Foto : BPJS Kesehatan melaksanakan pemeriksaan HbA1C dan kimia darah untuk peserta Prolanis di Kabupaten Aceh Tenggara | dok-redaksi Lente...
Lentera24.com | LANGSA -- Dalam rangka meningkatkan pengendalian status kesehatan peserta Program Pengendalian Penyakit Kronis (Prolanis), BPJS Kesehatan melaksanakan pemeriksaan HbA1C dan kimia darah untuk peserta Prolanis di Kabupaten Aceh Tenggara, Senin (29/03). Program Prolanis adalah salah satu program BPJS Kesehatan yang bekerjasama dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya yang efektif dan efisien bagi penderita penyakit kronis.
Kepala BPJS Kesehatan Kabupaten Aceh Tenggara, Dewi Anggraini menjelaskan bahwa Prolanis merupakan sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan peserta, fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan, dalam rangka memelihara kesehatan bagi peserta yang menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal.
"Saya mendukung kegiatan pemeriksaan HbA1C dan kimia darah ini secara rutin dan berkesinambungan, tentunya dari kegiatan seperti ini harapannya riwayat kesehatan peserta prolanis menjadi terkontrol dan pemeriksaan ini dapat menjadi sarana untuk mengecek status kesehatan peserta Prolanis agar senantiasa terpantau," ucap Dewi.
Upaya BPJS Kesehatan memberikan pelayanan terbaik kepada peserta Prolanis dengan Diagnosa Diabetes mellitus (DM) dan Hipertensi (HT) disambut baik oleh peserta Prolanis. Dalam kegiatan tersebut, terlihat antusias dari peserta dan PIC Prolanis dalam memberikan informasi mengenai jadwal pemeriksaan.
Salah satu peserta penderita penyakit DM, merasa sangat terbantu dengan diadakannya pemeriksaan ini. Ia merasakan bahwa ini salah satu bentuk kepedulian Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) kepada pesertanya.
"Saya bersyukur bisa ikut menjadi peserta Prolanis BPJS Kesehatan. Saya bisa selalu menjaga kesehatan dengan berkonsultasi secara rutin ke dokter dan juga mendapatkan terapi untuk penyakit yang saya derita. Banyak manfaat yang saya dapatkan menjadi peserta Prolanis dan dokter selalu memberikan edukasi tentang penyakit yang saya derita. Saya juga tidak perlu memikirkan biaya perobatan karena saya sudah menjadi peserta JKN-KIS. Hal ini semakin membuat saya semangat untuk berobat serta terus menjaga kesehatan," ujar Nila.
Pada kesempatan tersebut Dewi juga menyampaikan mekanisme evaluasi pemenuhan kewajiban FKTP sesuai ketentuan program JKN-KIS yang tertulis dalam Perjanjian Kerja Sama berdasarkan pengalaman peserta setelah menerima layanan dari FKTP tempat dirinya terdaftar.
"Saya juga berharap FKTP se-Aceh Tenggara terus mendukung program pemeriksaan seperti ini. Ucapan terima kasih saya untuk 16 FKTP yang sudah berupaya menyukseskan kegiatan pemeriksaan ini," tutup Dewi. [] L24-004
