Foto : Yatni Safrita Harahap (42) merupakan peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) BPJS Kesehatan La...
Lentera24.com | LANGSA -- Sejak hadirnya Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), masyarakat Indonesia mulai merasakan dampak positif terhadap akses pelayanan kesehatan. Kehadiran Program JKN-KIS membuat tingkat kepedulian masyarakat terhadap kesehatan mulai meningkat.
Yatni Safrita Harahap (42) merupakan peserta Program JKN-KIS dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) yang telah merasakan dampak positif hadirnya program yang mulia ini. Yatni yang sehari-harinya disibukkan dengan kegiatannya sebagai tenaga pendidik ini mengaku bahwa jaminan kesehatan merupakan hal yang sangat dibutuhkan olehnya. Demikian dikatannya saat diwawancarai Wartawan pada Selasa (13/04), sembari menceritakan pengalamannya saat mendapatkan pelayanan kesehatan dengan memanfaatkan Program JKN-KIS.
"Saya sering menggunakan BPJS Kesehatan, yang paling saya ingat saat saya dirawat karena DBD (Demam Berdarah Dengue). Awalnya saya demam dan badan saya terasa lemas sekali, sampai saya dirujuk ke rumah sakit. Pada saat darah saya diperiksa, hasilnya trombosit saya mengalami penurunan sehingga saya dinyatakan oleh dokter terkena DBD. Beberapa hari kemudian saya dirujuk dari Rumah Sakit Cut Nyak Dhien ke Medan. Saya benar-benar merasakan pelayanan yang sangat memuaskan,” kata Yatni.
Tidak hanya itu, dari pengalaman yang disampaikan Yatni juga pernah dirawat inap akibat sakit asam lambung dan melahirkan. Terdaftar sebagai peserta JKN-KIS merupakan sebuah anugerah bagi Yatni, ia sangat bersyukur memiliki jaminan kesehatan yang bisa digunakan saat dibutuhkan.
"Alhamdulillah selama saya memanfaatkan BPJS Kesehatan ini lancar. Ada orang bilang menggunakan BPJS Kesehatan itu repot dan dibeda-bedakan, tapi kenyataannya saya tidak mengalami hal seperti itu. Layanan administratifnya mudah, layanan kesehatannya baik, dan semuanya gratis. Mungkin setiap orang yang mendengar informasi tidak mencerna dengan baik, dari mulut ke mulut dan cara penyampaian yang berbeda-beda bisa mengakibatkan sebuah informasi menjadi negatif,” ujar Yatni.
Menutup pembicaraan, Yatni mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Program JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. "Sekarang semua masyarakat di seluruh Indonesia tidak takut lagi untuk berobat sejak adanya BPJS Kesehatan, mengingat biaya berobat yang terbilang mahal. Harapan saya semoga pemerintah tetap mempertahankan BPJS Kesehatan guna jaminan kesehatan dimasa ini dan masa mendatang," tutup Yatni. [] L24-004