Lentera 24. com | ACEH TIMUR - Akibat adanya ketidakadilan dari pihak pemerintah terkait pengaturan dan kebijakan tentang peraturan berju...
Lentera24.com | ACEH TIMUR - Akibat adanya ketidakadilan dari pihak pemerintah terkait pengaturan dan kebijakan tentang peraturan berjualan di pasar Peureulak Kota, para pedagang kembali berjualan dipinggir jalan pasar Peureulak tersebut, Senin (2/11/20).
Para pedagang tidak lagi menempati pasar baru yang telah disediakan pemerintah dan kembali berjualan dijalan dikerenakan tidak adanya pembeli sehingga para pedagang mengalami kerugian, sebab musabab ini terjadi akibat ketidakseriusan pemerintah dalam mengatur para pedagang di pasar peureulak itu.
Muhammad Ibrahim atau akrab dipanggil Toke Amat memakili pedagang ikan dan sayur kepada Lentera24.com mengatakan bahwa pihaknya akan terus berdagang dijalan sehingga pemerintah mengatur itu semua.
"Kami para pedagang sangat kecewa dengan pemerintah, baik pemerintah Kabupaten maupun pemerintah Kecamatan peureulak kota yang sudah ingkar janji, katanya pindah semua tapi buktinya ada yang disuruh pindah,ada juga yang masih berjualan di tempat lama,padahal saya sudah beberapa kali konsultasi dengan pihak-pihak terkait", ujar Toke Amat.
Dia juga menambahkan bahwa menurut pihaknya ada los (kios) dipasar baru ada yang diberikan untuk pejabat atau keluarga pejabat.
"Kami menduga ada los (kios) dipasar baru ini dimiliki oleh pejabat atau orang dekatnya,ini yang strategis dimiliki oleh orang-orang itu (pejabat-red)", tambahnya sambil menunjukkan kios yang belum pernah dibuka sama sekali.
Lebih lanjut Toke Amat menjelaskan para pedagang sayur di pasar baru mengalami kerugian, bahkan ada sayuran yang sudah busuk harus dibuang kesungai.
"Akibat tidak komitmennya pemerintah, banyak pedagang yang harus membuang sayuran yang sudah busuk, apakah pemerintah tidak peka dengan nasib kami ?", Tanya Toke Amat dengan nada kesal.
Pihaknya juga mengeluh dengan tumpukan sampah dikawasan pasar baru tersebut yang mengeluarkan bau busuk tidak pernah di angkut oleh pihak dinas terkait.
"Bagaimana kami harus berjualan disini?, sedangkan sampah bertumpuk seperti ini dibiarkan oleh pihak dinas terkait, mana ada orang yang mau berbelanja kalau tempatnya aja jorok seperti ini," imbuhnya lagi.
Pihaknya juga berjanji akan kembali berjualan dipasar baru apabila pihak pemerintah memenuhi komitmennya untuk memindahkan semua pedagang yang ada di pasar lama.
"Kami berjanji akan pindah kembali kepasar baru, apabila semua pedagang ikan dan sayur semuanya ikut pindah kepasar baru, tidak lagi ada pedagang sayur yang berjualan dipasar lama",ucapnya dengan tegas.
sementara itu, Lentera24.com menjumpai Iskandar. SH Kepala disperindagkop dan ukm Aceh Timur menjelaskan bahwa sebelumnya para para pedagang sudah berkomitmen untuk pindah.
"Sebelumnya para pedagang sudah berkomitmen untuk pindah dan tidak ada lagi pedagang ikan dan sayur berjualan dipasar bawah (pasar lama), akan tetapi masih ada yang tetap berjualan di pasar lama, sebenarnya semua itu butuh proses, tidak semudah membalikkan telapak tangan", jelas Iskandar.
Terkait dengan adanya dugaan kios pasar yang dimiliki oleh pejabat atau kelurga pejabat yang bukan pedagang, Kadis Disperindagkop dan ukm menampik dugaan tetsebut serta meminta kalau ada datanya, tunjukkan pada kami, akan kami tindak.
"Tidak benar itu,Kalau terbukti ada kios pasar yang dimiliki oleh pejabat atau koleganya yang bukan pedagang, tukjukkan buktinya sama saya, akan kita tindaklanjuti".Ucap Kadis.
Lentera24.com juga meminta tanggapan dari Nasri Camat Peureulak Kota terkait hal tersebut.
"Pihak Kecamatan akan menindaklanjuti hal tersebut, kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait di Pemkab Aceh Timur, kita juga berharap itu semua dapat diselesaikan secepatnya.
Terpantau dilokasi, para pedagang ikan dan sayuran menggelar dagangannya dipinggir jalan, sehingga membuat jalan dipasar tersebut dipenuhi kemacetan dan semrawut.[] L24.Zal.