HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Diduga Teledor Proyek Pembangunan Tebing Pengaman Sungai Tamiang Terancam Abruk

Lentera 24 .com | ACEH TAMIANG --  Bangunan pengaman tebing di Kampung Rantau Pakam Kecamatan Bendahara Kabupaten Aceh Tamiang nyaris patah ...

Lentera24.com | ACEH TAMIANG -- Bangunan pengaman tebing di Kampung Rantau Pakam Kecamatan Bendahara Kabupaten Aceh Tamiang nyaris patah dan ambruk kedalam sungai Tamiang.


Padahal, bangunan itu baru setahun selesai di kerjakan, atau tepatnya di 2019. Berdasarkan data yang ada di LPSE Kabupaten Aceh Tamiang. 

Adapun nama kegiatan itu adalah Pembangunan Pengaman Tebing Sungai Tamiang Kp. Rantau Pakam (Otsus). Dengan pagu anggaran sebesar, Rp 1.9 miliar lebih, yang dikerjakan oleh CV Bersama Eka Mas. 

Selanjutnya, untuk konsultan perencana adalah CV Bayu Consultant, dan Konsultan Pengawasnya adalah CV Lala Consultant. 

Amatan Lentera24 di lokasi, terdapat dua patahan yang parah di bangunan pengaman tebing sungai tersebut, membuat cor semen itu terkelupas, membuat besi beton yang tidak terikat sehingga putus sambungannya terlihat jelas. 

Bahkan, bangunan sepanjang kurang lebih 56 meter tersebut pada bagian ujung terlihat nyaris ambruk. 

Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Aceh Tamiang Maidi Azri membenarkan jika bangunan penahan tebing sungai yang berada di Desa Rantau Pakam itu sudah ada yang patah di beberapa titik pada bangunan itu. 

"Memang benar, saat ini saat tebing itu saat ini sudah ada yang retak," kata Maidi kepada awak media diruang kerjanya, Senin, (11/1/21).

Menurut Maedi, patahan itu terjadi akibatnya bangunan itu tidak dapat menahan tekanan tanah, yang tergerus air sungai yang berputar di daerah itu. 

"Posisi relif sungai di daerah itu agak menikung, sehingga air yang menabrak dinding tebing terjadi putaran air, yang menyebabkan tanah penahan tebing sungai tergerus," katanya. 

Terkait patahan pada bangunan betot terlihat besi pengikat yang tidak tersambung, Maidi mengaku tidak mengetahui pasti teknis tersebut. 

"Kalau masalah itu, abang abang langsung saja bicara dengan konsultan pengawasnya, sebab mereka yang faham masalah itu," ujarnya, jelas Maedi. []L24.red