Rr. Tisie Yuhara, S.M. Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta Lentera24.com - Perbaikan dan perubah...
Penelitian dapat digunakan menggunakan beberapa metode untuk menilai performa pelayanan Rumah Sakit, salah satunya dapat menggunakan metode SERVQUAL. Terdapat lima dimensi dari kualitas pelayanan yaitu:
1. Tangible
2. Reliability
3. Responsiveness
4. Assurance
5.
Empathy
Selain metode ini, terdapat penilaian lain terhadap kualitas pelayanan.
Di negara berkembang, ditemukan bahwa kualitas pelayanan Rumah Sakit
terdiri dari tujuh dimensi yaitu:
1.
Personnel quality
2.
Infrastructure
3.
Administrative
process
4.
Process of
clinical care
5.
Safety
6.
Overall experience
of medical care
7.
Social responsibility
Dari sebuah penelitian yang dilakukan di Malaysia, ditemukan bahwa aspek overall service menjadi faktor utama dalam menentukan
hubungan pasien dan Rumah Sakit.
Pasien, dalam hal ini, mengharapkan Rumah Sakit dapat menyediakan
pelayanan, saat pasien memiliki masalah, Rumah Sakit yang menunjukkan perhatian
terhadap penyelesaian masalah pasien, menyediakan pelayanan tepat waktu dan
menawarkan berbagai macam produk dan pelayanan.
Dengan demikian perlu kita garis bawahi kepuasan pasien itu sangtlah penting
untuk menjaga perilaku pelanggan dalam waktu jangka panjang.
Kepercayaan pasien terhadap Rumah Sakit jugalah sangat penting karena
akan menimbulkan dampak terhadap Rumah Sakit tersebut.
Kepercayaan pasien terdiri dari 2 macam:
1. Honesty ( dimana pasien percaya bahwa dapat memenuhi kebutuhannya
di Rumah Sakit tersebut).
2. Benevolence ( dimana pasien percaya bahwa Rumah Sakit benar
– benar memiliki perhatian terhadap kesehatan pasien dan memiliki keinginan
untuk memperbaiki status kesehatan pasien tersebut).
Niat perilaku (behavioral intention) menunjukkan kecenderungan pasien untuk menetap
atau keluar dari suatu penyedia layanan.
Terdapat dua dimensi untuk menilai niat yaitu favourable dan unfavourable.
Favourable
intention yang dimaksud
adalah niat pasien untuk menyampaikan hal positif dari mulut ke mulut, niat
penggunaan kembali dan loyalitas, sedangkan unfavourable
intention adalah niat
untuk membagikan ulasan buruk dari mulut ke mulut dan niat untuk mengganti
penyedia layanan.
Dalam hal ini, dapat dilihat bahwa untuk mempengaruhi niat perilaku
pasien menjadi favourable maka dimulai dari Rumah Sakit yang dapat
memberikan kualitas pelayanan yang baik.
Perlu di garis bawahi bahwa kepercayaan pasien adalah kualitas pelayanan
yang diberikan Rumah Sakit :
1.
Kualitas
Lingkungan
2.
Kualitas
Proses
3.
Kualitas
Interaksi
Kualitas proses dan kualitas interaksi merupakan penentu kepercayaan
pasien terhadap Rumah Sakit.
Dalam meningkatkan kualitas pelayanan disarankan untuk berfokus pada
aspek pemberian pelayanan seperti penjadwalan, ketepatan waktu, keakuratan
dalam pemberian pelayanan dan peningkatan aspek interpersonal dalam pelayanan
dan komunikasi oleh dokter, perawat dan staf lainnya.
Hal tersebut sangat berpengaruh penting di dalam peningkatan quality Rumah Sakit Umum Permata Husada.
Dan perlu kita terapkan bagaimana agar para pasien yang telah memilih RS Umum Permata Husada agar tetap bertahan dan agar tetap datang kembali ke RS Umum Permata Husada dengan adanya pelayanan yang baik di berbagai aspek tersebut.
Dengan adanya srtuktur yang dipegang teguh oleh RS Umum Permata Husada.
1. Consistent
2. Profitability
3. Compact on the team
Terkait akan hal itu perlu adanya kesadaran Manajemen SDM di Rumah Sakit Umum Permata Husada dalam berbagai aspek yang luas.
Tujuan dasar dari Manajemen SDM adalah:
1.
Sosial
Dalam memenuhi tujuan sosial, Rumah Sakit bertanggung jawab atas
kebutuhan anggotanya dan berupaya mengurangi dampak buruk atau merugikan dari
tantangan tersebut.
2.
Organisasional
Tujuan organisasional meliputi sasaran formal Rumah Sakit yang disusun
untuk mencapai tujuan Rumah Sakit. Fungsi dari tujuan organisasional ini adalah
memberikan isyarat kepada Rumah Sakit bahwa manajemen SDM memiliki perannya
tersendiri.
3.
Fungsional
Sedangkan untuk tujuan fungsional, Rumah Sakit harus dapat
mempertahankan kontribusi sumber daya manusia di masing-masing departemen utama
Rumah Sakit. Kemudian, Rumah Sakit perlu melakukan pemberdayaan agar kontribusi
yang diberikan SDM dapat berjalan dengan optimal.
4.
Individu atau Pribadi
Terakhir, tujuan individu atau pribadi meliputi kinerja direktur Rumah
Sakit yang harus diselaraskan dengan tujuan Rumah Sakit secara menyeluruh.
Artinya, pihak direktur Rumah Sakit harus bisa menggerakkan para karyawan dalam
mengejar tujuan Rumah Sakit.
Dengan begitu, manajemen SDM dapat membantu Rumah Sakit dalam
meningkatkan semangat kerja SDM dan tujuan perusahaan dapat tercapai dengan
lebih akurat dan terarah.
Sebagai
salah satu elemen utama yang ada pada sebuah Rumah Sakit, sumber daya manusia
memerlukan sistem manajemen yang baik agar kinerja Rumah Sakit dapat berjalan
dengan optimal.
Dengan
memiliki manajemen SDM yang terorganisir, upaya Rumah Sakit dalam mencapai
target organisasi akan menjadi lebih mudah untuk bisa dicapai.
Suasana
kerja dalam Rumah Sakit tersebut juga akan menjadi lebih membangun saat
memiliki manajemen SDM yang mumpuni.
Kesenjangan
antar karyawan yang biasanya berimbas buruk pada kinerja Rumah Sakit akan
jarang dirasakan.
Oleh
karena itu, setiap Rumah Sakit disarankan untuk memiliki manajemen SDM yang
positif, baik sejak saat proses rekrutmen pekerja hingga melakukan pemberdayaan
SDM yang telah bekerja di Rumah Sakit tersebut.
Alamat : JL. Raya KM 4 RT, Kauman, Pleret, Kec. Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55791.
Telepon : (0274) 441313
WhatsApp : 081325138832