HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Keragaman dan Kehidupan Beragama

Nur Annida Ahmad, Mahasiswi Semester 1, Fakultas Ekonomi, Sekolah Tinggi Agama Islam Sidenreng Rappang Lentera24.com - Walaupun kata keraga...

Nur Annida Ahmad, Mahasiswi Semester 1, Fakultas Ekonomi, Sekolah Tinggi Agama Islam Sidenreng Rappang

Lentera24.com - Walaupun kata keragaman sudah sering kita dengar tapi tidak semua orang bisa menjelaskan apa makna dari kata tersebut, jadi Keragaman merupakan suatu kondisi yang terdapat bermacam-macam perbedaan yang dimiliki oleh setiap individu di tengah kehidupan bermasyarakat. Perbedaan tersebut tidak hanya sekedar pada gender saja, tetapi juga dalam berbagai bidang contohnya tidak jauh dari kehidupan yakni keberadaan masyarakat Indonesia, berbagai macam keberagaman mulai dari ras, suku, agama hingga bahasa.


Istilah keragaman ini berasal dari kata dasar “ragam” yang makna dalam KBBI kamus besar bahasa Indonesia memiliki arti macam, jenis, corak dan tingkah laku, maksudnya adalah ragam ini berarti sesuatu yang memiliki jenis, warna, dan tingkah laku atau corak yang berbeda-beda dan hidup bersama di suatu kehidupan nyata.


Di manapun kita berada kita tahu bahwa setiap agama mengajarkan pada kebaikan dan saling menghargai. Agama merupakan sebuah ajaran kepercayaan yang menuntun manusia kembali kepada hakikat kemanusiaannya. Beragama artinya kita berupaya belajar untuk mengamalkan ajaran agama dalam setiap aspek kehidupan agar terjalin hubungan yang indah dan harmonis antar sesama alam semesta maupun dengan Tuhan.


Kebebasan dalam menentukan agama yang dipeluknya dan tidak ada yang mengganggu atau ikut campur dalam menentukan pilihan agama seseorang, masing-masing orang dipersilahkan memilihnya sendiri umpama ada pihak lain yang ikut campur biasanya adalah orang tua atau keluarganya.


Walaupun agama dipandang menjadi urusan pribadi setiap orang dan menjadi urusan diri sendiri dengan Tuhan. Orang lain tidak perlu harus ikut campur, namun demikian pemerintah seharusnya melindungi semua warganya, tidak terkecuali dalam beragama maka memberikan pelayanan dalam menjalankan agamanya dengan bukti adanya kementerian Agama yang bertugas mengatur setiap urusan-urusan keagamaan yang ada di negara Indonesia.


Sekalipun masing-masing agama menawarkan nilai-nilai kedamaian kasih sayang dan bahkan tolong menolong akan tetapi oleh karena ajaran dari langit itu juga bersinggungan dengan kepentingan kehidupan sehari-hari yang bersifat sosial, politik, ekonomi dan juga lainnya maka akhirnya tidak menutup kemungkinan akan menjadi faktor penyebab pergesekan antar kelompok. Akibatnya agama tidak sebatas sebagai sistem kepercayaan terhadap hal gaib tetapi juga akan menjadi basis organisasi, kelompok, aliran dan semacamnya.


Agama pada posisinya seperti itu maka sudah barang tentu akan mengikuti logika kehidupan masyarakat pada umumnya masing-masing kelompok aliran organisasi keagamaan akan mengikuti proses-proses sosial seperti misalnya kompetisi konflik kooperasi dan sejenisnya. Oleh karena itu pada akhirnya berbicara agama juga akan bersangkut paut dengan kuasa menguasai pengaruh mempengaruhi konflik teror dan semacamnya ***