HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Strategi UMKM Untuk Bertahan Di Masa Pandemi Covid-19

Sholahuddin Robbani, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Semester 3 Universitas Muhammadiyah Malang Lentera24.com --- Pande...

Sholahuddin Robbani, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Semester 3 Universitas Muhammadiyah Malang


Lentera24.com --- Pandemi Covid-19 telah melanda Indonesia selama dua tahun terakhir banyak sektor yang mengalami kemunduran karena ketidakmampuan menghadapi perubahan situasi akibat adanya pandemi. Sektor ekonomi menjadi salah satu sektor yang mengkhawatirkan. Banyak pabrik yang memilih mengurangi jumlah pegawai karena konsumsi masyarakat yang menurun dan ketidakmampuan untuk terus menggaji karyawan. Tak terkecuali UMKM yang juga harus dipukul mundur karena pandemi menyebabkan tingkat permintaan barang di pasar mengalami penurunan. Belum lagi didorong adanya kebijakan pembatasan untuk mengurangi resiko penularan Covid-19 yang mempengaruhi mobilitas masyarakat. Jika kondisi ini terus berlangsung, pendapatan nasional pun akan terpengaruh. Dalam upaya untuk meningkatkan dan mempertahankan UMKM di masa pandemi, pelaku usaha harus mampu menciptakan inovasi dan strategi agar UMKM rintisan tetap dapat bertahan. Pemanfaatan teknologi yang semakin maju dan pesat seakan menjawab tantangan ini. Setiap pelaku usaha diwajibkan memahami fungsi dan pentingnya memanfaatkan setiap peluang dalam upaya untuk mengembangkan UMKM yang dimiliki.


UMKM menjadi salah satu sektor ekonomi yang terdampak akibat adanya pandemi (Hardilawati, 2019). Penyebabnya adalah diberlakukannya pembatasan operasional usaha yang menyebabkan penyempitan pangsa pasar dan menurunnya jumlah konsumen. Pelaku usaha banyak yang melakukan pengurangan produksi karena jumlah permintaan tidak lagi sebanyak sebelum adanya pandemi. Sehingga pelaku usaha dituntut untuk lebih cekatan menghadapi perubahan dengan mengikuti tren masyarakat.


Kehidupan bisnis Indonesia kini memperlihatkan adanya kemajuan dengan munculnya banyak usaha-usaha rintisan seperti UMKM dan UKM. Ada banyak tren bisnis yang mempengaruhi kehidupan masyarakat seperti tren belanja online, adanya jasa pengiriman same day, lapak belanja yang tidak hanya tersedia secara fisik, promo, dan adanya peningkatan penggunaan e-wallet. 


Dengan banyaknya tren baru ini, pelaku UMKM dapat mengembangkan usahanya meskipun di tengah pandemi. Meskipun begitu, masih ada hambatan yang harus dihadapi pelaku UMKM seperti sulitnya mendapatkan pasar karena banyaknya pesaing dengan produk yang sama, sulitnya memperoleh modal untuk mengembangkan produksi, dan masih banyak masyarakat yang belum memahami konsep organisasi dan manajemen SDM.



Kehidupan UMKM yang berhubungan langsung dengan pelanggan untuk menawarkan produk menjadi menurun akibat adanya pandemi dan kebijakan pembatasan mobilisasi. Pola konsumsi masyarakat yang berubah menyebabkan penurunan penjualan sehingga diperlukan adanya inovasi baru yang memenuhi standar kebijakan pembatasan namun tetap meng-cover kebutuhan masyarakat. 


Strategi pemasaran yang tepat akan menyebabkan UMKM lebih dikenal dan dapat meningkatkan omzet meskipun dalam keadaan pandemi. Salah satunya adalah dengan melakukan promosi melalui media massa. Teknologi kini berkembang semakin pesat dan ada banyak sekali platform yang dapat dijadikan media untuk mempromosikan produk UMKM yang sedang dijalankan oleh pelaku usaha. Promosi di media massa dapat menghubungkan antara pelaku UMKM dengan masyarakat secara langsung yang berpotensi menjadi pelanggan. 


