Lentera24.com | JAKARTA – Seiring dilaksanakannya program vaksinasi COVID-19, pemerintah telah melakukan upaya hati-hati dan pengawasan ter...
Lentera24.com | JAKARTA – Seiring dilaksanakannya program vaksinasi COVID-19, pemerintah
telah melakukan upaya hati-hati dan pengawasan terus menerus demi melindungi
masyarakat.
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)
adalah kejadian medis yang diduga terkait dengan vaksinasi. Kejadian KIPI
serius yang diduga terkait vaksin AstraZeneca baru-baru ini telah terkonfirmasi
tidak berkaitan langsung dengan vaksin tersebut.
Data-data yang sudah dikumpulkan Komnas
KIPI menurut Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A (K)., M.TropPaed., Ketua
Komnas KIPI telah dibandingkan dengan hasil uji klinik vaksin AstraZeneca
sehingga saat ini Komnas KIPI bisa mengambil kesimpulan atas kejadian tersebut.
“Kasus KIPI terakhir yang sudah kami
investigasi, setelah mengkaji data rekam medis pasien, dan pemeriksaan
laboratorium, bisa disimpulkan kasus tersebut disebabkan oleh penyebab lain, tidak
terkait dengan vaksin AstraZeneca,” jelas Prof. Hindra, pada Dialog Produktif
yang diselenggarakan KPCPEN dan disiarkan di FMB9ID_IKP, Selasa (25/6).
Prof. Hindra melanjutkan, “Proporsi KIPI
yang dilaporkan masyarakat Indonesia mengenai AstraZeneca lebih rendah daripada
data hasil uji klinik fase I-III vaksin tersebut. Oleh karena itulah
AstraZeneca aman digunakan.”
Hal ini diperkuat keterangan dr. Ellen
Sianipar, Sp.A(K), Ketua Komda PP KIPI Provinsi DKI Jakarta. Sampai kini KIPI
yang ditemukan khususnya di DKI Jakarta masih bersifat ringan seperti demam
yang kemudian bisa hilang dengan sendirinya setelah satu dua hari,” terangnya.
“Sebelumnya AstraZeneca sudah dipakai
untuk vaksinasi anggota TNI dan Polri sejak akhir Maret lalu. Untuk masyarakat
umum memang baru dipakai pada bulan Mei. Sampai sekarang vaksinasi menggunakan
vaksin AstraZeneca masih berlangsung dan saya harap masyarakat masih percaya
dengan vaksin tersebut,” ujar dr. Ellen lebih lanjut.
Gejala-gejala yang perlu diperhatikan
menurut Prof. Hindra adalah sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur, sesak
napas, sakit perut, dan pembengkakan tungkai. “Kalau itu terjadi lebih baik
segera melapor supaya bisa diberi petunjuk apakah perlu dirujuk ke rumah sakit
atau tidak,” terangnya.
“Sebetulnya kalau masyarakat jujur
mengatakan ada masalah kesehatan, akan sangat membantu sekali. Apabila sakit,
sebaiknya kita berobat terlebih dahulu sebelum divaksinasi.
Karena vaksinnya takutnya nanti mubazir
di dalam tubuh kita sehingga tidak efektif membentuk antibodi. Akibat lainnya,
apabila seseorang jatuh sakit dan diduga terkait vaksinasi bisa memperlama
program vaksinasi,” ujar dr. Jane Soepardi, MPH., Dsc, pakar imunisasi.
Menurut dr. Jane, vaksin AstraZeneca
adalah vaksin yang saat ini paling banyak digunakan di seluruh dunia. Jumlah
kasus global saat ini pun sudah mulai menurun karena adanya program vaksinasi
global saat ini. “Kasus COVID-19 seperti di Amerika dan Eropa yang dulunya
tinggi, kini sudah turun,” terangnya.
Perlu diketahui oleh masyarakat pula
bahwa KIPI setelah divaksinasi AstraZeneca pada kelompok lanjut usia lebih rendah
dibandingkan kelompok umur lainnya. “Justru kalau merujuk hasil penelitian yang
ada, vaksin AstraZeneca lebih aman diberikan kepada lansia. Angka di Inggris,
angka kematian, sakit berat, dan dirawat dirumah sakit telah menurun,” terang
Prof. Hindra.
“Harus diingat juga oleh masyarakat,
kemungkinan kita tertular COVID-19 masih ada karena vaksin tidak memproteksi
kita seratus persen. Artinya kita tetap harus menjaga protocol kesehatan untuk
menjaga diri kita dan orang lain,” tutup dr. Jane. [] L24-Sai