Lentera24.com | ACEH UTARA - Banjir yang melanda Aceh Utara terus meluas, sedikitnya 13 Kecamatan terendam banjir, 13.708 jiwa dari 4.443 K...
Lentera24.com | ACEH UTARA - Banjir yang melanda Aceh Utara terus meluas, sedikitnya 13 Kecamatan terendam banjir, 13.708 jiwa dari 4.443 KK mengungsi.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat ada 29 lokasi titik pengungsian akibat banjir melanda daerah tersebut.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Asnawi mengatakan di Aceh Utara ribuan warga mengungsi tersebut tersebar di tujuh kecamatan dilanda banjir.
"Data sementara yang di dapat ada 29 titik Pengungsian dengan Jumlah Pengungsi mencapai 4.443 KK atau 13.708 Jiwa,"
“Hingga saat ini, kami mencatat ada 19 desa yang dilanda banjir dan sekarang sudah 13 kecamatan terdampak banjir, kondisi itu besok akan berubah lagi,” kata Asnawi.
Adapun desa yang dilanda banjir tersebut yakni di Kecamatan Lhoksukon sebanyak enam desa, yakni Desa Meucat, Desa Buloh LT, Meunasah Rayeuk, Meunasah Kumbang, Rawa, dan Meunasah Manyang
Kecamatan Matang Kuli dengan 12 desa, yakni Desa Pante Pirak, Desa Siren, Desa Leubok Pirak, Desa Menye Pirak, Desa Tanjong Haji Muda, Desa Beuringen Pirak, Desa Ceubrek Pirak.
Berikutnya, Desa Lawang Pirak, Desa Alue Toe, Desa Hagu, Desa Punti Matang Kuli, dan Desa Tumpok Barat. Serta Kecamatan Pirak Timu hanya satu desa, yakni Desa Beurancan Rata.
“Untuk Kecamatan Lhoksukon, warga yang mengungsi mencapai 2.661 jiwa atau 663 kepala keluarga. Sedangkan pengungsian di Kecamatan Matang Kuli dan Kecamatan Pirak Timu masih dalam pendataan”.
Saat ini, kata Asnawi, petugas terus melakukan pendataan terhadap korban banjir dan menyalurkan bantuan masa panik serta memantau situasi dan kondisi lokasi banjir.
Menurut Asnawi, banjir tersebut selain karena hujan deras juga disebabkan meluapnya air aliran Krueng (sungai) Keureuto dan Krueng Pirak. Luapan air sungai juga merendam lahan pertanian masyarakat.
“Selain merendam pemukiman penduduk, banjir juga merendam ratusan hektare sawah. Sawah yang direndam banjir tersebut juga terancam gagal panen,” ujar Asnawi.
Asnawi mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah aliran Krueng Keureuto dan Krueng Pirak tetap waspada karena intensitas hujan di wilayah pegunungan di Kabupaten Aceh Utara masih tinggi.
“Curah hujan dalam beberapa hari ini meningkat, masyarakat diharapkan tetap waspada. Tim BPBD terus memantau wilayah rawan banjir serta mempersiapkan penanganan tanggap darurat ketika banjir,”tutup Asnawi. []L24.Sai
Teks: Petugas sedang melakukan evakuasi bagi warga yang mengungsi. (Dok.Lentera24.com)