HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Tanaman Hias Kokedama

Rizkiyatul Astuti Mahasiswa Semester 3  Fakultas Ekonomi dan Bisnis   Universitas Muhammadiyah Malang Lentera24.com -- Kokedama adalah seni...

Rizkiyatul Astuti Mahasiswa Semester 3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis  Universitas Muhammadiyah Malang

Lentera24.com -- Kokedama adalah seni merangkai tanaman hias ala jepang. Dilansir Mind Body Green, kokedama yang secara sederhana diterjemahkan sebagai “bola lumut", merupakan cerminan dari filosofi Jepang wabi-sabi. Bola lumut pelengkap bonsai ini adalah seni mengapresiasi keindahan dalam tidak sempurnaan alam dunia.

Kokedama salah satu kreativitas tanaman hias yang berasal dari Jepang yaitu “koke” artinya moss atau lumut “dama” artinya bola jadi secara bahasa kokedama yaitu bola lumut. Bahan baku utamanya yaitu lumut atau moss fungsinya untuk membentuk bulat seperti bola, karena di Indonesia jarang di temukannya lumut atau moss meskipun ada pasti harga jualnya sangat mahal, maka dari itu beralih ke bahan baku yang ramah lingkungan serta mengurangi limbah pasar tradisional yaitu serabut kelapa.


Selain bentuknya yang unik dan menarik, kokedama juga ramah lingkungan sebab menggunakan bahan-bahan alami sebagai komposisinya. Apalagi perawatan kokedama yang sangat mudah dan sangat cantik untuk hiasan ataupun penghijau rumah. Keunikan kokedama memang menjadi ciri khas tersendiri. Dibanding media tanam seperti pot plastik atau tanah liat pada umumnya.


Sebagai media tanam, kokedama sebenarnya sudah diperkenalkan di Negri Sakura sejak tahun 1603. Lalu demam kokeda pernah melanda Eropa di tahun 2012. Sementara di Indonesia, kokedama mulai populer di tahun 2014 hingga sekarang.


Di Negri asalnya jepang, kokedama disebut sebagai bonsai orang miskin. Hal ini lantaran bonsai atau seni mengerdilkan tanaman supaya berumur panjang, sudah populer di jepang sejak abad ke-8. umumnya, untuk membuat bonsai diperlukan pot yang bagus dan mahal. Sementara kokedama menjadi media tanam pengganti pot yang harganya sangat murah.


Baik kokedama maupun bonsai, kedua teknik tersebut digunakan untuk mengerdillkan tanaman. Namun, dengan bahan dan cara yang jauh lebih sederhana, kokedama menjadi budaya populer di Jepang.


Seiring berjalannya waktu, penampakan kokedama menjadi bervariasi. Salah satu gaya tanaman kokedama yang populer termasuk di Indonesia adalah di gantung dengan tali yang melilit tanaman tersebut.


Teknik pembuatannya pun sangat menarik. Walau kelihatannya hanya sebuah bola tanah yang dibungkus dengan lumut, namun terdapat sisi seni dalam teknik pembuatan tersebut. Itulah sebabnya media tanam ini sering disebut “seni kokedama” sehingga dalam pembuatannya dapat dilihat segi kreativitas si gardener. Karateristik dari kokedama meliputi asimetri, kasar, ekonomis, dan simpel. Selain itu, kokedama juga menjadi tanaman organik indoor favorit karena tidak menggunakan pot plastik dan lebih mudah daripada bonsai. Karena bisa menggunakan tanaman dengan beragam jenis, tidak harus spesies dengan habitus pohon.


Bahan dan cara membuat kokedama: 

Bahan yang diperlukan:

1. Tanaman hias (jenis tanaman yang ideal)

2. Lumut atau bisa diganti dengan limbah serabut kelapa

3. Kompos bonsai

4. Kompos serbaguna dan bebas gambut

5. Benang tanam

6. Gunting 

7. Wadah atau piring dari tanah liat

Langkah-langkah membuatnya:

Langkah pertama

Campur setengah tanah bonsai dan setengah lumut gambut lalu aduk dengan air secukupnya sampai lembab. Pastikan volume air tidak terlalu banyak guna menghindari berkurangnya tingkat keseimbangan.

Langkah 2

Bentuk bola mengelilingi akar tanaman dengan campuran tanah.

Langkah 3

Setelah membentuk bola, bungkus secara menyeluruh dengan lembaran lumut.

Langkah 4 

Kemudian bungkus dan ikat dengan tali.

Langkah 5

Tambahankan tali tambahan agar tanaman kokedama bisa di gantung. Kokedama pun sudah jadi.


Ada beberapa jenis tanaman yang ideal untuk kokedama :

Jenis pakis

Tanaman jade

Sukulen

Photos

Begonia

Philodendron

Tanaman lidah mertua


Perawatan kokedama selayaknya tanaman umumnya, kokedama pun harus diberi air secara rutin. Salah satu cara untuk mengecek apakah kokedama sudah perlu diairi kembali adalah dengan mengangkatnya. Kokedama yang sudah kering akan terasa ringan.


Selain itu bisa juga dengan dipegang, kokedama yang masi cukup kadar airnya tentu akan terasa berbeda dengan yang kurang air dan terasa kasar, sementara kalau sudah diberi air akan terasa berair dan mossnya lebih menyatu.


Cara mengairinya mudah sekali, cukup dimasukan saja kedalam air atau direndam. Tidak ada patokan khusus dalam merendam kokedama. Indikator yang digunakan adakah ketika semua bagian kokedama sudah terendam air dan tidak ada lagi gelembung udara yang keluar. Karena itu menandakan ruang udara di dalam kokedama sudah digantikan air.


Mudahnya merawat kokedam ini membuat cocok dimiliki untuk mereka yang sibuk, tidak telaten, merasa tangannya tidak “dingin” (tidak bisa berhasil kalau menanam sesuatu), tetapi ingin punya tanaman hias di rumah atau bahkan tempat kerja kantor. Cukup merendamnya sepekan sekali saja.

Cara memupuk kokedama, cukup merendamnya dalam larutan pupuk cair. Pertama, siapkan dulu pupuk cairnya. Sebagai pengganti air biasa, ketika kokedama sudah kering, masukan ke dalam larutan pupuk organik cair. Selanjutnya sama seperti perendaman biasa.


Kelebihan lain dari kokedama adalah cocok untuk tempat sempit. Sangat cocok jika ingin mempunyai tanaman hias tapi tidak ada lahan lebih, biasanya menggunakan kokedama sebagai pilihan. []***