang juga menawarkan musik dan aktivitas live. Akan tetapi di luar area turnamen, Qatar membatasi konsumsi dan pembelian alkohol meskipun penjualannya telah diizinkan di bar hotel selama bertahun-tahun. Hal ini tentunya dilarang oleh pemerintah Qatar karena bertentangan dengan peraturan dalam sebuah negara Islam, dan tidak sesuai dengan Islam Rahmatan Lil Alamin.


3. Pemboikotan Oleh Selebritis Dunia 

 Adanya isu mengenai penolakan terhadap hal yang berbau LGBT membuat piala dunia Qatar disorot selebritis dunia. Akibatnya diperkirakan boikot dinyatakan artis asal Kolombia Shakira.  Pada awalnya, Shakira diperkirakan telah dijadwalkan tampil pada pembukaan piala dunia. Namun ia kemudian membatalkan rencana karena suatu hal, menurut salah satu kantor berita. Sedangkan jika dilihat dari perhelatan sebelumnya Shakira sudah tampil dalam pembukaan tiga kali piala dunia yaitu piala dunia di Jerman pada 2006, Piala Dunia Afrika Selatan pada 2010 dan Piala Dunia Brazil pada 2014. Yang mana tentunya hal ini memiliki keterkaitan  dengan isu-isu sebelumnya. Dimungkinkan hal ini berkaitan dengan isu-isu yang dilontarkan terhadap pemerintah Qatar.


4. Dianggap Melanggar HAM 

Salah satu isu yang disorot media internasional adalah adanya dugaan pelanggaran HAM. Dari beberapa sumber mengatakan banyak pekerja migran yang membangun infrastruktur teruntuk acara Piala Dunia diperlakukan secara tidak manusiawi. 


Banyak korban berjatuhan pada saat proses pembangunan infrastruktur untuk piala dunia, banyak juga para pekerja yang tidak dibayar dan paspor para pekerja tetap ditahan. Hal ini diperkuat dengan adanya pengakuan dari salah satu pekerja asal Nepal. Dari pengakuan yang ada perkerja tersebut dijebloskan ke penjara dengan alasan yang tidak masuk akal. Namun, dengan adanya laporan yang beredar ini langsung dibantah oleh pemerintah Qatar.  


5. Pemalsuan jumlah penonton

 Dilansir dari media Inggris, pada ajang piala dunia 2022 Qatar vs Ekuador disebutkan bahwa stadion Al-Bayt mampu menampung kapasitas jumlah penonton sebanyak 60.000 orang, tetapi FIFA mengumumkan jumlah penonton yang hadir menyaksikan piala dunia di stadion tersebut sebanyak 67.000 orang lebih. Padahal pada kenyataan banyak sekali kursi kosong pada laga saat itu sedang bberlangsung


Kejadian demikian tidak hanya terjadi sekali saja. Seperti halnya di stadion internasional Khalifa. Disebutkan bahwa stadion dapat menampung sebanyak 40.000 orang. Namun sama halnya dengan kejadian sebelumnya dimana FIFA mengumumkan jumlah penonton yang hadir sebanyak 45.000 orang lebih.


6. Penonton Bayaran

Berdasarkan informasi yang sedang menjadi kontroversi yaitu beredar kabar bahwasanya Qatar memanfaatkan jasa penonton bayaran. Diduga Qatar memberikan sejumlah imbalan berupa tiket perjalanan dan hotel bagi para penggemar sepak bola internasional terpilih yang telah memberikan informasi menarik dan positif seputar Piala Dunia Qatar. 


Dan dilansir dari salah satu laman ternyata benar adanya dimana pihak terkait memberikan konfirmasi akan adanya dugaan penonton bayaran. Diperkirakan juga hal ini menjadi salah satu ajang promosi atau bahkan digunakan untuk memperbaiki nama pihak tuan rumah dari adanya kontoversi terdahulu yang cukup menjadi topik perbincangan yang hangat.


