Lentera 24 .com | ACEH TIMUR - Aktivis Front Anti Kejahatan Sosial (FAKSI) Aceh. Ronny Hariyanto, berharap kepada pemerintah, khususnya Pe...
Lentera24.com | ACEH TIMUR - Aktivis Front Anti Kejahatan Sosial (FAKSI) Aceh. Ronny Hariyanto, berharap kepada pemerintah, khususnya Pemkab Aceh Timur, mencari solusi, agar dapat membantu meringankan beban warga yang menjadi korban banjir di Aceh Timur beberapa waktu lalu.
"Kita berharap pemerintah membantu mencari solusi meringankan beban kerugian materil mereka ini, khususnya warga miskin, ya setidaknya bantuan alakadarnya untuk peralatan yang rusak atau material yang sangat dibutuhkan, karena sepertinya sangat besar kerugian yang dialami masyarakat akibat banjir saat ini," kata Ronny Selasa (812/20).
Eks Ketua Forum Pers Independen Indonesia (FPII) Provinsi Aceh itu menilai, pemerintah pastinya bisa membantu meringankan kerugian masyarakat tersebut setidaknya direalisasikan pada tahun 2021 mendatang.
"Ya, kalau pemerintah ada kemauan, pasti ada jalan, kalau enggak bisa dibantu tahun ini, mungkin bisa dibantu tahun depan, enggak bisa banyak, sedikit kan bisa, tentunya didata dulu yang terparah dan memang sangat layak untuk dibantu, terutama warga miskin," ujar putera Idi Rayeuk berdarah Aceh - Minang tersebut.
Aktivis HAM itu juga menghimbau semua pihak, terutama Pemkab Aceh Timur, untuk melakukan penyelidikan atas penyebab terjadinya banjir dan terendamnya sebagian ibu kota Kabupaten Aceh Timur tersebut.
"Sepertinya tahun - tahun sebelumnya tidak terjadi banjir separah ini, sampai kota idi nyaris tenggelam, kita harap dilakukan investigasi, baik dari pihak pemerintahan maupun sipil seperti kalangan media dan LSM, apa sebab ini terjadi, dan bagaimana cara mengantisipasinya, agar ini tidak lagi menjadi peristiwa tahunan yang bahkan bisa makin parah, mengancam ribuan jiwa, lihat aja Gampong Aceh - Keude Blang nyaris tenggelam, belum lagi daerah Peureulak, Julok dan Gampong Gampong lain dipedalaman, ini harus segera dicarikan segera solusinya," tandasnya.
Dia juga mengusulkan opsi ganti rugi, agar dapat dilakukan dengan menggunakan dana desa tahun 2021.
"Ya, bila memungkinkan ganti ruginya pakai dana desa masing - masing, tinggal disurvei dan diklasifikasikan saja mana yang memang benar - benar parah dan layak dibantu, dan jenis atau kategori apa saja yang pantas dibantu," pungkas alumni Universitas Ekasakti itu menutup keterangannya. [] L24.Zal