HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Selekif Dalam Memilih Calon Pemimpin

Izzi Sabilla Mahasiswa Semester 1  Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang Lentera24.com -- Pa...


Izzi Sabilla Mahasiswa Semester 1  Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang

Lentera24.com -- Pada era modern seperti sekarang ini informasi dapat dengan mudah diakses baik melalui televisi,media sosial maupun media cetak. Berbagai macam informasi bisa kita dapatkan, namun tidak semua informasi bisa kita terima begitu saja. Selektif dan bijak dalam menerima informasi merupakan hal penting yang harus dilakukan sebagai pembaca atau penerima informasi, selain itu juga harus bijak dalam memberikan informasi kepada orang lain. 


Maraknya penyebaran informasi hoax akan mengakibatkan timbulnya permasalahan baru. Kemajuan teknologi membawa banyak perubahan pada kehidupan masyarakat,salah satunya adalah kemudahan dalam mengakses informasi atau berita yang sedang trending topic bahkan berita lama juga dapat dengan mudah diakses. Misalnya informasi tentang perkembangan negara,pemerintahan dan politik di Indonesia.


Sebagai warga negara yang tinggal disebuah negara yang bisa dibilang belum maju jika dibandingkan dengan negara-negara lain seperti China, Jepang, Amerika dan negara maju lainnya, tetapi dalam penggunaan iptek sudah bisa mengikuti perkembangan zaman. Indonesia sebagai salah satu negara dengan bentuk pemerintahan demokrasi, maka warga negara diberikan kebebasan dalam memilih calon pemimpin untuk negara. 


Banyaknya tokoh pemimpin di Indonesia dari berbagai golongan atau partai politik mencerminkan bahwa Indonesia adalah negara demokrasi yang pemimpinnya berasal dari rakyat dan oleh rakyat. Namun dalam memilih pemimpin tentunya tidak sekedar menjadikan pemimpin sebuah pemerintahan, tetapi yang bisa memberikan kemakmuran bagi negara dan masyarakat juga yang bisa menata moral generasi bangsa sesuai dengan ajaran agama, pancasila dan Undang - Undang Dasar.


Banyaknya tokoh pemimpin di Indonesia yang hanya menginginkan sebuah jabatan yang tinggi, namun tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Bahkan menjalankan tugas hanya sekedar syarat menggugurkan kewajiban sebagai pemimpin. Tidak sedikit masyarakat yang memilih pemimpin hanya melihat dari kegiatan mereka yang diposting pada media sosial atau ditampilkan di televisi sebagai bukti bahwa mereka telah berjasa pada negara ini.


Padahal sebenarnya memang itu adalah tugas mereka sebagai pemimpin dan itu bukan hal yang untuk dibanggakan. Yang perlu dikhawatirkan  adalah pemimpin yang hanya mengejar popularitas dengan memanfaatkan media massa, padahal yang mereka lakukan itu sebenarnya jauh dari kehidupan nyata dan pengetahuannya. Bahkan sudah bukan menjadi rahasia lagi jika banyak awak media maupun media yang bisa dibeli untuk menampilkan berita.


Tidak sedikit media yang hanya mengejar rating tanpa peduli kebenaran dan dampak terhadap opini masyarakat. Padahal jika rakyat salah dalam memilih pemimpin dampaknya akan sangat fatal bagi negara contohnya korupsi, kerusakan moral, perpecahan dimasyarakat dll. Memilih pemimpin bukanlah hal yang mudah, seharusnya tidak asal memilih tanpa melihat kapasitas dari calon pemimpin, apakah sudah layak dan pantas untuk memimpin. 


Dalam memilih pemimpin dapat juga dilihat dari latar belakang calon,program-program kerja, prestasi juga menjadi salah satu bahan pertimbangan untuk memilih calon pemimpin  dan tentunya yang terpenting dilihat dari niat calon pemimpin tersebut atas dasar apa mereka ingin mengajukan diri menjadi calon pemimpin, apakah benar-benar ingin mengabdi untuk negara atau hanya sekedar menginginkan jabatan demi sebuah kepentingan pribadi atau golongan tertentu. 


Kesalahan dalam memilih pemimpin bisa terjadi karena berbagai hal, contohnya memilih hanya karena penampilan sesaat tanpa melihat track record dari calon pemimpin tersebut, memilih karena politik uang, memilih karena ikut-ikutan, memilih karena berada dalam satu kelompok atau organisasi tertentu.


Banyaknya tokoh pemimpin di Indonesia menjadikan persaingan antara golongan masyarakat yang mendukung tokoh tersebut. Tidak sedikit masalah yang timbul disebabkan oleh persaingan para pendukung, seperti saling mengejek dan menjatuhkan. Maka diperlukan persaingan yang sehat dalam mendukung calon pemimpin.


Dalam hal salah atau benar kriteria ataupun hasil dari pemilihan pemimpin bangsa, tentunya hal ini tidak lepas dari kesiapan pola pikir dan kesiapan masyarakat untuk mengikuti kemajuan teknologi informasi. Masyarakat juga harus jeli dalam memilih media yang diikuti. ***