H.Tarmizi Daut Ketua Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRK Aceh Timur Lentera 24 .com | ACEH TIMUR - Upaya Pembatalan Proyek Multi Years T...
![]() |
H.Tarmizi Daut Ketua Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRK Aceh Timur |
Lentera24.com |
ACEH TIMUR - Upaya Pembatalan Proyek Multi
Years Tahun Anggaran 2020 senilai Rp. 2.7 Triliun pada Rapat Paripurna DPR Aceh beberapa waktu lalu dengan
mengalamatkan Pelanggaran Qanun sangat disayangkan dan terkesan Latah.
"Mestinya Wakil Rakyat yang duduk di kursi DPRA benar benar memperjuangkan Aspirasi Masyarakar, bukan malah latah ikut ikutan mendukung program pembatalan", Kita wakil rayat seharusnya merakyat.
Pembatalan Proyek Multi Years tersebut dinilai dapat memperburuk ekomomi masyarakat Aceh, tugas kita memperjuangkan hak hak mereka, jangan saat pemilu saja kita berharap dengan mereka, timpal H. Tarmizi Daud Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRK Aceh Timur kepada media ini Senin (27/7).
Harusnya sebut Taprang, sapaan akrab H. Tarmizi Daud, kalangan DPRA lebih jeli dan hati hati dalam memutuskan untuk pembatalan Proyek Multi Years, karena sangat besar dampak yang timbul terhadap nadi perekonomian masyarakat Aceh, khususnya masyarakat Aceh Timur yang ada dipedalaman.
Masyarakat mengharapkan proyek ini segera dimulai untuk memudahkan jalur akses dari daerah terisolir menuju Kota, mereka juga punya hak, jangan bebankan rakyat karena ada beda politik dan kepentingan dengan eksekutif dalam hal pengganggaran Proyek Multi Years, hendaknya dikesampingkan dulu beda pandangan tersebut demi mewujudkan kepentingan rakyat banyak, sebut Taprang.
Dirinya sangat tidak setuju proyek kepentingan rakyat banyak ini dibatalkan, apalagi kita duduk di Parlemen mewakili rakyat, kok tiba tiba tidak berpihak kepada rakyat, ini human error (gagal paham) jadinya. Ironisnya ada pula anggota DPRA Dapil Aceh Timur, malah keliatan ikut ikutan latah bersuara untuk pembatalan, ini menjadi tanda tanya rakyat semua.
Tarmizi mengungkapkan, ada beberapa Proyek Multi Years berada di Wilayah Aceh Timur, yang memang sangat dibutuhkan oleh puluhan ribu masyarakat, seperti Pembangunan ruas jalan Peurelak-Lokop-batas Gayo Lues sepanjang 107,30 kilometer (Km) dan ruas jalan batas Aceh Timur-Pining-Blangkeujren sepanjang 61,42 KM sangat mendesak pembangunannya. Mengingat kondisi jalan selama ini yang lintasi oleh masyarakat Peunaron dan Serbajadi sangat memprihatinkan, apalagi jalan tersebut merupakan jalan strategis menghubungkan akses lintas antar Kabupaten.
Oleh sebab itu, Taprang menghatapkan kepada seluruh Decision Maker ( pengambil keputusan) untuk mencari win win solution yang terbaik dengan duduk kembali membahas bersama Plt Gubernur Aceh. “tinggalkan sikap egois, mari melihat lebih visioner terhadap jeritan hati rakyat Aceh terutama di kawasan pedalaman Aceh Timur, tegasnya.
Apalagi pasca informasi pembatalan proyek multi years yang mencuat ke publik, banyak tokoh Peunaron dan Serbajadi yang menghubungi dirinya, meminta agar menyampaikan aspirasi mereka, supaya proyek multi years tersebut jangan sampaikan dibatalkan.
Masyarakat memohon kepada DPR Aceh agar Proyek Multiyears tidak jadi dibatalkan, dan apa bila ini benar terjadi pembatalan maka ini sangat menyakitkan bagi masyarakat di daerah pedalaman Aceh Timur karena dari tahun ke tahun jalan tersebut tidak pernah di bangun.
“DPRA tidak melihat Kondisi, tapi melihat dari sisi proyek, menurut masyarakat itu salah. Masyarakat mohon tidak dilihat dari sisi proyeknya, tapi peruntukkannya karena pembangunan jalan Peureulak-Lokop-Batas Gayo Lues, sangat dibutuhkan oleh masyarakat, karena jalan tersebut adalah urat nadi masyarakat, jadi kita berharap DPRA agar berpihak kepada Rakyat,” ungkap Tarmizi.
“Tarmizi yang menampung aspirasi masyarakat tidak setuju dengan keputusan DPR Aceh yang ingin membatalkan Proyek Multiyears dan masyarakat sangat mengharapkan pembangunan jalan Peureulak-Lokop-Gayo Lues dapat di bangun secepatnya agar perekonomian masyarakat dapat berjalan dengan baik dan dapat dimanfaatkan secara maksimal, ujar politisi Vocal Partai Nasdem, H. Tarmizi Daud. []L24.sai
"Mestinya Wakil Rakyat yang duduk di kursi DPRA benar benar memperjuangkan Aspirasi Masyarakar, bukan malah latah ikut ikutan mendukung program pembatalan", Kita wakil rayat seharusnya merakyat.
Pembatalan Proyek Multi Years tersebut dinilai dapat memperburuk ekomomi masyarakat Aceh, tugas kita memperjuangkan hak hak mereka, jangan saat pemilu saja kita berharap dengan mereka, timpal H. Tarmizi Daud Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRK Aceh Timur kepada media ini Senin (27/7).
Harusnya sebut Taprang, sapaan akrab H. Tarmizi Daud, kalangan DPRA lebih jeli dan hati hati dalam memutuskan untuk pembatalan Proyek Multi Years, karena sangat besar dampak yang timbul terhadap nadi perekonomian masyarakat Aceh, khususnya masyarakat Aceh Timur yang ada dipedalaman.
Masyarakat mengharapkan proyek ini segera dimulai untuk memudahkan jalur akses dari daerah terisolir menuju Kota, mereka juga punya hak, jangan bebankan rakyat karena ada beda politik dan kepentingan dengan eksekutif dalam hal pengganggaran Proyek Multi Years, hendaknya dikesampingkan dulu beda pandangan tersebut demi mewujudkan kepentingan rakyat banyak, sebut Taprang.
Dirinya sangat tidak setuju proyek kepentingan rakyat banyak ini dibatalkan, apalagi kita duduk di Parlemen mewakili rakyat, kok tiba tiba tidak berpihak kepada rakyat, ini human error (gagal paham) jadinya. Ironisnya ada pula anggota DPRA Dapil Aceh Timur, malah keliatan ikut ikutan latah bersuara untuk pembatalan, ini menjadi tanda tanya rakyat semua.
Tarmizi mengungkapkan, ada beberapa Proyek Multi Years berada di Wilayah Aceh Timur, yang memang sangat dibutuhkan oleh puluhan ribu masyarakat, seperti Pembangunan ruas jalan Peurelak-Lokop-batas Gayo Lues sepanjang 107,30 kilometer (Km) dan ruas jalan batas Aceh Timur-Pining-Blangkeujren sepanjang 61,42 KM sangat mendesak pembangunannya. Mengingat kondisi jalan selama ini yang lintasi oleh masyarakat Peunaron dan Serbajadi sangat memprihatinkan, apalagi jalan tersebut merupakan jalan strategis menghubungkan akses lintas antar Kabupaten.
Oleh sebab itu, Taprang menghatapkan kepada seluruh Decision Maker ( pengambil keputusan) untuk mencari win win solution yang terbaik dengan duduk kembali membahas bersama Plt Gubernur Aceh. “tinggalkan sikap egois, mari melihat lebih visioner terhadap jeritan hati rakyat Aceh terutama di kawasan pedalaman Aceh Timur, tegasnya.
Apalagi pasca informasi pembatalan proyek multi years yang mencuat ke publik, banyak tokoh Peunaron dan Serbajadi yang menghubungi dirinya, meminta agar menyampaikan aspirasi mereka, supaya proyek multi years tersebut jangan sampaikan dibatalkan.
Masyarakat memohon kepada DPR Aceh agar Proyek Multiyears tidak jadi dibatalkan, dan apa bila ini benar terjadi pembatalan maka ini sangat menyakitkan bagi masyarakat di daerah pedalaman Aceh Timur karena dari tahun ke tahun jalan tersebut tidak pernah di bangun.
“DPRA tidak melihat Kondisi, tapi melihat dari sisi proyek, menurut masyarakat itu salah. Masyarakat mohon tidak dilihat dari sisi proyeknya, tapi peruntukkannya karena pembangunan jalan Peureulak-Lokop-Batas Gayo Lues, sangat dibutuhkan oleh masyarakat, karena jalan tersebut adalah urat nadi masyarakat, jadi kita berharap DPRA agar berpihak kepada Rakyat,” ungkap Tarmizi.
“Tarmizi yang menampung aspirasi masyarakat tidak setuju dengan keputusan DPR Aceh yang ingin membatalkan Proyek Multiyears dan masyarakat sangat mengharapkan pembangunan jalan Peureulak-Lokop-Gayo Lues dapat di bangun secepatnya agar perekonomian masyarakat dapat berjalan dengan baik dan dapat dimanfaatkan secara maksimal, ujar politisi Vocal Partai Nasdem, H. Tarmizi Daud. []L24.sai