Yoga Riski Maulana Semester 4 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Lentera24.com - Lebih 2 tahun sudah ...
Yoga Riski Maulana Semester 4 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Lentera24.com - Lebih 2 tahun sudah pandemi covid-19 melanda negara kita tercinta ini, dan begitu besar dampak yang di berikan baik dari segi kesehatan maupun struktural salah satunya yang paling mencolok adalah dampak dari segi ekonomi. Ekonomi yang kian memburuk dirasakan oleh pemerintah maupun masyarakat umum lainnya dimana kita diibaratkan sedang naik roller coaster dimana naik dengan pelan dan turun dengan terjal mungkin inilah yang cocok jika di sebutkan untuk ekonomi kita saat ini. Banyak yang beranggapan bahwa kinerja pemerintah kurang memadai sehingga ekonomi jadi turun drastis malah sebaliknya pemerintah telah mengupayakan peningkatan kualitas ekonomi Indonesia menjadi lebih baik dan terarah untuk kedepannya.
Dalam mewujudkan pembangunan ekonomi ini diperlukan kerja sama di segala pihak tidak hanya pemerintah saja maupun masyarakat juga supaya dapat memulihkan ekonomi kita seperti dulu lagi. Sebab jika tidak di barengi dengan elemen masyarakat maka tidak akan terwujudnya kesejahteraan masyarakat secara ekonomi bersama.oleh sebab itu, masyarakat melakukan berbagai program-program dimana supaya dapat menunjang perekonomian paling sedikitnya agar masyarakat tidak terpuruk seperti yang sekarang. Dapat dilihat dari kebutuhan sehari-hari yang kian meningkat tajam seperti harga minyak goreng yang sekarang melambung tinggi sehingga para ibu rumah tangga mencari jalan alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga mereka.
Pendemi Covid-19 berdampak besar pada perekonomian. Tahun lalu, seluruh dunia menghadapi penurunan ekonomi dan menyebabkan kontraksi yang sangat dalam, karena sebagian besar negara memberlakukan pembatasan pergerakan yang ketat. Memang, banyak negara telah menerapkan langkah-langkah pembatasan yang langsung mengakibatkan penurunan ekonomi yang tajam.
" Tahun lalu, dunia mengalami pertumbuhan ekonomi turun hingga minus 3,2. Akibat Covid-19 yang belakangan disertai pembatasan mobilitas membuat perekonomian menjadi lesu,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Lokakarya Nasional ISEI 2021, yang diadakan online hari ini, Selasa (31 Agustus). Menteri Keuangan juga menyampaikan bahwa perdagangan internasional mengalami penurunan karena semua negara telah memberlakukan tindakan restriktif atau bahkan restriktif. Menteri keuangan mengatakan: “Pertumbuhan yang terjadi pada perdagangan global, yang biasanya dalam dua digit, mengalami kontraksi tahun lalu menjadi minus 8,3%.
Pada tahun 2021, diperkirakan akan bangkit kembali dan pulih. Namun, Menkeu mengingatkan hal tersebut bukan jaminan. Semua negara dengan berbagai upaya stimulus dan kebijakan countercyclical akan menghadapi ketidakpastian. Selain munculnya varian-varian baru, efektivitas kebijakan countercyclical juga sangat ditentukan oleh situasi perekonomian negara.
Adapun perlambatan menjamin pemulihan ekonomi? Tentu saja tidak. Kita lihat negara-negara di sekitar kita, Malaysia, Filipina, Thailand dan Singapura, meski dengan upaya yang berbeda, PDB mereka pada kuartal kedua tahun ini masih belum bisa melebihi kondisi level pre-crypto. Menkeu menyampaikan bahwa setiap langkah pemulihan yang dapat dicapai, baik dari sisi penanganan Covid maupun dari sisi kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah, akan menjadi solusi yang baik untuk perbaikan berkelanjutan dan penyesuaian kebijakan ke depan perekonomian Indonesia pada semester pertama. Tahun memasuki trend zone positif, mengalami resesi, namun demikian Menkeu mengingatkan hal tersebut masih sangat ditentukan oleh kemampuan Indonesia dalam pengendalian Covid. Seperti yang terlihat, munculnya varian baru dapat mengganggu momentum pemulihan
Peran pemerintah adalah untuk mengatur peta jalan untuk program Pemulihan ekonomi regional. Mengatur semua pihak yang terlibat dalam upaya restorasi Ekonomi. Pemerintah berupaya menyediakan dan memfasilitasi adanya permodalan, berupa anggaran pemerintah serta lembaga keuangan. Pemerintah harus mendorong pengusaha Menengah dan besar di Kapuas Hulu atas bantuan yang berarti dan terorganisir Bisnis populer dan UKM sedang berjuang untuk menghidupkan kembali ekonomi daerah. Pemerintah harus pengembangan pemasaran ke negara lain dan luar negeri. Pandemi Covid-19 berdampak besar dalam resesi negara, termasuk kawasan UMKM. Namun, sebagai nomor Covid19 program imunisasi sedang dikembangkan optimistis pemulihan sektor UMKM tahun ini 2021.
Pemerintah sejak 2020 mengeluarkan kebijakan yang berbeda mendukung kebangkitan industri UMKM antara lain mendistribusikan untuk sektor UMKM, program Gernas BBI, program vaksinasi, Restrukturisasi dan rencana kredit membentuk BUMN holding ekstrim mikrofon. DPR RI melalui komisi terkait perlu memberikan dukungan dan perhatian kepada pemerintah di menerapkan kebijakan yang diterapkan untuk mengembalikan sektor UMKM ke pendorong pertumbuhan ekonomi di Tahun 2021 dapat tercapai.
Terutama di daerah-daerah yang terkebelakang peran pemerintah sangat diharapkan dalam membangkitkan atau setidaknya membantu perekonomian masyarakat yang kurang mampu. Masyarakat sangat mengharapkan bantuan ulur tangan pemerintah dalam menanggulangi msalah ekonomi yang sama-sama menjadi momok bagi masyarakat Indonesia.
Teruntuk masyarakat pedesaan.Peran pemerintah dari pusat sampai ke daerah daerah seperti bantuan sosial tunai(Bansos) yang diharapkan mampu mbuat kehidupan masyarakat menjadi lebih baik supaya dapat menopang perekonomian masyarakat baik secara langsung maupun tidak setidaknya sedikit demi sedikit masalah dapat teratasi. Pemerintah Indonesia sudah berusaha semaksimal mungkin demi tidak terperosok ekonomi Indonesia menjadi lebih terpuruk lagi peran pemerintah dari pusat sampai ke daerah-daerah sudah terpenuhi dengan baik dengan memberikan bantuan bantuan berupa bantuan UMKM dan bansos sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah pusat untuk menangani pandemi Covid-19. Tidak hanya dalam sektor ekonomi tetapi yang sudah kita rasakan adalah di bidang kesehatan, pemerintah berupaya mempercepat pelaksanaan pemantauan, pengujian dan pengobatan (3T), penyediaan obat antiretroviral untuk pengobatan pasien penyakit Covid-19, pemenuhan kebutuhan pasien COVID-19. Dengan mempercepat imunisasi seluruh rakyat Indonesia. Dan pemerintah juga menyediakan beribu vaksin untuk masyarakat Indonesia secara gratis percepatan vaksinasi di anggap dapat membuat kekebalan tubuh sehingga tidak mudah untuk tertular COVID-19. ***