Oleh Tgk. Anwar Sulaiman, M.Sos. Pimpinan : Dayah Al-Qurani Snb. Tuha Idi Rayeuk Aceh Timur Majelis Ulama Aceh Timur dan Team Sejarah Aceh...
Oleh Tgk. Anwar Sulaiman, M.Sos. Pimpinan: Dayah Al-Qurani Snb. Tuha Idi Rayeuk Aceh Timur
Majelis Ulama Aceh Timur dan Team Sejarah Aceh Timur dalam seminarnya pada tanggal10-16 Juli 1978 di Banda Aceh telah berkesimpulan bahwa Islam telah masuk ke Aceh pada abad 1 Hijriah atau pada ke 7 M di Peureulak dan langsung dari Arab. Hal ini tidak sulit diterima karena jauh sebelum diutusnya Nabi Muhammad SAW bahkan sebelum Nabi Isa as Orangorang Persia (yang belum Islam) sudah mengadakan hubungan lewat laut dengan Tiongkok.
Dan untuk rendervous (persinggahan) kapal mereka telah mendirikan Settlements di Bombay/India dan di Perlak/Aceh yang waktu itu orang Parsi menyebutkan Perlak sebagai TAJI-Alam atau Mahkota Alam.
Pada masa Khalifah Umar Ibnu Khatab ra (634-6445 M) Persia direbut dan di Islamkan dan menyusul pula orang-orang Persi yang ada di Perlak (Mahkota Alam), dan sejak waktu itu Perlak telah mengalami suasana keislaman sampai pada semua Settlements antara Selat
Malaka dan Teluk Persia.
Pada tahun 173 H / 790 M tepatnya pada abad ke 2 Hijriah atau abad ke 8 M, terkenal dalam lembaran sejarah bahwa Teluk Khambay dan Malabar adalah Bandar perniagaan yang termasyhur, dimana dimana pada waktu itu terdapat kebanyakan penduduknya beragama Islam yang diantaranya orang-orang Arab, Persia Dan India Muslim.
Tentunya Islam terus berkembang dan para saudagar Islam dari belahan dunia telah singgah diPerlak dan tentunya pasti ada diantara saudagar itu suruhan Khalifah Islam pada waktu itu.
Melihat suasana Islam semakin melebar di Perlak maka pada tahun tersebut (173 H/790 M) Khalifah Bani Abbasiah yaitu Sultan Harun Al Rasyid di Baghdad mengirim Armada Dakwah berjumlah 100 orang yang didalamnya terdiri dari suku Arab, Persia dan India Muslim ke
Bandar Perlak (Mahkota Alam) yang dikenal dengan sebutan “NAHKODA KHALIFAH”.
Pada saat itu Peureulak diperintah oleh Maha Raja MEURAH SYAHIR NUWI, dengan kedatangan Rombongan Nahkoda Khalifah ke Perlak, sejak tahun 173 H/790 M, hingga seterusnya telah menguatkan bibit agama Islam kedalam jiwa masyarakat Perlak. Bermacam cara metode dakwah dilakukan oleh para juru dakwah untuk mengislamkan rakyat Perlak, walau pengislaman perlak telah dilakukan pada masa Khalifah Umar bin Khatab.
Sangat perlu difahami bahwa, kedantangan Nahkoda Khalifah ke Bandar Perlak adalah cikal bakal
dasar lahirnya Kerajaan Islam Perlak dan Lahirnya UNIVERSITAS termegah di Asia Tenggara dan Dunia yang kemudian terkenal dengan nama Zawiyah Cot Kala.
Bibit Pimimpin Kerajaan Islam Perlak ada dalam rombongan Nahkoda Khalifah yaitu Ali Al Muktabar bin Saidina Muhammad Ad Diba'i bin Saidina Ja’far As Siddiq bin Saidina Muhammad Al-Baqir bin Ali Muhammad Zainal bin Husen bin Ali bin Abi Thalib.
Ketika datang ke Perlak Ali Al Muktabar dikawinkan dengan adiknya PUTRI MAKHDUM TANSYURI dalam perkawinan tersebut lahirlah seorang putra yang bernama Sayed Maulana Abdul Azizisyah.
Lima puluh tahun (50) kemudian setelah Islam mengakar dalam jiwa rakyat Perlak di Proklamirkanlah berdirinya kerajaan Islam Perlak tepatnya pada hari Selasa 1 Muharram 225 H/840 M dan dinobatkan sebagai Raja pertama adalah SULTAN ALIDIN SAYED MAULANA ABDUL AZIZSYAH JOHAN yang memerintah sekitar 24 tahun lamanya.
Tepatnya pada hari ahad 2
Muharram 249 H /864 M. setelah SULTAN ALIDIN SAYED MAULANA ABDUL AZIZSYAH mangkat, maka jabatan khalifah dilanjutkan oleh putranya SULTAN ALAIDDIN SAYED MAULANA ABDURRAHIMSYAH JOHAN Dibawah pemerintahnanya Negeri Perlak bertambah maju dan teristimewa dalam bidang Pendidikan Agama Islam dan juga dibidang ekonomi.
Dan pada saat inilah SULTAN ALAIDDIN SAYED MAULANA ABDURRAHIMSYAH JOHAN mendirikan sebuah perguruan Tinggi Agama Islam dengan nama “Zawiyah Aziziyah” yang bertempat di Bukit Cikbrik (sekarang Gampong Tumpeun) yang diresmikan pada tahun 250 H /865 M.
Setelah memerintah selama 23 tahun tepatnya hari Jum’at 7 Rajab tahun 274 H/888 M, baginda yang mulia menghadap Allah dan selanjutnya kekhalifahan Islam Perlak dilanjutkan oleh Putranya ABBAS SYAH.
