Lentera 24 .com | Washington DC -- Departemen Perdagangan Amerika Serikat memasukkan 11 perusahaan China ke dalam daftar hitam (blacklist) ...
Lentera24.com | Washington DC -- Departemen Perdagangan Amerika Serikat memasukkan 11 perusahaan China ke dalam daftar hitam (blacklist) ekonomi. Hal ini berkaitan dengan dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan China terhadap etnis Uighur di Xinjiang.
Seperti dilansir dari AFP dan Reuters, Senin (21/7/2020) departemen itu mengatakan perusahaan-perusahaan tersebut terlibat dalam penggunaan kerja paksa terhadap warga Uighur dan kelompok minoritas Muslim lainnya.
Mereka termasuk banyak perusahaan tekstil dan dua perusahaan yang menurut pemerintah AS, sedang melakukan analisis genetik yang digunakan untuk melanjutkan penindasan kaum Uighur dan minoritas Muslim lainnya.
Perusahaan yang di-blacklist ini tidak dapat membeli komponen dari perusahaan AS tanpa persetujuan pemerintah AS.
Mereka adalah kelompok ketiga dari perusahaan-perusahaan dan institusi di China yang ditambahkan ke daftar hitam AS, setelah dua kelompok sebelumnya, di mana administrasi Trump mengutip 37 entitas yang disebut juga terlibat dalam penindasan di Xinjiang.
"Beijing secara aktif mempromosikan praktik kerja paksa dan skema analisis dan pengumpulan DNA yang tercela untuk menekan warganya," kata Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross dalam sebuah pernyataan.
Kedutaan Besar China di Washington menolak berkomentar.
Sebelumnya, pada bulan Mei, Kementerian Luar Negeri China mengkritik penambahan daftar entitas AS, dengan alasan Amerika Serikat "merentangkan konsep keamanan nasional, menyalahgunakan langkah-langkah kontrol ekspor, melanggar norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional, mengganggu urusan dalam negeri China".
Perusahaan-perusahaan yang ditambahkan ke daftar hitam itu termasuk Nanchang O-Film Tech, pemasok untuk iPhone Apple, yang menjamu CEO Apple Tim Cook pada Desember 2017, menurut situs web O-Film. Ini juga merupakan pemasok ke Amazon.com dan Microsoft, menurut surat kongres April.
Mereka juga termasuk KTK Group, yang memproduksi lebih dari 2.000 produk yang digunakan untuk membangun kereta berkecepatan tinggi, dari elektronik hingga kursi; dan Tanyuan Technology, yang merakit komposit aluminium komposit konduktif termal tinggi.
Perusahaan lainnya adalah Changji Esquel Textile Co, yang diluncurkan Esquel Group pada 2009. Esquel Group memproduksi pakaian untuk Ralph Lauren, Tommy Hilfiger dan Hugo Boss. Pada bulan April, Esquel membantah melakukan kerja paksa di Xinjiang.
Selain itu, dalam daftar hitam itu juga ada Aksesoris Rambut Hetian Haolin. Pada 1 Mei, Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) mengatakan pihaknya menghentikan impor produk perusahaan rambut itu.
Sebelumnya pada 1 Juli, CBP menyita pengiriman hampir 13 ton produk rambut bernilai lebih dari US$ 800.000 di Newark, dengan rambut manusia yang berasal dari Xinjiang. [] DETIK
Seperti dilansir dari AFP dan Reuters, Senin (21/7/2020) departemen itu mengatakan perusahaan-perusahaan tersebut terlibat dalam penggunaan kerja paksa terhadap warga Uighur dan kelompok minoritas Muslim lainnya.
Mereka termasuk banyak perusahaan tekstil dan dua perusahaan yang menurut pemerintah AS, sedang melakukan analisis genetik yang digunakan untuk melanjutkan penindasan kaum Uighur dan minoritas Muslim lainnya.
Perusahaan yang di-blacklist ini tidak dapat membeli komponen dari perusahaan AS tanpa persetujuan pemerintah AS.
Mereka adalah kelompok ketiga dari perusahaan-perusahaan dan institusi di China yang ditambahkan ke daftar hitam AS, setelah dua kelompok sebelumnya, di mana administrasi Trump mengutip 37 entitas yang disebut juga terlibat dalam penindasan di Xinjiang.
"Beijing secara aktif mempromosikan praktik kerja paksa dan skema analisis dan pengumpulan DNA yang tercela untuk menekan warganya," kata Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross dalam sebuah pernyataan.
Kedutaan Besar China di Washington menolak berkomentar.
Sebelumnya, pada bulan Mei, Kementerian Luar Negeri China mengkritik penambahan daftar entitas AS, dengan alasan Amerika Serikat "merentangkan konsep keamanan nasional, menyalahgunakan langkah-langkah kontrol ekspor, melanggar norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional, mengganggu urusan dalam negeri China".
Perusahaan-perusahaan yang ditambahkan ke daftar hitam itu termasuk Nanchang O-Film Tech, pemasok untuk iPhone Apple, yang menjamu CEO Apple Tim Cook pada Desember 2017, menurut situs web O-Film. Ini juga merupakan pemasok ke Amazon.com dan Microsoft, menurut surat kongres April.
Mereka juga termasuk KTK Group, yang memproduksi lebih dari 2.000 produk yang digunakan untuk membangun kereta berkecepatan tinggi, dari elektronik hingga kursi; dan Tanyuan Technology, yang merakit komposit aluminium komposit konduktif termal tinggi.
Perusahaan lainnya adalah Changji Esquel Textile Co, yang diluncurkan Esquel Group pada 2009. Esquel Group memproduksi pakaian untuk Ralph Lauren, Tommy Hilfiger dan Hugo Boss. Pada bulan April, Esquel membantah melakukan kerja paksa di Xinjiang.
Selain itu, dalam daftar hitam itu juga ada Aksesoris Rambut Hetian Haolin. Pada 1 Mei, Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) mengatakan pihaknya menghentikan impor produk perusahaan rambut itu.
Sebelumnya pada 1 Juli, CBP menyita pengiriman hampir 13 ton produk rambut bernilai lebih dari US$ 800.000 di Newark, dengan rambut manusia yang berasal dari Xinjiang. [] DETIK