R aiza Mulyana Mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh Dosen pengampu: Iping Rahmat Sap...
Raiza
Mulyana Mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh Dosen pengampu: Iping Rahmat Saputra
Lentera24.com | Pesatnya perkembangan zaman dengan
berbagai teknologi yang semakin canggih akan berpengaruh besar terhadap
kemajuan bangsa. Dengan begitu, akan mempengaruhi kehidupan masyarakat. Seperti
halnya dalam dunia pendidikan yang harus mencetak lulusan yang berkualitas.
Hal
tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapi dalam dunia pendidikan karena
kemajuan teknologi ini tidak selalu memberikan dampak positif melainkan juga
adanya kekhawatiran yang berdampak besar yaitu rendahnya minat generasi muda
terhadap budaya literasi, terutama di Indonesia.
Literasi
adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan
individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah
pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga, literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa.
Bangsa
Indonesia merupakan bangsa yang memiliki tingkat literasi yang sangat rendah.
Berdasarkan
data UNESCO pada 2016, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan,
hanya 0,001%. Artinya dari 1.000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang rajin
membaca. Minat baca Indonesia berada di peringkat 60, hanya satu tingkat diatas
Botswana, salah satu negara di Afrika yang berada di peringkat 61.
Dan
Peringkat itu merupakan bukanlah sebuah kebanggaan bagi kita semua. Melalui
data tersebut pemerintah terus berupaya
untuk mengembangkan budaya literasi yang sangat minim tersebut supaya minat
membaca harus ditingkatkan lagi.
Untuk
meningkatkan minat membaca bagi masyarakat khususnya para pelajar atau
mahasiswa khususnya yang masih dalam pendidikan Media atau sarana untuk
mengupayakan pengembangan budaya literasi masyarakat adalah dengan adanya
perpustakaan sebagai penunjangnya dengan ini pasti akan memudahkan bagi
kehidupan masyarakat untuk lebih minat untuk membaca.
Dan Peran
pemerintah daerah merupakan pilar yang sangat penting terhadap upaya tersebut.
Karena masih Banyaknya daerah di perdesaan masih memiliki keminiman terhadap
sarana perpustakaan ini sangat mengacu pada penurunan minat membaca bagi
masyarakat sehingga terjadilah masyarakat kurang pengetahuanya terhadap
perkembangan.
Perpustakaan
memiliki peran yang sangat penting, melalui perpustakaan sebagai media dari
literasi, kemajuan pendidikan dan pemikiran anak bangsa akan terlihat lebih
berkembang. Perpustakaan yang menyajikan banyak informasi dan referensi akan
membuat ide dan pemikiran masyarakat akan lebih luas. Sehingga upaya untuk
memajukan bangsa akan dapat tercapai.
Tetapi
Indonesia masih memiliki masalah lain dengan keberadaan perpustakan di
masyarakat. Permasalahan ini disebabkan oleh kurang meleknya pemerintah daerah
terhadap keberadaan perpustakaan dan minat baca. Terbukti dari keberadaan
perpustakaan daerah yang hanya ada satu dari sebuah daerah, bahkan ada yang
belum memiliki perpustakaan daerah dengan ini sangat menyulitkan bagi
masyarakat ingin membaca karena bahan
yang ingin diketahui belum ada membuat masyarakat menurunnya minat membaca.
Pemerintah
daerah harus memiliki kepedulian terhadap perpustakaan daerah. Jika saja di
setiap desa yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia memiliki
perpustakaannya sendiri, maka
kemjuan bangsa akan dapat tercapai. Sehingga peran pemerintah daerah seperti
Bupati/Walikota, Camat, Kepala Desa/Lurah merupakan pilar yang sagat penting
terhadap budaya literasi yang dapat memajukan bangsa.
Tak hanya
sebagai media penunjang dari budaya literasi di bidang pendidikan. Keberadaan
perpustakaan ini juga dapat juga media yang berfungsi di bidang perekonomian
sebagai sarana untuk menuntaskan angka pengangguran di masyarakat yaitu dengan mempekerjakan beberapa
orang dari suatu daerah tersebut untuk menjadi pengurus yang bertanggung jawab
dengan perpustakaan tersebut.
Karena
sekarang kurang adanya tingkat literasi terhadap masyarakat membuat susahnya
pemikiran untuk maju karena minimnya pengetahuan terhadap kurang membaca.
Masyarakat kadang-kadang hanya akan menggunakan pemikiran orang dulu untuk
berkembang sedangkan di zaman
sekarang tidak bisa menggunakan hal tersebut karena zamannya sudah berkembang.
Dan bagi daerah yang kurang mampu untuk mengikuti perkembangan sekarang
setidaknya harus adanya perpustakaan setiap daerah ataupun setidaknya setiap
kampung supaya masyarakat update terhadap literasi yang diterapkan supaya bisa
masyarakat berfikiran untuk lebih maju.
Dikehidupan
masyakat itu sebenarnya bukan mereka tidak ingin membaca tetapi fasilitas yang
diinginkan mereka belum ada didaerah-daerah, adanya perpustakaan hanya di ibukota
sedangkan mereka tinggalnya dipedesaan sangat jauh dari perpustakan ibukota
sehingga mengakibatkan masyarakat minat membacanya kurang dan menjadi kebiasaan
mereka kurangnya literasi tersebut.
Seperti
keadaan bengini jika tidak sekarang belajar meningkatkan literasi kapan lagi
karena waktu terus berjalan bukan hanya yang terpelajar saja harus berfikir
berkembang masyarakat biasa pun harus berfikiran berkembang supaya indoesia ini
bisa lebih maju dengan cara minat membacanya kuat dan dengan masyarakat yang
berkualitas supaya bisa membuat suatu daearah itu lebih maju lagi.
Sebenarnya
literasi ini sangat penting bagi setiap masyarakat karena masyarakat
didaerah-daerah pedesaan itu jarang keluar dari daerahnya kadang menyebabkan
kurangnya menggunakan bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia dengan ini mereka hanya menggunakan bahasa daerahnya saja
setiap hari dengan ini membuat masyarakat akan kesusahan dalam berbahasa jika ada orang luar
berkunjung kedaerah tersebut mereka pasti menggunakan bahasa itu
bercampur-campur sehingga menyajikan literasi yang tidak baik didengar.
Dengan ini
perpustakaan sangat penting ada di daerah- daerah terpencil supaya
masyarakatnya bisa berliterasi yang baik sehingga masyarakat makin menjadi
lebih maju dan lebih berkembang supaya biasa hidup di kehidupan modren seperti
sekarang ini.[]***