HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Konservasi Komodo di Pulau Komodo

Komodo (Varanuskomodoensis) merupakan salah satu hewan endemik dari Provinsi Nusa Tenggara Timur yang termasuk juga ke dalam 7 keajaiban dun...

Komodo (Varanuskomodoensis) merupakan salah satu hewan endemik dari Provinsi Nusa Tenggara Timur yang termasuk juga ke dalam 7 keajaiban dunia karena termasuk kedalam kadal besar satu-satunya di dunia.Komodo atau yang sering di sebut biawak komodo ini hanya jumpai di Nusa Tenggara Timur terkhususnya di pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Flores, Gili, Motang, dan juga Gili Dasami. Masyarakat sekitar sering menyebut komodo dengan sebutan Ora.
Komodo pertama kali didokumentasi oleh seseorang yang berasal dari benua Eropa yakni pada tahun 1910. Pada tahun 1912 saat Pieter AntonieOuwens menerbitkan paper mengenai komodo setelah menerima foto dan kulit reptil ini sehingga mulailah nama komodo terkenal kepenjuru dunia. Setelah papermilik Pieter diterbitkan, Pieter mendorong dilakukannya ekspedisi ke pulau Komodo. Ekspedisi ini dipimpin oleh W Douglas Burden tepatnya tahun 1926. W Douglas Burden merupakan orang pertama yang menyebut komodo dragon kepada hewan asli Indonesia ini.

Untuk cirinya, komodo dapat memiliki berat sampai 70 kilogram jika hidup dialam bebas, sedangkan komodo dewasa yang hidup di penangkaran dapat tumbuh hingga 3,13 meter dengan berat 166 kilogram, ciri khusus pada komodo yang berikutnya yaitu jika dilihat sekilas memang tidak terlihat giginya tetapi sebenarnya komodo memiliki gigi bergerigi tajam dengan panjang sekitar 2,5 cm dan berjumlah 60 buah, memiliki air liur berbisa, mempunyai lidah panjang berwarna kuning dan pada ujungnya bercabang.

Komodo jantan memiliki ciri tubuh lebih besar dibandingkan dengan komodo betina, warna kulit komodo jantan biasanya abu-abu gelap sampai merah batu bata, Komodo betina memiliki ciri tubuh lebih kecil dan memiliki warna kulit hijau buah zaitun serta memiliki potongan kecil berwarna kuning pada bagian tenggorokan, dan Komodo muda memiliki warna kulit lebih berwarna cerah yaitu warna kuning, hijau dan putih pada lapisan dasar yang berwarna hitam, dan komodo termasukke dalam hewan karnivora atau pemakan daging.

komodo lebih suka tempat yang panas dan kering serta biasanya tinggal di padang rumput kering, savana, semak belukar dan hutan tropis di dataran rendah dengan suhu sekitar 35 C atau 95 Fahrenheit. Komodo menggali lubang 1 – 3 meter (3 – 10 kaki) menggunakan forelimbs dan cakar yang kuat agar menjadi tempat tidurnya di waktu malam dengan tujuan menjaga suhu tubuh agar panas sehingga mengurangi waktu berjemur pada siang hari.

Untuk fisiologinya Komodo sebenarnya, tidak mempunyai inderapendengaranmeskipun terlihat seperti memiliki lubang telinga, mata komodo  dapat melihat sejauh 300m, tapi kurang dalam melihat di kegelapan atau pada malam hari, Komodo memiliki kemampuan untuk membedakan warna, akan tetapi Ia kurang mampu membedakan objek yang bergerak dengan yang tidak bergerak, Kebiasaan komodo dalam menelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri mengikuti arah mata angin, Ia dapat mencium bau daging atau bangkai dengan radius 4 – 9.5 kilometer, dan Sisik pada kulit komodo ada yang diperkuat dengan tulang, juga terdapat sensor yang terhubung dengan saraf yang memfasilitasi rangsang sentuh.

Sebagai hewan yang dilindungi dan terancam punah maka pemerintah dan masyarakat bekerja sama untuk melakukan upaya konservasi agar eksistensi dari komodo tetap terjaga sehingga dibukanya Taman Nasional Pulau Komodo dimana tempat ini juga merupakan habitat asli dari komodo itu sendiri. 

Di Pulau Komodo, hewan komodo hidup dan berkembang dengan baik. Hal itu dapat dilihat dari pertumbuhan komodo pada bulan Agustus 2009 terdapat 1300 ekor komodo. Ditambah dengan pulau lain seperti Pulau Rinca dan Gili Motang jumlah total mereka mencapai 2500 ekor. Ada juga sekitar 100 ekor komodo di Cagar Alam Wae Wuul tapi bukan termasuk wilayah Taman Nasional Komodo. Selain komodo, pulau ini juga menyimpan flora eksotis yang beragam seperti kayu sepang, pohon nitak (sterculiaoblongata).

Karena termasuk kedalam Taman Nasional Komodo, bersama dengan Pulau Rinca, Padar dan Gili Motang maka Pulau Komodo ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Selain itu, Pulau Komodo juga pernah di nobatkan sebagai 7 keajaiban dunia.

Pulau Komodo memiliki keindahan pantai yang memanjang dan pemandangan eksotis yang menawan, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Pulau Komodo sendiri adalah tujuan wisata yang sesuai bagi touris yang ingin melihat, mengenal dan mempelajari segala hal di Pulau Komodo.

Sehingga dengan adanya Taman Nasional Komodo ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk menjaga komodo dari kepunahan dan dapat memperkenalkan komodo ke dunia luas.

Pengirim :
Rani Anastasya Masu
Mahasiswa Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana