Foto : Laporan Pertanggungjawaban BUMG Bina Karya Mandiri Gampong Jawa yang di pertanyakan masyarakat | dok-Lentera24.com Lentera 24 ...
![]() |
Foto : Laporan Pertanggungjawaban BUMG Bina Karya Mandiri Gampong Jawa yang di pertanyakan masyarakat | dok-Lentera24.com |
Lentera24.com | LANGSA -- Badan Usaha Milik Gampong (BUMG), Bina Karya Mandiri, Gampong Jawa Kecamatan Langsa Kota, Pemerintah Kota Langsa, berikan Laporan Pertanggungjawaban yang diduga 'Abal-Abal'.
Hal itu terungkap pada Musyawarah Desa (Musdes) Pembahasan, Anggaran Pendapatan Belanja Gampong (APBG) Perubahan Tahun 2020, yang berlangsung, Jumat, 3 Juli 2020 lalu, di Kantor Tuhan Peut setempat.
Terang saja hal ini menuai protes dari sejumlah masyarakat yang hadir pada musyawarah itu. Laporan yang seyogyanya disampaikan secara detail dan transparan nyatanya tidak dapat dijelaskan secara rinci oleh Direktur BUMG Bina Karya Mandiri, ungkap sumber Lentera24.com yang namanya engan dipublikasikan.
Malah, dalam musyawarah itu sebut sumber tadi, Direktur BUMG Bina Karya Mandiri hanya memberikan selembar kertas yang berisikan keterangan berupa angka Saldo Awal, dan rincian pendapatan serta pengeluaran tanpa dilengkapi buku manual.
Parahnya lagi, dalam penyampaian laporan itu, Direktur BUMG Bina Karya Mandiri tidak melampirkan bukti rekening koran, namun dalam secarik kertas itu tertulis Rekening korang Bank BRI dan Bank Aceh terlampir, akibatnya menimbulkan adanya dugaan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) di kepengurusan BUMG Bina Karya Mandiri.
"Kami masyarakat menilai laporan itu seperti kita melaporkan jualan cabai di pasar saja, hanya selembar kertas. Kan aneh," ujar sember.
Yang anehnya lagi, katanya, hingga kini Angaran Dasar Rumah Tangga (AD-RT) BUMG Bina Karya Mandiri itu belum dilakukan Musdes. Namun angaran segar kurang lebih 400 juta telah diserap.
Selain itu, saat pencairan anggaran BUMG itu tepat pada musim kampanye pemilihan legeslatif 2018 kemarin dan Sekretaris beserta Bendahara BUMG Bina Karya Mandiri telah memundurkan diri. Yang menjadi pertanyaannya siapa yang menandatangani pencairan anggaran itu.
Dijelaskannya, anggaran BUMG itu disebut-sebut terlibat campur tangan salah seorang anggota Dewan di Kota Langsa dan kesemuannya mengalir kepada keluarga anggota Dewan itu.
Sementara Geuchik Gampong setempat, Syahrul kepada Wartawan, Rabu, (15/07) membenarkan hingga saat ini direktur BUMG Bina Karya Mandiri, belum dapat mempertanggung jawabkan pengunaan anggaran.
"Saat Musdes kemarin direktur hanya menunjukkan selembar kertas saja, saya kecewa karna BUMG di Gampong tidak bermanfaat kepada masyarakat, terlebih masyarakat yang hadir pada rapat itu," ujarnya.
Meskipun demikian, kata Syahrul, untuk pengangkatan direktur BUMG tidak ada intervensi darinya. Masyarakat membentuk tim penyaringan yang berjumlah 9 orang dan dipilih oleh tim penjaringan itu.
Artinya, sambung Syahrul, semua kewenangan untuk mengelola BUMG sudah sepenuhnya diberikan kepada Direktur terpilih. Namun demikian dirinya tidak tau usaha yang dikembangkan oleh Direktur BUMG.
"Saya tidak tau karna direktur tidak pernah memberikan laporan kepada saya, malah saya sudah menyarankan kepada Direktur untuk melaporkan secara tertulis setiap 3 bulan sekali," paparnya. [] L24-Zaq