Lentera 24. com | ACEH TAMIANG -- Upaya peningkatan menarik dukungan dan kerjasama perlindungan pelestarian ekosistem kawasan pesisir K...
Lentera24.com | ACEH TAMIANG -- Upaya peningkatan menarik dukungan dan kerjasama perlindungan pelestarian ekosistem kawasan pesisir Kabupaten Aceh Tamiang dan satwa liar langka dilindungi spesies Tuntong Laut (Batagur borneoensis) terus dikembangkan.
Upaya yang memang sejak lama dilakukan oleh Yayasan Satucita Lestari Indonesia (YSLI) ini ternyata menarik perhatian bagi tim peneliti Universitas Brawijaya di Malang, Jawa Timur. Sehingga turut serta ambil bagian dalam bersosialisasi.
Kemarin, Kamis (3/9/2020), setelah bersosialisasi dengan Forum Group Diskusi (FGD) yang melibatkan sejumlah instansi pemerintah yang masing-masing adalah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pangan Kelautan dan Perikanan (DPKP), Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (DISPARPORA), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, BAPPEDA, PT Pertamina EP Fileld Rantau, BKSDA Resor 12 Langsa, dan KPH Wilayah III Langsa di aula Dinas Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Tamiang.
Universitas Brawijaya yang bekerjasama dengan Yayasan Satucita Lestari Indonesia (YSLI), Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang dan PT Pertamina EP Rantau masih akan melakukan giat yang sama yang hari ini direncanakan akan digelar di Kecamatan Seruway.
Pihak Universitas Brawijaya, Syifa Saputra dan Ketua Yayasan YSLI, Yusriono, melalui pesan WhatsApp yang disampaikan kepada Lentera24 ini, Jumat (4/9/2020) menyatakan bahwa hari ini pihaknya kembali menggelar sosialisi pelestarian Tuntong Laut dan penanaman manggrove yang melibatkan sejumlah perangkat Pemerintahan Desa serta Kelompok masyarakat dalam wilayah Kecamatan Seruway, seperti Kelompok Sadar Wisata Desa Pusong Kapal, Kelompok Sadar Wisata Desa Sungai Kuruk III.
Menurutnya, Kelompok Sadar Wisata Desa Pusong Kapal dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sungai Kuruk III merupakan kelompok sadar wisata yang dibentuk dan dibina oleh YSLI yang memiliki beban dan tanggungjawab besar dalam pelestarian mangrove dan Tuntong Laut.
Melalui perpanjangan tangan Kedua Pokdarwis ini, disaban tahunnya, YSLI menanam pohon mangrove yang tak kurang dari 10 ribu batang pertahun.
"Insya Allah, seusai menunaikan ibadah Solat Jumat nanti, Sosialisasi seperti yang kemarin, akan kita laksanakan di Kecamatan Seruway," jelas pesan WhatsApp dari kedua orang dari YSLI dan Unversitas Brawijaya ini.
Dijelaskannya, peserta yang diundang dalam sosialisasi dimaksud merupakan sejumlah perangkat Pemerintahan Desa dan pemuka masyarakat yang letak desanya berbatasan langsung dengan area konservasi Tuntong Laut. [] L24-002