HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Pentingnya Pengauditan Aset Tak Berwujud

Yovi Ade Surya Mahasiswa Semester 5 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang sumber gambar : auditor as...

Yovi Ade Surya Mahasiswa Semester 5 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang

sumber gambar : auditor aset tak berwujud pada laporan keuangan

Lentera24.com - Dalam ranah perusahaan besar maupun kecil pasti didalamnya terdapat aset yang begitu banyak demi menunjang kemajuan sistem perusahaan. Aset perusahaan pada dasarnya memiliki 2 jenis yaitu aset berwujud dan aset tak berwujud. Untuk dapat mengelola dan mengontrol aset tersebut perlu dilakukan salah satunya pengecekan baik secara intens, depresiasi aset, maupun siklus hidup aset. Seorang manjemen harus peka terhadap aset yang dimilikinya, terutama pada bagian aset tak berwujud.


Apa itu Aset Tak Berwujud ?

Pertama kita harus tahu definisi secara umum tentang aset tak berwujud. Aset tak berwujud merupakan aset non moneter yang dapat di identifikasi seta tidak memiliki wujud fisik tetapi memiliki manfaat jangka panjang bagi perusahaan. Aset tak berwujud juga dapat dikategorikan sebagai aset yang memiliki nilai besar daripada modal perusahaan itu sendiri. Secara konsep aset tak berwujud sebenarnya hampir sama dengan aset berwujud. Berikut merupakan contoh dari aset tak berwujud :


1.      Hak Sewa

Hak sewa tergolong ke dalam aset tak berwujud. Dikatakan aset tak berwujud karena memiliki nilai yang dapat dimanfaatkan perusahaan dalam jangka panjang. Hak sewa tersebut dapat di peroleh dari pembayaran sewa kepada pihak-pihak sebagai pemilik aset dan pengeluaran lain.


2.     Hak cipta

Hak cipta diperuntukkan kepada penulis atau pencipta untuk sebuah karya yang dihasilkan. Hak cipta bisa saja dijual kepada pihak-pihak terkait dengan syarat perjanjian yang telah disepakati sebelumnya.


3.     Merek Dagang

Merek dagang lebih termasuk dalam perusahaan yang memiliki identitas tertentu. Cakupan biaya yang dihasilkan seperti biaya pembuatan desain, pembuatan lambang atau logo, dan biaya perencanaan.


4.      Lisensi

Lisensi merupakan bentuk izin yang diperuntukkan oleh pemilik merek kepada pihak lain dengan perjanjian secara tertulis.


5.       Goodwiil

Goodwil merupakan suatu keadaan di mana harga pasar memiliki nilai yang cenderung rendah dibandingkan dengan aktiva sehingga terjadi lebih bayar. Goodwill biasanya timbul saat perusahaan mendapatkan keuntungan.


Pengauditan Aset Tak berwujud

Permasalahan yang dilakukan oleh manajemen sering kali menjadikan blunder bagi perusahaan. Dalam mengelola aset tak berwujud perlu ketelitian dan kejelian. Manajemen harus mengontrol guna dapat memaksimalkan nilai dari aset tak berwujud itu sendiri. Untuk meminimalisir kecerobohan yang dilakukan manajemen maka perlu diadakan audit aset tak berwujud. Tujuan dari pengauditan aset tak berwujud sebagi berikut:

• Memeriksa bahwa terdapat pengendalian internal yang memadai atas aset tak berwujud.

• Memeriksa bahwa akuisisi, penambahan dan pelepasan aset tak berwujud didukung dengan bukti yang sah dan lengkap serta disahkan yang disahkan oleh manajer yang berwenang.

• Memeriksa apakah aset tak berwujud yang dimiliki perusahaan masih tersedia untuk penggunaan masa depan (laba dalam satu tahun).

• Untuk memverifikasi apakah amortisasi Apakah penyusutan aset tidak berwujud dilakukan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

• Untuk memverifikasi apakah hasil/pendapatan dari aset tidak berwujud telah diakui dan diungkapkan.

• Memeriksa apakah penyajian aset tidak berwujud dalam laporan keuangan telah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Nah, dari penjabaran diatas perlu diketahui bahwa pengauditan aset tak berwujud itu sangat penting dilakukan karena dapat meminimalisir kesalahan dari pihak manajemen dan menciptakan keadaan perusahaan yang kondusif serta lebih tertata. ***