HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Yahya YS Kecam Medco Atas Kejadian ke Dua Kalinya

Lentera24.com | ACEH TIMUR - Kejadian yang menimpa warga Desa Panton Rayeuk T Kecamatan Banda Alam untuk kedua kalinya terhirup Gas dugaan ...

Lentera24.com | ACEH TIMUR
- Kejadian yang menimpa warga Desa Panton Rayeuk T Kecamatan Banda Alam untuk kedua kalinya terhirup Gas dugaan dari kegiatan di  AS 11 PT.Medco E&P Malaka, membuat M.Yahya YS  salah satu Anggota DPRK Aceh Timur geram dan mengecam pihak Perusahaan tersebut, Senin (28/6/21).


Yahya Boh kaye sapaan akrab M.Yahya YS saat diwawancarai Lentera24.com di Halaman Kantor Camat Banda Alam sebagai lokasi pengungsian warga, mengecam pihak perusahaan Medco atas kejadian tersebut.


"Saya mengecam pihak PT.Medco E&P Malaka atas kejadian yang kedua kalinya, Mana tanggung jawabnya, jangan main main dengan nyawa warga, nyawa bukan mainan," ketusnya.


Ia juga menambahkan bahwa sampai dengan pukul 1.00 WIB Pihak PT. Medco yang turun ke lokasi pengungsian.
"Yang sangat kita sesalkan, sampai Pukul 1.00 WIB belum ada pihak perusahaan yang hadir untuk menangani pengungsian, mereka seperti lepas tangan dan kurang peduli akan hal ini,apalagi ada 12 orang yang jadi korban dan 2 korban harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Zubir Mahmud (RSUDZM) karena mengalami gejala yang parah" ungkapnya.


Apresiasi di berikan oleh M.Yahya kepada Pihak BPBD Aceh Timur yang sigap dalam menangani kasus ini.


"Pihak BPBD Aceh Timur langsung mendirikan 2 Tenda untuk tempat bernaungnya para pengungsi, juga Mobil Dapur umum dari pihak Dinsos Aceh Timur, malam ini saja kami yang tangani," pungkas Yahya Boh Kaye.


Menurut Informasi dari masyarakat, bahwa di Lokasi AS 11 sedang lakukan Acid sedangkan Flaring dilakukan di Daerah Sumur Blang Nisam Indra Makmu.


Sebagaimana di beritakan sebelumnya, Ratusan Warga Panton Rayeuk T kembali mengungsi akibat mencium bau gas yang diduga dari Kegiatan PT.Medco. [] L24.Zal

Teks foto : Kondisi Pengungsian warga Desa Panton Rayeuk T yang diduga korban Keracunan gas PT. Medco E&P Malaka.(Syafrizal/dok.Lentera24).