HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Nagari Bersekolah Persektif Kaum Muda

Sepri Wandi Fungsionaris BPL PB HMI/Guru SMAN 1 Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Baratl  Lentera24.com - Dengan ma...

Sepri Wandi Fungsionaris BPL PB HMI/Guru SMAN 1 Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Baratl 

Lentera24.com - Dengan masih banyaknya kelemahan pendidikan nasional khususnya di daerah kabupaten pesisir selatan, berbagai pihak perlu segera membenahi dan mereformasi dunia pendidikan sebagai bentuk investasi sumber daya manusia yang diharapkan dapat bersaing di era global.

Dalam menghadapi era globalisasi pendidikan hari ini harus adanya pendidikan yang diluar jadwal sekolah formal seperti yang di canangkan oleh Bupati Kabupaten Pesisir Selatan Drs. Rusma Yul Anwar, M.Pd, yaitu; Nagari Bersekolah, misalkan mengajak anak-anak untuk kembali ke surau, belajar di surau/masjid yang berada di Nagari di Kabupaten Pesisir Selatan.

Pemuda sebagai pagar nagari, ia akan memagar dari seluruh persoalan dalam nagari, namun kenyataannya pemuda membawa tungkek rebah, pemuda tersandung dalam persoalan narkoba, LGBT, pelaku kriminalitas, pelaku asusila, dan lainnya. Dengan berperilaku demikian pemuda kehilangan fungsi tersebut.

Kemudian persoalan organisasi pemuda sudah beranjak dari surau, persoalan penyakit masyarakat tidak lagi dibicarakan di surau, pemuda tidak lagi berkontribusi untuk solusi dari persoalan tersebut. 

Surau sebagai tempat ibadah, begitu selesai diucapkan salam, para jamaah pulang kerumah masing-masing, tidak berdiam diri untuk membicarakan persoalan tersebut. Sehingga  jamaah baik dari kalangan pemuda, orang tua tidak lagi berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain untuk saling berbicara tentang persoalan dalam nagari itu sendiri.
Penyakit masyarakat tidak lagi terbaca oleh masyarakat lain akibat tingginya sifat individualistis.

Selain itu dalam Al-Qur'an juga mengatakan “ Dirikan sholat taruih manaruih, jikok sakik ado aturan, iduik baulemu baaama tuluih, sumbayang subuah jadi didikan ".

Sebagai nagari beradat, agama adalah pondasi utama umat muslim dalam menjalankan adat istiadat. Dengan berpegang teguh kepada rukun islam, yang mana salah satunya adalah anjuran untuk mendirikan sholat bahkan ketika sakit sekalipun. Hidup berilmu dan beramal adalah sebagai tugas dan kewajiban sebagai muslim. Sholat subuh sebagai pembuka jalan keberhasilan.

Dengan hal ini penulis yakin bahwa inovasi pendidikan nagari bersekolah yang disusun diluar jam sekolah formal ini dapat memberi manfaat untuk generasi muda menyalurkan minat dan bakatnya sesuai dengan kemerdekaan belajar yang tercantum di dalam kurikulum merdeka belajar kemudian akan disandingkan dengan profil pelajar pancasila yaitu pertama beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan beraklak mulia. Kedua kebhinekaan global. Ketiga bergotong royong. Keempet mandiri. Kelima kreatif dan Keenam bernalar kritis.

Hal ini dapat ditemukan melalui nagari bersekolah seperti halnya, cabang olah raga yang diminati, pengembangan seni budaya yang dapat dijumpai melalui sanggar seni, kelompok belajar tahfidz quran, magrib mengaji, subuh berjamaah dan berbagai kegiatan lainnya yang dinilai mampu menanamkan profil pelajar pancasila.

Kemudian sebagai kaum muda kita mengharapkan kepada seluruh elemen seperti dinas pendidikan dan kebudayaan kab. Pesisir selatan, pemangku adat, perangkat nagari, sekolah, orang tua siswa,  guru, dan tokoh masyarakat lainnya agar dapat bekerja sama dalam menerapkan nagari bersekolah ini di nagari nagari khusnya yang ada di kab. Pesisir selatan.

Kemudian kepada pemerintah kabupaten pesisir selatan agar dapat mendampingi segala bentuk kegiatan nagari bersekolah ini sebagai bentuk representasi kepada anak muda agar dapat terujut sesuai dengan apa yang di inginkan. ***