Octalivia Jhosefine dan Bena Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang Lentera24.com - Sebelum membahas lebih lanjut menge...
Octalivia Jhosefine dan Bena Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang |
Lentera24.com - Sebelum membahas lebih lanjut mengenai pesan bisnis, kita harus memahami dahulu apa arti dari pesan bisnis itu sendiri. Nah, pesan bisnis merupakan sebuah bentuk penyampaian Informasi melalui suatu pesan maupun surat terkait penyelenggaraan suatu kegiatan bisnis baik secara tertulis maupun tidak yang ditujukan oleh pengirim kepada penerima baik itu perseorangan atau sebuah organisasi (audiens).
Apa itu audiens?
Audiens atau audience merupakan sekelompok orang yang menjadi pembaca, pendengar atau penonton dari berbagai media penyampaian informasi. Dengan kata lain, merekalah tujuan mengapa suatu pesan dibuat, karena mereka yang akan menjadi penerima pesan tersebut. Apabila dihubungkan ke dalam bisnis, maka audiens adalah sekelompok orang yang menjadi target dari pesan yang akan dibawakan oleh pebisnis melalui produk atau kontennya.
Tujuan disampaikannya pesan bisnis ini adalah guna menginformasikan hal – hal dalam kegiatan bisnis kepada pihak lain agar sepakat dengan ketentuan yang ada, sehingga hal ini akan memulai terciptanya kerjasama dengan pihak lain. Maka itu, sebelum menyampaikan pesan bisnis kita perlu melakukan perencanaan pesan bisnis agar pesan bisnis yang akan disampaikan menjadi pesan yang efektif. Adapun karakteristik yang menunjukkan pesan bisnis yang efektif, yaitu :
1. Pesan bisnis harus praktis
2. Memberikan informasi yang dibutuhkan audiens
3. Tidak di pengaruhi oleh kesan personal atau opini
4. Informasi yang disampaikan jelas dan padat.
Karena sasaran penyampaian pesan bisnis ini adalah audiens atau pihak yang menerima pesan adalah pihak – pihak yang berkemungkinan menjadi rekan bisnis dimasa mendatang. Sedangkan kepribadian audien itu beragam dan berbeda – beda, maka diperlukannya cara penyampaian yang benar agar informasi yang di sampaikan akan diterima secara maksimal. Selain itu, kita juga dapat menentukan media dan pendekatan yang sesuai.
Kenapa kita perlu menganalisis audiens dalam bisnis?
1. Untuk mempermudah pembuatan atau perencanaan konten.
Jika kita mengenali atau mengetahui kepribadian audiens, maka konten atau pesan yang akan dibuat menjadi mudah tepat pada sasaran. Karena setiap produk memiliki sasaran audiens yang berbeda, jadi hal ini akan memudahkan kita untuk memisahkan konten antara satu dengan yang lainnya.
2. Pesan akan lebih mudah tersampaikan
Saat kita mengetahui siapa audiens kita, maka pesan dari konten akan sangat mudah tersampaikan. Karena saat kita mengenali karakteristik audiens maka kita akan mengetahui produk atau konten apa yang mereka butuhkan dan dapat kita sampaikan.
3. Memudahkan pengambilan keputusan
Dengan mengenal audiens, kita jadi lebih mudah dalam mengambil keputusan terkait audiens. Contohnya seperti pengambilan keputusan terkait media dan platform apa yang akan digunakan untuk mencapai audiens, seperti kita akan menggunakan “tiktok atau instagram” untuk audiens dengan usia 15 sd 30, sedangkan untuk audiens dengan usia dewasa cenderung lebih cocok apabila kita menggunakan platform“facebook ".
4. Meningkatkan efektivitas sumber daya
Mengenal audiens akan membantu dan mempermudah kita menyampaikan pesan bisnis, sehingga apa yang kita keluarkan akan maksimal dan efisien. Berbanding terbalik apabila kita tidak mengetahui dan mengenal audiens, karena memungkinkan terjadinya error atau salah sasaran sehingga konten atau produk harus dikerjakan berulang. Hal ini akan mengurangi hal – hal yang tidak perlu sehingga sumber daya dapat dimanfaatkan secara efektif
5. Meningkatkan penjualan
Dengan mengenal audiens maka pesan yang disamapikan pun akan diterima dengan baik dan tepat oleh audiens sehingga akan meningkatkan ketertarikan audiens terhadap produk bisnis kita, dan akan meningkatkan jumlah penjualan.
Apa saja yang perlu dianalisis dari kepribadian audiens?
Berikut hal – hal yang perlu dianalisis dari audien :
1. Aspek demografis
Bertujuan untuk mengetahui siapa yang kamu ajak bicara, bagaimana latar belakangnya meliputi daerah asaln, tingkat pendidikan, posisi dalam pekerjaan, ras, suku, agama dan sebagainya.
2. Aspek Psikologis
Untuk mengetahui apa yang dipahami dan diyakini oleh audiens sebelum menerima pesan, seperti apa yang mereka ketahui mengenai topik/produk bisnis yang akan disampaikan, apa yang mereka harapkan dan sebagainya.
3. Aspek Kontekstual
Bertujuan untuk mengetahui bagaimana situasi yang akan kamu hadapi seperti waktu dan tempat penyampaian pesan.
Bagaimana cara menganalisis audiens ?
1. Kembangkan Profil audiens
Kenali setiap karakteristik dari audiens Anda. Untuk memulainya Anda bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
a. Bagaimana perilaku konsumsinya?
b. Mengapa pesan bisnis Anda penting bagi mereka?
c. Mengapa mereka perlu mendengar atau mengetahui pesan yang Anda sampaikan?
2. Kenali audiens primer.
Audiens yang sudah ada dapat terbagi kembali menjadi beberapa kelompok audiens, kenali kelompok manakah yang paling berpengaruh dalam mengambil keputusan.
3.Ukur seberapa tingkat pemahaman audiens.
Ukur pengetahuan audiens agar mempermudah dalam pembuatan konten yang tepat. Untuk mengukur pemahaman audiens Anda, berikut beberapa contoh pertanyaan yang dapat digunakan.
a. Apa pekerjaan audiens Anda?
b. Berapa usia mereka?
c. Bagaimana pendidikan mereka?
d. Apa status mereka?
e. Dimana mereka tinggal?
f. Lingkungan seperti apa yang mempengaruhi mereka?
4. Fokus pada preferensi audiens.
Supaya konten yang disampaikan dapat sesuai, kita perlu mengetahui apa preferensi dari audiens sendiri. Dengan begitu kita juga dapat menambahkan nilai kepada produk yang kita jual sesuai dengan preferensi audiens.
5. Fokus pada kebutuhan emosional audiens.
Untuk menjaga kebutuhan emosional audiens, sebisa mungkin untuk pesan atau konten tidak secara terang – terangan mengajak audiens untuk memberi produk, tetapi berusahalah untuk menyampaikan informasi terkait produuk dengan jujur dan tulus untuk keuntungan audiens, serta dapat dilakukan dengan pendekatan emosional yang rasional dan terstruktur tetapi tidak kalah menarik.
Nah, dari yang sudah kita bahas diatas bisa disimpulkan kalo pesan bisnis dan kepribadian audiens itu saling berhubungan. Karena untuk mencapai sasaran atau tujuan pesan bisnis, kita perlu mengetahui kepribadian audiensnya.***