HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Abrasi Pantai Di Desa Muntai Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis Hancurkan Kebun Nyiur

Siti Mardhiah Mahasiswi Semester 1 Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam Prodi Ekonomi Syariah STAIN Bengkalis Lentera24.com - Masyarakat Desa ...

Siti Mardhiah Mahasiswi Semester 1 Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam Prodi Ekonomi Syariah STAIN Bengkalis

Lentera24.com - Masyarakat Desa Muntai, Kecamatan Bantan digemparkan oleh abrasi pinggir pantai yang menumbangkan puluhan pohon nyiur dan juga terputusnya jalan menuju perkebunan mereka. Ganasnya ombak laut Selat Malaka mengakibatkan abrasi garis pantai pulau Bengkalis terutama di wilayah desa Muntai kecamatan Bantan. Berdasarkan Temuan masyarakat dan dilaporkan ke BPBD Kab. Bengkalis telah terjadi abrasi tanah pantai di Desa Muntai, tanah tersebut berisikan kebun kelapa masyarakat.

Kepala pelaksana (Kalaksa) Badan Pengendalian Bencana Daerah kabupaten Bengkalis, Hadi Prasetyo, ST membenarkan telah terjadi abrasi pantai atau tanah warga yang merupakan perkebunan kelapa di desa Muntai. " Kami mendapat laporan dari warga laporan tersebut ditindak lanjuti oleh Pusdatin PB kec. Bantan (Marwan Iryadi dan Rahayu Sri Pratiwi) dimana abrasi pantai ini terjadi secara terus menerus disebabkan dorongan gelombang pasang dan curah hujan sehingga terjadi pengikisan, diperkirakan abrasi tanah pantai di desa Muntai terjadi hingga 5-6 Hari" ujar Hadi Prasetyo.

Abrasi yang tergolong cukup parah ini terjadi sejak Rabu 16 November 2022 lalu dan terus berlanjut sampai Senin 21 November 2022. Warga Desa Muntai pada kejadian itu warga lari ke kebun kelapa dan melihat sebagian tanah dan tanaman kelapa mereka sudah tergerus ombak air laut. 

Atas kejadian itu BPBD melalui TRC BPBD Kabupaten Bengkalis melakukan pemantauan dan Pendataan sementara oleh Pusdatin BPBD Kec. Bantan (Marwan Iryadi dan Rahayu Sri Pratiwi) ke lokasi kejadian abrasi pantai yang terjadi, guna mengambil tindakan yang bisa dilakukan dan berkoordinasi dengan pihak desa Muntai.

Terhadap kondisi itu para petani pemilik kebun kelapa kesulitan untuk memanen kelapa mereka, karena akses jalan ke kebun terputus. Fenomena abrasi seperti ini juga sempat terjadi di pinggir pantai Desa Simpang Ayam dan Desa Jangkang beberapa bulan lalu. Kondisi tanah gambut, membuat pinggir pantai sampai beberapa meter ke daratan, tanahnya mengalami longsor dan retak, serta menimbulkan pecahan tanah yang cukup luas.

"Sudah sepekan kondisi abrasi pinggir laut di Jalan Parit Tuju, Desa Muntai. Abrasi ini yang terparah sepanjang tahun, karena kondisi tanahnya gambut, sehingga area abrasi dan lanah longsor ini sangat luas," ujar Kepala Desa Muntai, Nurin. Ia menyebutkan, kondisi pasang air laut yang tinggi, ditambah cuaca hujan dan angin kencang, sehingga pohon kelapa milik warganya banyak yang tumbang.

Bahkan kata Nurin, akses jalan ke kebun kelapa milik warganya juga rusak berat dan tidak bisa dilalui. Makanya masyarakat mengharapkan kepada kepala desa untuk segera membuat jembatan darurat. "masyarakat juga mengharapkan agar Pemkab Bengkalis melihat kondisi abrasi di desa muntai, dan masyarakat juga meminta ada penanganan khusus dari Pemkab Bengkalis," harapnya.

Ia menyebutkan, ada puluhan pohon kelapa masyarakat yang tumbang. Kalau ini tidak segera ditanggulangi maka abrasi akan semakin meluas. Apalagi kondisi lahan yang berada di pinggir laut adalah lahan gambut.

Diharapkan mengurangi tingkat abrasi di wilayah desa Muntai Kecamatan Bantan di perlukan langkah langkah kongkrit jangka pendek dan jangka panjang dan peran aktif masyarakat juga pemerintah desa dapat berupaya mengurangi dampak abrasi pantai semakin ganas dan pemerintah daerah dan stakeholder baik pusat dan daerah mempercepat pembangunan pemecah ombak sepanjang garis pantai desa Muntai. ***