HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Ketahui Manfaat Daun Beluntas untuk Obat Tradisional

Beluntas (P. indica) merupakan tanaman yang termasuk dalam herba family Asteraceae yang tumbuh secara liar di daerah kering di tanah yang ke...


Beluntas (P. indica) merupakan tanaman yang termasuk dalam herba family Asteraceae yang tumbuh secara liar di daerah kering di tanah yang keras dan berbatu atau ditanam sebagai tanaman pagar.Tanaman beluntas digunakan sebagai obat tradisional dengan memanfaatkan berbagai bagian tanaman, antara lain bunga, daun, batang, hingga akar. Tanaman beluntas memiliki banyak kandungan senyawa kimia, yaitu mengandung flavonoid, tanin dan minyak atsiri.

Manfaat beluntas untuk obat tradisional : 1) Menghilangkan bau badan dan mulut; 2) Mengatasi kurang nafsu makan; 3) Mengatasi gangguan pencernaan pada anak; 4) Menghilangkan nyeri pada rematik; 5) Mengatasi nyeri pinggang; 6) Menurunkan demam; dan 7) Mengatasi keputihan dan haid yang tidak teratur.

Senyawa kimia yang ada di daun beluntas :

1. Alkaloid 

Alkaloid merupakan senyawa yang mengandung nitrogen dan sering kali terdapat dalam cincin heterosiklik. Alkaloid memiliki sifat basa dan biasanya terdapat dalam tumbuhan sebagai garam berbagai asam organik. Mekanisme kerja alkaloid sebagai antibakteri secara umum dengan cara mengganggu komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri,sehingga lapisan dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan menyebabkan kematian sel tersebut.

2. Minyak Atsiri

Minyak atsiri daun beluntas mengandung caryophyllene,isocaryophyllene, senyawa derivat azulene, naphthalene dan suatu alcohol serta asam karboksilat yang berupa rantai alifatik. minyak atsiri mempunyai aktivitas antibakteri disebabkan oleh kandungan gugus hidroksil dan karbonil yang dapat mengganggu terbentuknya membran atau dinding sel sehingga membran atau dinding sel tidak dapat terbentuk.

3. Flavonoid

Aktivitas antibakteri dari senyawa flavonoid dikarenakan adanya gugus hidroksil pada strukturnya sehingga dapat menyebabkan perubahan komponen organik dan transport nutrisi yang akhirnya dapat mengakibatkan timbulnya efek toksik terhadap bakteri. Mekanisme kerja flavonoid sebagai antibakteri adalah membentuk senyawa kompleks dengan protein ekstraseluler dan terlarut sehingga dapat merusak membran sel bakteri dan diikuti dengan keluarnya senyawa intraseluler.[]

Pengirim :

Ayu Nur Rizki mahasiswa Program Studi Farmasi Universitas Binawan, Email : adinda.ayunur@student.binawan.ac.id