7. Keabsahan Rekaman VAR

Dalam sebuah pertandingan sepak bola pasti tidak luput dari adanya VAR (Video Assistant Referee) yang digunakan sebagai penunjang kegiatan pertandingan sepak bola, apalagi ini menjadi salah satu perhelatan akbar. Penggunaan VAR tentunya untuk meminimalisir terjadinya kesalahan manusia. Dalam laga Piala Dunia Qatar antara tim Jepang dengan Spanyol dan antara tim Jerman melawan Kosta Rika, dimana berdasarkan rekaman yang dihasilkan oleh kamera VAR berhasil meloloskan Jepang ke babak selanjutnya.


Hal ini menjadi perdebatan panjang dalam pertandingan. Dan setelah melalui perdebatan serta adanya diskusi diputuskan bahwasannya kemenangan Jepang tersebut hanya dilihat dari gol kemenangan saja. Namun hal ini menimbulkan pro kontra di kalangan para suporter. Terutama di dalam media online banyak bermunculan gambar yang menunjukkan hasil tangkapan layar yang menunjukkan posisi bola dari berbagai segi dan arah serta sudut pandang yang berbeda. Hal ini menjadi kontroversi bagi para fans di kanal pribadi mereka dan masih menjadi perbincangan yang hangat.


8. Kekacauan Pertandingan

Pada laga perempat final antara Argentina melawan Belanda bisa dikatakan menjadi laga yang sangat kacau. Hal ini dikarenakan, dilansir dari media online disebutkan bahwa dalam konversi pers Messi menyatakan bahwa wasit, Antonio Mateu Lahoz melakukan suatu tindakan yang selalu dapat ditebak oleh tim. Selain itu, sang wasit juga memberikan kartu kuning sebanyak 19 kali, dan hal ini menjadi rekor kartu kuning terbanyak dalam pertandingan Piala Dunia tahun ini. Semenjak kejadian tersebut pihak FIFA memutuskan untuk memulangkan wasit tersebut. Tentunya ini menjadi perbincangan hangat dikalangan publik.


9. Jubah kebesaran bagi pemenang 

Pada ajang final sepak bola piala dunia tahun ini dimenangkan oleh tim sepak bola Argentina. Dalam laga final ini pemerintah Qatar memberikan dan mengenakan sebuah jubah bagi kapten tim Argentina yaitu Lionel Messi. Hal ini menjadi sorotan bagi mata dunia dan dianggap sebagai tindakan yang aneh. Diperkirakan hal ini menjadi salah satu cara pemerintah Qatar untuk memperbaiki reputasi negara, setelah adanya isu-isu kontroversi yang selama ini dilontarkan. Banyak juga yang mengatakan bahwa jubah tersebut digunakan untuk menutupi jersey kebanggaan Argentina, dan bisa dianggap sebagai bentuk penghinaan. Banyak pula yang mengatakan bahwa tindakan tersebut dirasa kurang menghargai tim sepak bola Argentina sebagai pemenang.


10. Kesulitan Kaum Yahudi

Perbedaan agama dan kepercayaan yang ada menjadi salah satu faktor utama dalam drama piala dunia tahun ini. Dimana kaum Yahudi yang datang menjadi suporter mengalami kendala untuk mencari makanan halal versi mereka dan sulit mencari ruang untuk ibadah sesuai cara mereka. Hal ini dipengaruhi adanya balutan Islam yang kental. Selain itu Qatar memfokuskan ajang piala dunia ini sebagai sarana dakwah Islam. Hal ini menjadi salah satu hal yang kontroversi dan memunculkan berbagai kritik dari berbagai pihak, karena banyak yang menganggap bahwa Qatar dirasa kurang memberikan toleransi terhadap umat lain, dan lebih memfokuskan apa yang menjadi tujuan negaranya.


Nah itulah beberapa isu-isu yang tengah terjadi dalam laga Piala Dunia Qatar tahun ini. Namun secara garis besar kita dapat mengambil sebuah pembelajaran dimana dalam setiap rangkaian acara dan kegiatan pasti memiliki pro dan kontra yang tentunya hal ini dapat menjadi tolak ukur dan faktor bagi keberhasilan dari sebuah kegiatan yang berlangsung. Nah, jika tahun ini menjadi event termegah, mampukah Qatar memberikan kejutan-kejutan mewah di event selanjutnya?.***