HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Medco E&P Malaka Makan Korban, 12 Keracunan Gas, 2 Dirujuk ke RSUDZM

Lentera24.com | ACEH TIMUR -  Untuk kedua kalinya setelah pada Jum'at 9/4/2021, Warga Panton Rayeuk T harus mengalami nasib yang sama ...

Lentera24.com | ACEH TIMUR - Untuk kedua kalinya setelah pada Jum'at 9/4/2021, Warga Panton Rayeuk T harus mengalami nasib yang sama dan harus mengungsi akibat mencium bau gas dugaan dari kegiatan Medco E&P Malaka, Senin 28/6/2021.


12 Warga harus mendapatkan perawatan di Puskesmas Banda Alam, bahkan 2 diantaranya  harus di rujuk ke RSUD Zubir Mahmud Aceh Timur, berikut nama korban :

1. Jamilah(48) dirujuk ke RSUDZM. 2.Dela Puspita (16) dirujuk ke RSUDZM. 3. Hatijah (70). 4. Kalisa (1). 5. Usnita (32). 6.Sutarsin (48). 7. Sutar (47). 8. Suratno (55). 9. Sunano (41). 10. Sujaka (36). 11. Mahdi (25). 12. Sarmini (50).


Semuanya mengalami gejala sesak nafas dan Muntah akibat menghirup bau tak sedap diduga dari gas,


Suratno (55) salah satu korban yang harus mendapatkan penanganan Medis dari Puskesmas Banda Alam kepada Lentera24.com mengatakan bahwa ia mengalami sesak nafas dan mual mual.


"Awalnya saya mencium bau seperti karet terbakar dan sempat menghirupnya, sehingga saya merasa seperti sesak nafas dan mual mual, mungkin akibat keracunan," ungkap Suratno.


Sementara itu dr.Zulfikri selaku Koordinator kesehatan dari Tim PCC Aceh Timur mengatakan bahwa benar ada 12 warga panton Rayeuk T yang harus mendapatkan penanganan medis .


"Benar ada 12 Warga Panton Rayeuk T yang harus mendapatkan penanganan medis bahkan 2 orang atas nama Jamilah (48) dan Dela Puspita (16) harus di rujuk ke RSUD ZM karena menjalani gejala yang parah akibat menghirup sesuatu yang diduga beracun," ujarnya.


Sementara ratusan warga lainnya harus mengungsi di kantor Camat dan tenda yang sudah disiapkan oleh BPBD Aceh Timur.


Muliadi, S.STP. M.AP Camat Banda Alam saat dimintai tanggapan oleh awak Media, tidak mau memberi tanggapan.


"Tidak ada tanggapan, nanti di putar balikkan fakta lagi," jawabnya singkat. [] L24-Zal

Teks foto : Korban keracunan mendapatkan penanganan medis di Puskesmas Banda Alam. (Syafrizal/Dok.Lentera).