Oleh: Mahasiswa PMM Gelombang 6 Kelompok 15 Universitas Muhammadiyah Malang Lentera24.com - Kurikulum merdeka adalah salah satu kurikulum d...
Lentera24.com - Kurikulum merdeka adalah salah satu kurikulum dengan pembelajaran Intrakurikuler yang beragam agar peserta didik mampu mendalami konsep serta mampu untuk memperkuat rasa kompetitif dalam dirinya.
Demikian dikatakan oleh Ketua Kelompok 15 Gelombamg 6 Pengabdian Masyarakat Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, Muhammad Rifki Fahrezi. Menurut Rifki, Kurikulum Merdeka tentunya dilakukan dalam ranah pendidikan, salah satunya yaitu pendidikan anak usia dini atau biasanya adalah Taman Kanak - Kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Salah satu TK yang menggunakan kurikulum ini adalah TK Insan Karim yang ada di Desa Landungsari, Kabupaten Malang.
Banyak kegiatan yang telah banya berubah jika dibandingkan dengan kegiatan TK/PAUD pada masa sebelumnya, misalnya saja jika masa dulu anak TK/PAUD hanya berfokus tentang belajar membaca, berhitung, dan mewarnai gambar namun sekarang TK / PAUD memiliki kegiatan yang tentunya lebih variatif namun tidak meninggalkan konsep utama yaitu tentang pendidikan usia dini.
TK Insan Karim yang dipimpin oleh Ibu Ngatriani atau biasa dipanggil Bu Tri, selain menjadi kepala sekolah dan menjadi guru disana beliau merupakan pemiliki KB / TK Insan Karim.
Banyak program yang dilakukan untuk menunjang kurikulum merdeka ini bisa dipahami dan konsepnya didalami oleh peserta didiknya misal saja seperti pengenalan kebudayaan negara, TK Insam Karim mengadakan kegaiatan Fashion Show yang dimana para pesertanya adalah para peserta didik dan para pengajar yang memakai pakaian adat daerah, seperti pakaian adat Jawa, Toraja, Bali dan Madura.
Kegiatan fashion show ini dilakukan karena mempertimbangkan yang pada saat itu booming yaitu fashion week, kegiatan yang dilakukan di TK ini pun mengadaptasi fashion week yang sedang booming tersebut namun dikemas dengan pengenalan kebudayaan daerah (memakai pakaian adat).
Kegiatan lainnya untuk mengenalkan kebudayaan daerah yaitu dengan memasak makanan adat, bubur merah atau dalam bahasa jawanya adalah jenang merah merupakan objek atau masakan yang dimana para peserta didik diajak untuk mengenalkan makanan adat daerah jawa tersebut.
Hal – hal yang dapat diambil adalah pendalaman konsep terhadap tema “Cinta Tanah Air” yang diusung pada minggu ini, selain itu para peserta didik dapat meningkatkan motorik serta mengenal tentang cara pembuatan bubur merah.
Dengan dibebaskannya para peserta didik untuk melakukan kegiatan tersebut namun tentunya dengan pengawasan para guru dan para anggota PMM. Hal ini diharapkan mampu untuk mengenalkan lebih tentang kebudayaan daerah yang mungkin didaerah lain mulai dilupakan. ***