Setelah SULTAN ALAIDDIN SAYED MAULANA ABDURRAHIMSYAH JOHAN wafat, pada hari itu juga kaum muslimin Perlak menobatkan Khalifah ke 3 Perlak adalah SULTAN ALAIDDIN SAYED MAULANA ABBAS SYAH JOHON BERDAULAT.
Pada masa kekhalifahannya ia
sangat menaruh perhatian terhadap Pendidikan sehingga pada masa beliaulah didirikanlah sebuah Universitas Islam terbesar masa itu yang kita kenal pada hari ini dengan sebutan ”ZAWIYAH COT KALA’' tepatnya pada tahun 285 H/ 899 M yang berlokasi sebelah selatan Banda Peureulak disebuah daratan yang diberinama “ARAMIA”. Dan pada saat ini Perlak sangat masyhur dengan Pendidikan Islam bahkan pada waktu itu keluarga Khalifah dikirim untuk belajar ke Mekkah yaitu Meurah Abdul Qadir Syah dan beliau memperdalam paham Ahlussunnah Wal Jama’ah bermazhab Syafi’i.
Universitas Zawiyah Cot Kala terus berkembang dengan pesat hingga melahirkan para Alim Ulama dan Cendikiawan yang paripurna yaitu siap pakai dalam segala bidang (alim dan intelek) sehingga mereka mampu meneruskan jabatan Khalifah dan para juru dakwah Islam yang menyebarkan Islam ke seluruh wilayah Asia Tenggara.
Kemudian Pada masa Kesultanan Makhdum ALIDIN MALIK MUHAMMAD AMIN SYAH JOHAN, Zawiyah Cot Kala semakin populer keseluruh Dunia karena beliau adalah seorang ulama besar yang pernah menjadi Rektor Zawiyah Cot Kala pada masa Sultan Maulana Abbassyah dan pada saat beliau menjadi Sultan Perlak tentunya akan semakin dikenal dan terkenal.
Selanjutnya, pada masa Kesultanan ke 15 Perlak yaitu Sultan Makhdum ALAIDDIN MUHAMMAD SYAH JOHAN Berdaulat (565-592 H/1170-1196 M) Pimpinan Zawiyah Cot Kala dipimpin oleh seorang ulama besar, Pakar Perang, Pakar Politik dan Ahli Tata Negara yaitu Syeh Abdullah Kan’an.
Pada masa ini kedua Zawiyah berjalan lancar dan sangat hebat setiap pelajar yang telah tamat di Zawiyah Bukit Cit Brik mereka melanjutkan Study Pendidikan selanjutnya pada Zawiyah Cot Kala Aramiah, di Zawiyah Cot Kala semua peralatan belajar tersedia dengan cukup.
Adapun mata pelajaran yang di ajarkan di Zawiyah Cot Kala Aramiah adalah:
1. Pelajaran agama Islam seperti di Dayah saat Ini.
2. Ilmu Ketentraan (Memanah, Pacukuda, Silat, Ilmu Makrifat dan Khulwah)
3. Ilmu Kenegaraan (Tata Negara)
4. Ilmu Filsafat
5. Ilmu Falak
6. Ilmu Pertanian
7. Ilmu Perikanan
8. Ilmu Pelayaran (Perkapalan)
9. Imu Ekonomi Syariah
10. Ilmu Pertukangan
11. Imu Menjahit
12. Ilmu Kedokteran Islam
13. Dll.
Tidak hanya sampai disini peran Zawiyah Cot kala, setelah Kerajaan-Kerajaan Islam menaklukkan kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha pada masa Kesultanan Alaiddin Malik Mahammad Syah Berdaulat dibawah pimpinan Syeh Abdullah Kan’an Zawiyah Cot Kala dijadikan sebagai Pusat Pendidikan Kejaraan Islam. Maka putra-putri kerajaan Hindu dan Budha yang telah memeluk Islam mereka belajar Islam di Zawiyah Cot Kala dan bahkan para pembesarpun menempuh Pendidikan Islam di Zawiyah Cot Kala.
Demikianlah Sekilas Sejarah Universitas Islam Pertama di Aceh dan di seluruh Tanah Melayu, tentunya Indonesia hari ini tak pernah lepas dari Ke khalifan Islam Perlak. Membenci Ke Khalifan berarti membenci sejarah lahirnya Negeri Republik Indonesia yang kita cintai.
Tulisan ini hanya Sebagian kecil sejarah Islam perlak yang pernah mengharumkan Aceh Timur hingga ke Semenanjung Dunia Eropa dan Dunia Barat. Dimana ada kekurangan tulisan mohon dimaklumi karena penulisan sangat tergesa-gesa. Insya Allah kami akan menulis ulang sejarah Islam Perlak dan sekaligus sejarah Pendidkan IslamPerlak.
Mohon Doa dan Dukungan…
Wassalam Anwar Sulaiman
Buku Rujukan:
1. Tgk. M. Arifin Amin, Uraian Sekitar Kerajaan Islam Perlak Aceh Timur.
2. H. Zaidunnin, Tarich Aceh Dan Nusantara.
3. TU.M. Daoed Labuhan, Sejarah Masuk Dan Berkembangnya Islam di Aceh Dan
Nusantara Tak Bisa Bohong.
4. Prof. DR. H. Tgk. Muhibbuddin Waly, Ayah Kami Maulana Syeh Haji Muhammad Waly
Al Khalidy.
5. Al Ma’arif Bandung, Sejarah Melayu.
6. H. Muhammad Said, Aceh Sepanjang Abad.
7. M. Umar, Peradaban Aceh.
8. M. Arifin Amin BA, Monisa Dalam Lintasan Sejarah Bangsa. []