HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Bagaimana Hukum LGBT Menurut Agama Islam?

Muhammad Fikri Fadhillah Mahasiswa Semester 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jak...

Muhammad Fikri Fadhillah Mahasiswa Semester 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Lentera24.com - Saya akan membahas tentang bagaimana hukum Lesbian dan Homoseksual menurut Islam? Dan bagaimana cara mencegah terjadinya hal-hal tersebut?

Sebelumnya, apakah kalian sudah tahu apa itu Lesbian? Menurut Wikipedia, lesbian adalah istilah bagi perempuan yang mengarahkan orientasi seksualnya kepada sesama perempuan. Istilah ini bisa merujuk kepada perempuan yang saling mencintai baik secara fisik, seksual, emosional serta secara emosional. Di Indonesia, beberapa kaum lesbian muncul karena ketidakpuasan mereka terhadap perlakuan laki-laki.

Selain perempuan yang menyukai atau mencintai sesama jenisnya, adapun istilah gay yang merupakan istilah yang merujuk kepada orang homoseksual atau laki-laki yang menyukai sesama jenisnya. 

Homoseksual pada awalnya dikisahkan oleh para kaum Sodom di desa yang bernama Sodom. Di dalam Al-Qur’an, masyarakat yang tinggal di desa Sodom memiliki perilaku yang sangat tercela bahkan perbuatannya dianggap melampaui batas. Bahkan mereka memiliki berbagai komunitas yang tersebar di seluruh belahan dunia termasuk di Indonesia.

Nabi Luth telah memperingati mereka dengan berkata“Mengapa kamu tidak bertaqwa? Sungguh aku ini adalah seorang Rasul kepercayaan yang diutus kepadamu. Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku dan aku tidak meminta imbalan apapun. Imbalanku hanyalah dari Tuhan seluruh alam”.”Mengapa kamu mendatangi jenis laki-laki di antara banyaknya manusia kemudian berbuat homoseksual dan kamu tinggalkan perempuan yang diciptakan Tuhan untuk menjadi istri-istri kamu? Kamu memang orang-orang yang melampaui batas”.

Nabi Luth memohon kepada Allah agar menolongnya dari kaumnya yang berbuat kerusakan. Kemudian Allah SWT. mengutus malaikat Jibril, Mikail dan Isrofil untuk turun ke bumi dengan menyamar menjadi lelaki tampan. Singkat cerita, para kaum Sodom dibutakan matanya oleh malaikat Jibril. Namun, para kaum Sodom tetap membantah malaikat utusan Allah Swt. dengan ingin mendatangi rumah Nabi Luth kembali.

Padahal menyukai sesama jenis merupakan perilaku keji yang melebihi zina, berdosa dan pasti akan mendapatkan azab yang sangat pedih dari Allah Swt.

Dari cerita tersebut, bisa disimpulkan bahwa agama Islam melarang perilaku menyimpang seperti lesbian dan homoseksual karena perilaku tersebut sudah melampaui batas dan dosanya lebih besar daripada perbuatan zina.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat A’raaf[7]: 81

نَّكُمْ لَتَأْتُوْنَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِّنْ دُوْنِ النِّسَاۤءِۗ بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُوْنَ

Artinya : “Sungguh, kamu telah melampiaskan syahwatmu kepada sesama lelaki bukan kepada perempuan. Kamu benar-benar kaum yang melampaui batas.”

Ada sebuah artikel beberapa tahun lalu yang mengatakan bahwa homoseksual itu genetik. Ketika artikel tersebut keluar, banyak orang-orang bertanya kepada Dr. Zakir Naik di sesi tanya jawabnya “Jika homoseksual itu adalah genetis, siapa yang salah? Pelaku homoseksual tidak salah. Yang salah adalah Tuhan.” Namun, banyak yang menyatakan bahwa teori tersebut salah.

Menurut ilmu psikologi, ketika seseorang telah melampaui batas, dia akan terus menginginkan sesuatu yang tidak normal. Apakah yang terjadi adalah ketika kau melampaui batas, semua agama berkata, “Jika kau ingin menjalani sebuah hubungan, maka menikahlah.”

Akan tetapi, menurut statistik Amerika tidak setuju karena agama Islam memperbolehkan menikahi lebih dari satu wanita. Pada statistik Amerika membuktikan bahwa rata-rata orang Amerika sebelum mereka menikah dengan seseorang, mereka mempunyai 8 pasangan seksual sebelum mereka menikah dengan satu orang saja. Selain itu, dari setiap 12 orang yang kau temui telah melakukan inses di Amerika.

Karena mereka begitu terbuka, mereka menyimpang dari jalan yang normal. Kemudian mereka menjadi ingin sesuatu yang berbeda. Ketika mereka sudah terlalu terbiasa dengan heteroseksual, mereka pun memulai homoseksual. Itu merupakan hal yang tidak genetis, karena hal-hal yang dilakukan ini tidaklah normal.

Secara psikologis, kau menginginkan sesuatu yang berbeda. Maka dari itu, kau terperosok dalam homoseksualitas. Jadi, jika berhenti dari penyimpangan yang sudah melampaui batas yang telah dilarang dalam Al-Qur’an dan agama-agama lainnya, pada akhirnya hal ini akan berhenti.

Sebenarnya, hukuman untuk pelaku lesbian dan homoseksual sangatlah keras. Bahkan kaum Sodom saja sampai di putar balikkan negerinya sehingga para kaum Sodom tertimpa batu dari tanah yang berapi-api.

Menurut Ustadz Dr. Khalid Basalamah, MA, dalam syahadat Islam orang yang melakukan perilaku tersebut dibunuh walaupun belum menikah. Ibnu Abbas berkata “Hukumannya melakukan perilaku lesbian dan homoseksual adalah dipilih tempat tertinggi di negeri itu, lalu dilemparkan orang itu dari atas tempat tertinggi tersebut, sesudah itu dirajam dengan batu.” Namun, peraturan ini tidak boleh dilakukan pada zaman sekarang.

Lalu, bagaimana cara kita untuk mencegah terjadinya lesbian dan homoseksual? Orang-orang seperti ini harus disikapi dengan tegas. Para pemerintah harus mengambil sebuah langkah dengan cara menempatkan mereka para kaum lesbian dan homoseksual di suatu tempat di sebuah pulau, kemudian mereka di terapi. Namun, jika Allah Swt. berkehendak membinasakan orang tersebut biarkanlah. Karena lebih baik jika disikapi sesegera mungkin daripada mendapat azab yang lebih pedih di neraka nanti.

Oleh karena itu, Saya menyarankan kepada para kaum-kaum lesbian dan homoseksual agar bisa menyadarkan diri sendiri dan banyaklah berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Artikel ini dikutip berdasarkan sumber Wikipedia dan unggahan video YouTube Lentera Islam Ustadz Dr. Khalid Basalamah, MA dan unggahan video Dr. Zakir Naik yang dipublikasikan 6 tahun yang lalu. ***