Pelaku UMKM dapat memberitahukan keunggulan produknya, cara pengiriman, dan mengapa calon pelanggan harus memilih produk tersebut. Dengan didorong kemudahan untuk melakukan transaksi elektronik, pelaku UMKM tidak perlu bertatap muka secara langsung dengan pelanggan namun produk tetap dapat sampai kepada pelanggan sebagaimana mestinya. Melalui iklan media massa pula, pelaku UMKM dapat mengedukasi konsumen terkait produk dengan sekreatif mungkin. 


Strategi pemasaran yang berbasis internet ini juga mulai disokong pemerintah dengan adanya program prakerja yang mendorong banyak pelaku UMKM pemula untuk menambah wawasan dan ketrampilan dalam mengembangkan usaha. Pemerintah juga telah menggelontorkan sejumlah dana yang dapat digunakan sebagai modal untuk pelaku UMKM dan menekankan stimulus untuk terus menghidupi UMKM. Pelaku UMKM juga harus mampu mempertahankan kualitas produk yang dipasarkan kepada pelanggan agar tidak kehilangan pasar dan konsumen tidak merasa dirugikan. Lebih baik lagi jika melalui review dari pelanggan, pelaku usaha dapat meningkatkan dan memperbaiki mutu produk. Pesaing bisnis UMKM sangat banyak dengan berbagai ciri khas dan cara-cara yang unik agar dapat tetap bertahan di era industri ini. 


UMKM berpotensi mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia dengan terbukanya lapangan kerja yang bersifat mandiri. Pemerintah sudah seharusnya mensosialisasikan manfaat menjadi pelaku UMKM kepada mahasiswa - mahasiswa agar tidak hanya bergantung pada peluang usaha yang ada di perusahaan. Dengan pemikiran yang kritis dan kemampuan menganalisa pasar serta produk yang sedang dibutuhkan masyarakat, pelaku UMKM dapat terus mempertahankan bisnisnya dalam kondisi apapun termasuk pandemi. 


Pelaku UMKM dapat melakukan branding terhadap produknya untuk memberikan ciri khas ketika produk telah menyebar di masyarakat. Melalui branding, pelaku usaha dapat menempatkan produknya di hati pelanggan. Di masa pandemi seperti ini, penerapan dan pemanfaatan peluang ekonomi kreatif benar-benar dibutuhkan. 


Banyak pelaku UMKM yang memilih mundur karena ketika melihat kondisi yang tidak memungkinkan untuk bertahan, mereka mulai pesimis. Namun pelaku UMKM yang benar-benar berjiwa pengusaha akan mengkreasikan ide-ide terbaru yang sesuai dengan kebutuhan zaman dan masyarakat, membuat ide marketing yang baik, dan terus mengoptimalkan penggunaan media massa sebagai wadah untuk mempromosikan produknya. 


Pelaku UMKM juga harus mulai memikirkan strategi baru untuk menghadapi new normal karena meskipun kehidupan masyarakat akan dikembalikan seperti sebelum ada pandemi, tentu saja ada perbedaan yang mendasar seperti protokol kesehatan yang tidak bisa diabaikan begitu saja keberhasilan pelaku UMKM tidak hanya ditentukan dari berapa banyak produk yang diminta di pasar namun juga bagaimana pelaku UMKM dapat mempertahankan usahanya di tengah kondisi pandemi dan kehidupan yang berubah-ubah. 


Hal ini juga akan sangat berguna untuk mengantisipasi perkembangan revolusi industri dan globalisasi yang semakin marah di masyarakat. Semakin berkembang jiwa wirausaha dalam diri seorang pelaku UMKM, maka akan semakin mampu orang tersebut untuk menjangkau pasar dan menentukan target yang tepat. 


Di era pandemi ini, pelaku UMKM harus pandai-pandai menyikapi perubahan pola kebutuhan masyarakat dengan menciptakan strategi pemasaran produk yang baik. Salah satunya dengan memanfaatkan media masssa untuk menjangkau konsumen yang lebih luas. []***