Lentera24.com | ACEH TIMUR - Pasca keracunan warga Panton Rayeuk T Kecamatan Banda Alam, BPMA menemui beberapa pihak di Aceh Timur, dalam p...
Lentera24.com | ACEH TIMUR - Pasca keracunan warga Panton Rayeuk T Kecamatan Banda Alam, BPMA menemui beberapa pihak di Aceh Timur, dalam pertemuan tersebut BPMA menyalahkan Medco, hal tersebut terkuak saat pertemuan silaturahmi dengan para pihak di Aceh Timur, Sabtu (4/7/21).
"Bagi BPMA tidak masalah diberitakan miring terkait operasional PT. Medco, karena BPMA tidak menuntut harus diberitakan yang baik saja, jika fakta yang didapatkan awak media, ya silahkan, begitu juga perimbangan berita," ujar Afrol dalam pertemuan tersebut.
Afrol Wahyuni, yang membidangi bidang Deputi Dukungan Bisnis saat diwawancarai media ini mengatakan pihaknya selalu merekomendasikan segala aspek dalam kegiatan PT.Medco.
"Kami selalu merekomendasikan Medco untuk memperhatikan berbagai macam aspek yang ditimbulkan dari operasional Medco," katanya.
"Dalam hal ini kami melihat, pihak PT. Medco E&P Malaka sudah melakukan beberapa aspek, namun ada juga beberapa aspek yang belum dilakukan oleh Medco, dan kami terus mendesak," Tambah Afrol.
Pihaknya juga mendesak PT. Medco untuk selalu melakukan sosialisasi terhadap kegiatan yang dilakukan serta melibatkan pekerja lokal.
"Kita juga mendesak Medco untuk selalu melakukan sosialisasi, dan melibatkan pekerja lokal, makanya rekomendasi teknis dan non teknis tetap berikan kepada PT. Medco, namun kami melihat Medco belum menjalankan rekomendasi non teknis secara penuh," imbuhnya.
Menurut BPMA sudah 3 kali permasalahan bau yang dikeluhkan warga, bagi BPMA ini merupakan permasalahan serius,
"Ini menjadi tugas utama kami, dan harus segera ditangani serta harus segera ada solusi, padahal setelah kejadian pertama, BPMA sudah mengirimkan surat peringatan, kenapa Medco belum menjalankan Secara penuh rekomendasi dari BPMA, terkait operasional setelah kejadian pertama, bahkan sampai terulang ke 3 kali," tambahnya.
"Terkait dengan bau dari operasional Medco, kami dari BPMA bisa memastikan, bahwa Bau itu bukan bersumber dari sumur AS11, berdasarkan data data dan sensor yang dipasang di sumur tersebut. BPMA melihat, kemungkinan bau tersebut ditimbulkan dari sumur lainnya, yang telah di bor sebelum medco," sebutnya.
BPMA juga meminta pihak Medco untuk menelusuri dan melakukan penelitian dan investigasi sumber bau menyengat.
"BPMA meminta Medco untuk melakukan penelitian dan investigasi terkait sumber bau yang menyebabkan warga harus mengungsi beberapa waktu lalu," tegas Afrol.
Terkait, tudingan bahwa BPMA tutup mata terkait keracunan warga, "kalo secara kasat mata iya, padahal BPMA sudah berbuat untuk masyarakat Banda Alam, apapun yang dilakukan Medco, itu semua atas arahan BPMA, jangan salah," tutupnya. [] L24.Zal.
Foto : Afrul Wahyuni Deputi Dukungan Bisnis BPMA