Lulu Dwi kalbuani Semester 2 Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang) Lentera24.com - Dalam keseharian...
Lentera24.com - Dalam keseharian tanpa disadari kita sebenarnya sering membuat suatu kegiatan evaluasi, mengukur, dan melakukan penilaian. Namun masih banyak orang belum memahami secara tepat arti kata pengukuran, penilaian, dan evaluasi bahkan kebanyakan orang cenderung mengartikan ketiga kata tersebut ke dalam suatu pengertian yang sama.
Biasanya kebanyakan orang mengidentikkan kegiatan evaluasi dengan menilai karena aktivitas mengukur biasanya sudah termasuk di dalamnya. Pengukuran (measurement), penilaian (assessment), dan evaluasi (evaluation) merupakan kegiatan yang bersifat hierarki. Ini berarti ketiga kegiatan tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan dalam pelaksanaannya harus dilakukan secara berurutan. Mari kita bahas perbedaan pengukuran, penilaian, evaluasi, dan asesmen.
Pengukuran
Pengukuran (measurement) diartikan sebagai kegiatan membandingkan hasil pengamatan dan kriteria. Allen & Yen mendefinisikan pengukuran sebagai penetapan angka dengan cara yang sistematik untuk menyatakan keadaan individu. Esensi dari pengukuran adalah kuantifikasi atau penetapan angka tentang karakteristik atau keadaan individu menurut aturan-aturan tertentu. Keadaan individu ini bisa berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Pengukuran lebih ditujukan untuk mendapat informasi dalam bentuk kuantitatif tentang karakteristik sesuatu/seseorang, bukan dengan memberikan tes, melainkan menggunakan lembar observasi atau skala penilaian dengan mengacu pada proses dan skor yang diperoleh.
Penilaian
Penilaian (assesment) dalam konteks hasil belajar diartikan sebagai kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran tentang kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah mengikuti pembelajaran. Penilaian dan asesmen sering dipertukarkan pemakaiannya, tetapi sebenarnya landasan filosofinya berbeda. Penilaian lebih menekankan pada hasil belajar, sedangkan asesmen pada proses dan hasil belajar, berpihak pada yang diases serta ditujukan untuk mengembangkan potensi individual yang diases. Selain itu asesmen biasanya lebih terkait pada pencapaian target kurikulum. Tujuan utama dari asesmen adalah untuk mengumpulkan informasi yang relevan tentang kinerja atau kemajuan siswa, atau menentukan minat siswa untuk membuat penilaian tentang proses pembelajaran mereka.
Evaluasi
Evaluasi merupakan proses pemberian makna dari hasil penelitian,kegiatan yang dilakukan berkenaan dengan proses untuk menentukan nilai dari suatu hal (evaluation) diartikan penilaian atau penaksiran. Evaluasi didefinisikan sebagai kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan tolok ukur untuk memperoleh kesimpulan. Kegiatan evaluasi memerlukan penggunaan informasi yang diperoleh melalui pengukuran maupun dengan cara lain untuk menentukan pendapat dan membuat keputusan-keputusan pendidikan. Pendapat dan keputusan tentu saja akan dipengaruhi oleh kesan pribadi dan sistem nilai yang ada pada si pembuat keputusan.
Perbedaan evaluasi, penilaian dan pengukuran
Perbedaan antara evaluasi dan penilaian adalah terletak pada scope (ruang lingkup) dan pelaksanaanya. Ruang lingkup penilaian lebih sempit dan biasanya hanya terbatas pada salah satu komponen atau aspek saja, seperti prestasi belajar peserta didik. Pelaksanaan penilaian biasanya dilaksanakan pada konteks internal, yakni orang-orang yang menjadi bagian atau terlibat dalam sistem pembelajaran yang bersangkutan. Misalnya, guru menilai prestasi belajar peserta didik, supervisor menilai kinerja guru dan sebagainya. Ruang lingkup evaluasi lebih luas mencakup semua komponen dalam suatu (sistem pendidikan, sistem pembelajaran) dan dapat dilakukan tidak hanya pihak internal (evaluasi internal) tetapi juga pihak eksternal (evaluasi eksternal), seperti konsultan mengevaluasi suatu program.
Evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran, sedangkan tes merupakan salah satu alat (instrumen) pengukuran. Pengukuran lebih membatasi kepada gambaran yang bersifat kuantitatif (angka-angka) tentang kemajuan belajar peserta didik (learning progres), sedangkan evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif. Di samping itu, evaluasi dan penilaian pada hakikatnya merupakan suatu proses membuat keputusan tentang nilai suatu objek. Keputusan penilaian (value judgement) tidak hanya didasarkan pada hasil pengukuran (quantitative description), tetapi dapat pula didasarkan kepada hasil pengamatan dan wawancara (qualitative description). ***