Lentera 24 .com | ACEH TAMIANG -- Keberadaan Istana Karang merupakan situs sejarah yang membuktikan dimasa Kejayaan Kerajaan Aceh, telah...
Lentera24.com | ACEH TAMIANG -- Keberadaan Istana Karang merupakan situs sejarah yang membuktikan dimasa Kejayaan Kerajaan Aceh, telah ada Raja di Tamiang yang memimpin Bumi Muda Sedia, hal itu terbukti dengan adanya peninggalan situs sejarah yakni Istana Karang yang berada di Pusat Pemerintahan Kabupaten Aceh Tamiang.
Tampak hadir pada Zuriat Kerajaan Karang Tamiang tersebut, Teungku Ilham Arief gelar Putra Mahkota Karang, Cut Hafni Zahara Al Mujahid gelar Datuk Sri Bentara ( penasehat) serta T Faturrahman gelar Datuk Laksamana.[]L24.Sai
Hari ini Senin 1 September 2020, Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten ini di kunjungan Zuriat Kerajaan Karang Tamiang, yang diterima langsung oleh Bupati Aceh Tamiang H. Mursil, SH. M.Kn.
Kedatangan, Zuriat Kerajaan Tamiang tersebut bertujuan untuk membahas tentang Pengamanan Fisik Aset Istana Karang yang awalnya merupakan milik ahli waris kerjaan Karang, akibat terjadinya blow out sumur Pertamina di areal situs sejarah beberapa tahun silam, sehingga keberadaan Istana Karang tersebut diganti rugi oleh Pertamina dan menjadi aset milik BUMN ini.
Setelah beberapa dekade Pemerintahan Kabupaten Aceh Tamiang terbentuk, aset tersebut dialihakan menjadi Milik Pemerintah Daerah namun selalu gagal.
Barulah sejak Pemerintah Bermutu memegang tampuk Pimpinan Aset tersebut beberapa waktu lalu telah diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang.
Pada pertemuan tersebut, Bupati Mursil mengatakan, mengambil alih Pengelolaan Istana Karang Tamiang, tidaklah mudah dan memerlukan proses yang panjang serta banyak tahapan yang harus dilalui.
“Bagaimanapun Istana Karang Tamiang ini merupakan Peninggalan Sejarah Kerajaan Tamiang yang patut dipertahankan, namun karena terkendala kepemillikan sehingga bangunan ini menjadi terbengkalai dan tidak terawat, kendati demikian Pemerintah tidak berhenti untuk memperjuangkannya, sebut Mursil.
Alhamdulillah, PT. Pertamina telah menunjuk kita untuk pengamanan fisik aset Istana Karang agar dapat dimanfaatkan dengan baik,” papar Bupati.
Bupati Mursil juga menjelaskan kepada pihak keluarga, bahwa Pemda telah merancang pemugaran Istana Karang Tamiang, tentunya membutuhkan waktu yang panjang dan biaya yang tidak sedikit.
“Kami sudah merancang dengan sangat baik pembangunan Istana Karang Tamiang, tahapan awal yang akan dilakukan ialah memperindah halamannya terlebih dahulu.
Selanjutnya memperbaiki bagian-bagian yang bocor dan rusak dengan menggantikannya.
Kemudian akan dipasang lampu sekaligus mencetak tulisan Istana Karang dalam bentuk yang lebih besar, ” jelasnya.
“Secara perlahan akan kita ubah menjadi lebih baik lagi, sehingga Istana Karang Tamiang tidak hilang tergerus waktu.
Penyerahannya baru berlangsung beberapa hari yang lalu, pembahasan anggaran perubahan 2020 saat ini sedang tahap pembahasan, kemungkinan besar anggarannya tidak dapat dimasukan ke dalam anggaran perubahan, terangnya.
Namun begitu, akan di upayakan pengusulannya di tahun 2021, mendatang.
Saat ini kita akan melakukan perbaikan Istana Karang tersebut dengan memanfaatkan dana CSR khususnya dari CSR Pertamina.
Untuk itu, saya sangat mengharapkan dukungan dari pihak keluarga ahli waris agar sama-sama dapat melestarikan Istana Karang Tamiang ini,” harap Bupati Mursil.
Sebelumnya, Mewakili Zuriat Kerajaan Karang Tamiang, Teungku M. Haris gelar Radja Muda Karang, mengucapkan terima kasih kepada Bupati Aceh Tamiang, atas usaha dan niat Pemerintah untuk mengelola Istana Karang.
Dalam hal ini, PT. Pertamina telah menunjuk Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang untuk membantu melaksanakan pengamanan dan pensertifikatan hak atas tanah Aset Istana Raja Karang agar dapat dimanfaatkan secara baik dan aman.
“Atas nama keluarga keturunan Istana Karang, Teungku M. Haris sangat berterima kasih kepada Bupati atas kepeduliannya terhadap kelangsungan dan keberadaan Istana Karang ini.
Namun demikian, kedatangannya ke Aceh Tamiang, selain bersilaturahmi, juga meminta agar dapat mengikutsertakan kami dalam membantu pengelolaan Istana Karang Tamiang ini, harapnya.
Kami bersungguh-sungguh ingin membantu Pemerintah Aceh Tamiang dalam mengelola Istana Karang secara sukarela tanpa sedikitpun meminta imbalan,” ujarnya.