HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

BPRK Aceh Timur Lakukan Aksi Tuntut Keadilan Dan Penegakan Hukum.

Lentera 24 .com | ACEH TIMUR -- Buntut dari kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Aparatur Desa di Aceh Timur beberapa waktu lalu semakin mel...

Lentera24.com | ACEH TIMUR -- Buntut dari kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Aparatur Desa di Aceh Timur beberapa waktu lalu semakin meluas, hari ini kembali lagi ratusan  massa dari sejumlah Organisasi Masyarakat (Ormas) LSM, mahasiswa dan juga perempuan yang tergabung dalam Barisan Rakyat Peduli Keadilan (BRPK) lakukan unjuk rasa di Kejaksaan Negeri Aceh Timur, dan Kantor Bupati Aceh Timur, Rabu (16/9/20).

Terpantau Lentera24.com Massa yang berkumpul di halaman Masjid Agung Darussalihim Idi, sejak pukul 10.30 WIB, berkonvoi dan jalan kaki menuju kantor Kejaksaan Negeri Aceh Timur.

Mereka menuntut agar kegiatan Bimtek yang menggunakan dana desa untuk segera dihentikan, selain itu massa yang melakukan orasi juga mendesak pihak Kejaksaan Aceh Timur agar melakukan audit dan sekaligus mengungkapkan dalang dibalik kegiatan Bimtek tersebut.

"Bapak jangan diam, bapak bantu kami, ini masyarakat meminta keadilan agar penegakan hukum dapat ditegakkan dan tolong selamatkan dana desa, bapak jangan diam didalam, mari kesini temui kami masyarakat dan dengarkan aspirasi kami," teriak Koordinator Lapangan (Korlap) aksi Haris Shalaziq di halaman depan kantor Kejaksaan Negeri Aceh Timur.

Usai berorasi disana para pengunjuk rasa melakukan orasi bergiliran, yang diwakili oleh masing-masing perwakilan dari HMI, FPI, dan LSM lainnya, dilanjutkan dengan penyerahan beberapa tuntutan kepada pihak kejaksaan, yang diterima oleh Kepala Kejaksaan Negeri Aceh Timur Abun Hasbullah Syambas, SH. MH, diwakili oleh Kasi Pidsus Hafrizal.

Selanjutnya massa berkonvoi dengan mobil dan kendaraan roda dua menuju kantor Bupati Aceh Timur di lokasi pusat Pemerintahan setempat. 

Disini massa yang turut dihadiri oleh kaum hawa ini kembali menyampaikan aspirasinya melalui pengeras suara diatas mobil bak terbuka.

"Kami ini masyarakat dari Ranto Peureulak yang tak dapat BLT, kami minta pemerintah peduli dengan kami pak," ujar ibu - ibu yang mengaku datang dengan rombongan dari Kecamatan Ranto Peureulak.

Sementara perwakilan massa lainnya juga mendesak pihak Pemda setempat agar kegiatan Bimtek itu segera dihentikan serta diminta agar anggaran itu dialihkan pada kegiatan lainnya yang menguntungkan masyarakat miskin di desa.

"Itu uang rakyat, sudah dikirim ke desa, kenapa ada kelompok di Kabupaten untuk menganggarkan uang itu. Itu uang rakyat pak, masih ada masyarakat yang belum dapat BLT, tapi mereka bersenang-senang dihotel royal," teriak Jamaluddin dengan suara lantang melalui pengeras suara.


Dihalaman kantor Bupati ini, koordinator aksi Haris Shalaziq kembali menyuarakan tuntutan para pendemo, selain meminta agar kegiatan bimtek diusut dan dihentikan, mereka juga meminta Bupati agar memecat Kadis DPMG dan pihak terkait lainnya, bila terbukti terlibat sebagai calo dalam kegiatan Bimtek itu, selain itu, massa juga meminta agar penggunaan anggaran Covid-19 senilai Rp. 30,7 miliar rupiah dapat diumumkan kepada publik terkait dengan penggunaan.

Sementara itu, perwakilan dari Pemerintah Aceh Timur yakni, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) Adlinsyah, S.Sos, M.AP yang menyambut kedatangan massa meminta maaf karena Bupati sedang perjalanan dinas keluar daerah, ia turut menyampaikan salam, dan akan meneruskan aspirasi masyarakat yang hadir kepada pimpinannya.

"Pak Bupati sudah keluar daerah ke Banda Aceh, saya akan meneruskan tuntutan ini kepimpinan," tutur Kadis DPMG Adlinsyah ditengah kerumunan warga yang berunjukrasa.

Usai menyerahkan tuntutannya, dan menerima lembaran isi petisi yang telah ditandatangani Kadis DPMG, kemudian massa meninggalkan lokasi unjukrasa, seraya mengancam akan kembali menggelar aksi dengan massa yang lebih besar apabila tuntutan mereka tidak di gubris.[]L24.Zal