HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Indonesia Mengalami Permasalahan Ekonomi Selama Pandemi Covid-19

Rr. Tisie Yuhara Guru Ekonomi SMAS Gadjah Mada Yogyakarta dan Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Lentera24.co...

Rr. Tisie Yuhara Guru Ekonomi SMAS Gadjah Mada Yogyakarta dan Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Lentera24.com Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini tidak bisa kita prediksi kapan akan berakhirnya yang membuat semua negara di dunia mengalami keterpurukan disegala bidang dan sektor terutama dibidang ekonomi. Kita tidak bisa memungkiri akan hal tersebut, faktor yang sangat penting dalam suatu negara adalah ekonomi karena ekonomi bisa membantu negeri atau pemerintah untuk mengatur suatu negara atau pemerintah agar nantinya bermanfaat bagi pendapatan negara itu sendiri. Indonesia termasuk salah satu negara yang ekonominya mengalami keterpurukan saat Covid-19 melanda seluruh penjuru dunia. Banyak permasalahan-permasalahan yang muncul saat pandemi itu terjadi, antara lain : 

1.     Permasalahan Ekonomi Yang Terjadi di Masyarakat Indonesia

Mayarakat tanpa kita sadari juga terkena dampak dari Covid-19, terutama masyarakat yang bekerja pada usaha kecil dan menengah. Hal tersebut terjadi karena adanya kebijakan pemerintah untuk pecegahan terjadinya Covid-19 dari pemerintah yang pada akhirnya membuat masyarakat mau tidak mau harus mengikuti semua aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Banyaknya gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, dan gedung lain yang ditutup juga membuat tingkat konsumsi masyarakat Indonesia menjadi turun drastis, padahal biasanya tingginya bisa mencapai 59%. Seperti banyak karyawan swasta yang mengalami PHK dikarenakan perusahaan tempat mereka bekerja mengalami banyak pengurangan tenaga kerja dan pada akhirnya mereka harus mengalami PHK, banyak pedagang kecil di pasar yang juga merasakan betapa sulitnya perekonomian yang mereka alami dikarenakan dampak dari PPKM yang pada akhirnya mengharuskan banyak sektor perdagangan harus ditutup pada saat itu.

Karena kebijakan pemerintah yang direspons oleh publik. Seperti misalnya, kebijakan social distancing dan lockdown. Akibat dari kebijakan lockdown, banyak pusat serta unit-unit kegiatan masyarakat menjadi ditutup dan berhenti. Akibatnya, beberapa roda perekonomian terganggu atau bahkan macet sama sekali. Dengan terjadinya lockdown banyak sekali masyarakat yang kehilangan pekerjaan dan mengalami kehidupan yang serba kekurangan.  Seperti gojek, buruh, pedagang, supir angkot yang mengalami kehilangan pekerjaan dan kehilangan pemasukan yang seperti biasanya sebelumnya dapat memberi nafkah keluarganya, dan dapat menghasilkan penghasilan harian yang tentu.

2.     Menurunnya Kinerja Ekspor di Indonesia

Dengan terjadinya Covid-19 di seluruh penjuru dunia penurunan tingkat perekonomian diberbagai negara juga terasa. Maka kinerja ekspor ikut terpukul, terbukti dari banyaknya penurunan harga komoditas seperti minyak dan batubara. Penurunan ini bepengaruh sangat besar terhadap basis perekonomian Indonesia yang memang berorientasi pada ekspor, bahkan impor juga mengalami penurunan akibat pandemi. Tak hanya berhenti sampai di situ saja, pandemi Covid-19 ini pun telah memberikan dampak yang sangat buruk untuk sektor perekonomian dunia, khususnya bagi negara-negara berkembang. Sehingga kinerja perekonomian Indonesia pun jadi ikut terdampak seiring dengan berjalannya waktu di era pandemi ini.

Pertumbuhan tingkat perekonomian serta kinerja perdagangan nasional pun mulai diprediksi akan ikut melemah. Hal ini merupakan dampak dari menurunnya tingkat ekonomi dan juga perdagangan global di berbagai negara. Menurut Michael P Todaro, karakteristik yang dimiliki oleh negara berkembang ada 6. Salah satunya adalah memiliki ketergantungan yang sangat tinggi pada produksi pertaniannya serta berbagai produk pokok ekspor lainnya.

3.     Ketidakpastian Investasi

Permasalahan lainnya adalah investasi, masalah investasi juga menjadi masalah ekonomi yang penting bagi Indonesia yang membuat orang-orang ragu untuk melakukan dan menjalankan suatu investasi. Dengan dilakukannya lockdown membuat beberapa aktivitas perdagangan di Indonesia mengalami kerugian, terutama pada kegiatan ekspor dan impor. Karena pada waktu Covid-19 pemerintah membatasi ruang gerak masyarakat.

