HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Dampak Rendahnya Upah Terhadap Kesejahteraan Guru di Indonesia

Lely Maharaning Marsiliana Mahasiswi Semester 1  Program Studi Ilmu Komunikasi  Universitas Muhammadiyah Malang  Lely. Marsiliana@gmail.com ...

Lely Maharaning Marsiliana Mahasiswi Semester 1  Program Studi Ilmu Komunikasi  Universitas Muhammadiyah Malang  Lely. Marsiliana@gmail.com

Lentera24.com - Guru Salah satu pekerjaan yang mulia namun, kenyataannya sekarang sangat kurang penghargaan terhadap guru yang membuat anak zaman sekarang sangat sedikit meminati profesi ini. Dikarenakan kesejahteraan guru di Indonesia didaerah maupun dikota yang masih rendah.Guru adalah pendidik professional yang mendidik, mengajar secara ilmiah, membimbing, melatih, menguji dan mengevaluasi peserta didik.


Kesejahteraan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti “hal atau keadaan sejahtera, sedang arti sejahtera sendiri adalah aman sentosa, makmur, serba cukup”. Kesejahteraan dapat dilihat dari salah satu segi seperti segi Penghasilan seperti Upah atau imbalan yang didapat.

 

Salah satu bentuk dari penghargaan kepada guru ialah gaji atau upah, gaji guru di Indonesia tergolong masih rendah, apalagi bagi mayoritas guru swasta dan honorer.


Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005, mensyaratkan bahwa guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya memiliki kewajiban sebagaimana yang dikemukan sebelumnya yakni ada lima. Atas kewajibannya dalam menjalankan tugas tersebut, guru memperoleh hak-haknya, yaitu: 1) memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial; 2) mendapat promosi dan penghargaan sesuai dengan prestasi kerja; 3) memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual. Namun, kenyataan pada point pertama yang mengatakan memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial, Indonesia masih dikatakan rendah dalam memberikan upah/gaji terhadap guru dibandingkan negara lain. Salah satu negara yang mampu menghargai guru adalah Jepang, 


Di negeri Sakura tersebut memberikan gaji guru sebesar rata-rata 38 jt/bulan dan guru yang baru diangkat 17jt/bulan. Gaji guru di Jepang bisa tinggi karena Jepang menganggap bahwa guru adalah kunci dari sebuah pembangunan, maka dari itu mereka memberi penghargaan terhadap guru dengan gaji yang layak dan dapat membuat guru dan keluarganya sejahtera. Pemerintah Indonesia terkesan kurang peduli terhadap nasib para guru, tidak seperti pemerintah Jepang yang apresiasinya tinggi.


Kondisi ekonomi.guru yang kurang stabil (terutama guru honorer). Saat ini, banyak orang memilikinya sedikit minat menjadi guru karena gaji yang rendah dan tingkat kebahagiaan.Apalagi generasi muda saat ini yang telah banyak mengetahui realita rendahnya gaji guru di Indonesia sehinggan memiliki sedikit keminatannya terhadap profesi guru. Jika kenaikan gaji guru dan peningkatan kesejahteraan terjadi, maka minat orang-orang untuk menjadi guru akan tinggi. 


Meningkatkan kesejahteraan guru juga dapat menghapus persepsi masyarakat terhadap guru yang dipandang rendah, karena masyarakat sering membandingkan gaji guru dengan gaji seorang dokter atau seorang insinyur. Kesejahteraan seharusnya memperoleh prioritas perhatian untuk mempertinggi kinerja guru (Zulkifli, Darmawan, & Sutrisno, 2014).


Kesejahteraan seharusnya memperoleh prioritas perhatian untuk mempertinggi kinerja guru, Adanya kesejahteraan guru akan dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dan pada  akhirnya menghasilkan pengaruh yang positif dan bisa menciptakan anak didik yang berprestasi.Berhasilnya negara dalam dunia Pendidikan yaitu dengan menghargai para guru dengan kenaikan gaji guru dan peningkatan kesejahteraan akan terjadi karena Guru adalah kunci dari pembangunan Pendidikan. ***