Lentera 24 .com | ACEH TAMIANG - Petugas Badan Pusat Statistik (BPS) akan turun ke rumah-rumah warga untuk melakukan Sensus Penduduk (S...
Lentera24.com | ACEH
TAMIANG - Petugas Badan Pusat Statistik (BPS) akan turun ke rumah-rumah warga
untuk melakukan Sensus Penduduk (SP) 2020, yang di mulai pada hari ini, Selasa
(1/9/20).
Adanya pandemi Covid-19 saat ini membuat SP September 2020 mengalami
perubahan teknis. Di Aceh Tamiang, BPS setempat membekali petugasnya dengan
alat pelindung diri berupa face shield, masker, hand sanitizer saat turun ke
rumah warga.
Mereka juga harus melakukan rapid test sebelum mereka turun
ke lapangan. Rapid test dilaksanakan di Rumah Sakit Pertamina Rantau pada
tanggal 26-27 Agustus 2020 lalu.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS)) Kabupaten Aceh Tamiang,
Mukhtaruddin, SE kepada Kabar Tamiang, Selasa (1/9/20) mengatakan, dalam
pelaksanaan Sensus Penduduk ini, sebanyak 185 petugas dibekali Alat Pelindung
Diri (APD) untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.
"Selain dibekali APD, petugas sensus juga diberikan
asuransi berupa BPJS Ketenagakerjaan, yang berlaku selama 1 bulan,"
ujarnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, masyarakat tidak perlu merasa
ragu dan khawatit untuk menerima petugas sensus dengan alasan masih dalam masa
pandemi. Selain itu, petugas sensus juga dilengkapi tanda pengenal berupa ID
Card, rompi bertulisakan sensus penduduk 2020 dan membawa surat tugas.
“Kita bagi beban petugas sensus maksimalnya 600 Kepala
Keluarga (KK) dan atau 10 satuan lingkungan setempat (SLS/Dusun),” kata
Mukhtatuddin.
Lebih jauh, Mukhtaruddin merinci, ke-185 petugas itu terdiri
dari 163 petugas sensus, 16 koordinator sensus Kecamatan dan tim Task Force dan
penjamin kualitas sebanyak 6 orang.
"Untuk kecamatan yang padat penduduknya seperti
kecamatan Manyak Payed, Karang Baru, Kejuruan Muda dan kecamatan Rantau,
kordinator sensus kecamatan ada dua petugas," ujarnya.
Dalam SP September 2020 ini, pihak BPS Kabupaten Aceh
Tamiang akan menggunakan sistem DOPU, yakni drop-off pick up. Bagi penduduk
yang sudah melakukan pengisian melalui online, petugas sensus bersama kepala
dusun setempat akan memverifikasi kembali, apakah ada perubahan datanya atau
tidak.
Sedangkan untuk penduduk yang belum mengisi sama sekali akan
ditinggalkan dokumen untuk kemudian diisi sendiri, selanjutnya dokumen yang
telah diisi akan diambil oleh petugas sensus.
Mukhtaruddin berharap seluruh masyarakat Kabupaten Aceh
Tamiang dapat kooperatif dan mau membuka diri jika dikunjungi para petugas
sensus.
“Dengan memberikan data yang benar maka kita telah mendukung
pemerintah dalam mencatat Indonesia menuju satu data kependudukan,” tutupnya.[]L24.Red