Strategi Pemerintah Indonesia

Dengan adanya Covid-19 pemerintah harus mempunyai stategi yang dapat meningkatkan atau menumbuhkan perekonomian Indonesia.Agar masalah perekonomian yang dihadapi oleh masyarakat dapat teratasi.

1. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat

Masyarakat harus menyadari akan pentingnya memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan tidak berkerumun selama pandemi Covid-19Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah harus lebih tegas kepada para masyarakat yang melanggar protokol kesehatan. Sehingga pemerintah dapat mengontrol adanya peningkatan angka pasien Covid-19 saat ini. Dengan masyarakat sadar betul akan hal yang seharusnya dilakukan untuk seperti mematuhi protokol kesehatan, mencuci tangan, menjaga jarak, dsb. Apabila masyarakat menerapkan protokol kehehatan tersebut, maka akan besar juga pengaruhnya untuk mengurangi angka penyebaran kasus Covid-19 saat ini. Sehingga ekonomi akan pulih sedikit demi sedikit.

2. Memperkuat Kebijakan Fiskal di Indonesia

Kebijakan fiskal adalah cara yang dilakukan oleh pemerintah yang bertujuan untuk mengatur keuangan negara. Adapun kebijakan fiskal itu sendiri dibuat oleh pemerintah dengan tujuan untuk menjaga sistem ekonomi negara supaya tetap bisa berjalan dengan baik dan juga lancar. Kebijakan fiskal di Indonesia merupakan salah satu kebijakan dari pemerintah yang ditujukan untuk mengarahkan ekonomi dari suatu negara. Pemerintah dapat melakukan kontrol terhadap pengendalian pengeluaran serta penerimaan pemerintah dan negara. Walaupun pemerintah belum bisa memulihkan perekonomian di Indonesia 100% tapi setidaknya perekonomian di Indonesia dapat pulih sedikit demi sedikit.  Pemerintah dapat meningkatkan PDB (pdb negara dan pdb per kapita) agar dapat mengintervensi perekonomian sehingga dapat terdongkrak. Untuk mengukur tingkat perekonomian negara biasanya menggunakan perhitungan Gross domestic Product (GDP) alias produk domestik bruto (PDB). Indonesia saat ini menjadi salah satu negara dengan PDB terbesar di Asia yaitu Rp 15.434 triliun tahun 2020.  Sementara nilai PDB negara semakin besar, kebijakan fiskal yang dikeluarkan pemerintah juga akan mempengaruhi tingkat PDB per kapita atau pendapatan per kapita masyarakat yang juga semakin meningkat.

Kebijakan fiskal dapat mempengaruhi penyerapan tenaga kerja yang lebih banyak. Badan Pusat Statistika (BPS) mencatat jumlah penduduk yang menganggur di Indonesia pada periode Februari 2021 sebanyak 8,75 juta orang. Jumlah tersebut terus bertambah bahkan naik 26,26% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Bersamaan dengan semakin banyaknya orang yang kehilangan pekerjaan, ini akan mendorong pada semakin banyaknya jumlah penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan. BPS juga merilis jumlah penduduk miskin pada bulan Maret 2021 mencapai 27,54 juta orang, jumlah tersebut juga mengalami penambahan dibandingkan Maret tahun lalu yang jumlahnya 26,42 juta orang. Pemerintah dapat menjaga stabilitas harga dengan melakukan intervensi terhadap perekonomian khususnya pada kondisi harga barang-barang di pasaran.

3.     Jangan Terlalu Banyak Menanam Saham

Dengan adanya Covid-19 yang terjadi di seluruh penjuru dunia sektor yang berpengaruh adalah kesehatan masyarakat luas tetapi juga menghantam sektor perekonomian di Indonesia dengan dampak yang cukup dalam. Hal tersebut menyebabkan banyak orang mencari solusi cepat dengan cara investasi yang memiliki risiko rendah. Tidak jarang juga para investor mengubah strateginya agar tidak mengalami kerugian di tengah pandemi Covid-19 ini. Solusinya adalah kita dapat memilah-milah investasi yang akan kita lakukan dengan cara pengecekan terlebih dahulu agar kita dapat berpikir jernih dan tidak mengambil keputusan yang tergesa-gesa. Beberapa contoh instrumen lain yang dapat dijadikan solusi investasi antara lain logam mulia, tanah, properti, atau deposito.***