HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

PUPR Aceh Tamiang Mulai Kerjakan Program Dana Refocusing APBA COVID-19

Lentera  24 .com |  ACEH TAMIANG   -- Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, melalui Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat seda...


Lentera 
24.com | 
ACEH TAMIANG -- Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, melalui Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat sedang mengerjakan Program Rehab Jaringan Irigasi Rawa dan Jaringan Pengairan dengan anggaran Rp.667 juta rupiah lebih yang bersumber dari Dana Refocusing APBA untuk penanganan COVID 19.


Kadis PUPR Aceh Tamiang, melalui Kabid Pengairan, Maidi, yang ditemui Wartawan beberapa waktu lalu menyebutkan, ada tujuh titik pekerjaan baik normalisasi dan pengrehapan jaringan irigasi yang tersebar di 7 lokasi.

Pekerjaan ini nantinya akan dikerjakan secara swakelola dengan melibatkan kelompok-kelompok tani yang ada di desa-desa. 

Ia mengatakan, bantuan ini diberikan berdasarkan Peraturan Gubernur Aceh, nomor 40 tahun 2020 tentang Penetapan Penyaluran Belanja Bantuan Keuangan Bersifat Khusus. Sehingga pada penggunaannya harus tepat sasaran, untuk menciptakan lapangan kerja yang berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat di desa. 

"Oleh karena itu, pada pengerjaannya akan menerapkan sistem Padat Karya Tunai (PKT), dengan melibatkan masyarakat lokal sebagai pekerja," tutur Maidi yang ditemani beberapa staff di Bidang Pengairan Dinas PUPR Aceh Tamiang. 

Sementara, Agussalim, Ketua Kelompok Sumber Harapan, Kampung Paya Meta, Kecamatan Karang Baru, yang ditemui Wartawan, Jumat, (19/11/20) sore, mengatakan bahwa kelompoknya mendapatkan dua jenis pekerjaan masing-masing normalisasi parit sepanjang 860 meter, dengan Hari Orang Kerja (HOK) Rp.7.000 per meter dengan jumlah pekerja sebanyak 15 orang. 

"Untuk pekerjaan normalisasi sudah selesai, saat ini kami sedang mengerjakan pembangunan parit beton," ujar Agussalim yang juga Kepala Dusun Alur Putih Kampung Paya Meta.

Sedangkan untuk pekerjaan pembangunan parit beton, sepanjang 150 meter, kelompoknya menerima upah 95.000 ribu rupiah per hari, dengan melibatkan 7 orang pekerja. 

Dirinya mengaku, dengan adanya pekerjaan normalisasi dan pembangunan parit beton ini dapat mempermudah dan memperlancar pengairan air dari pintu irigasi ke sawah-sawah warga. 

"Kita berharap ini berdampak baik pada hasil panen petani," ujar Agussalim saat menunjukan lokasi pengerjaan normalisasi dan pembangunan parit beton. [] L24.Raz