Lentera 24 .com | ACEH TIMUR, Warga Gampong Labuhan Keude Kacamatan Sungai Raya Kabupaten Aceh Timur, kecewa terhadap mantan Geuchik (SA)...
Lentera24.com | ACEH TIMUR, Warga Gampong Labuhan Keude Kacamatan Sungai Raya Kabupaten Aceh Timur, kecewa terhadap mantan Geuchik (SA) yang telah ingkar janji karena belum juga mengembalikan dana Desa sebesar Rp.100.000.000, yang sudah di sepakati.
Gambar Ilustrasi |
Hal itu dikatakan Rajali BA selaku tim pencari fakta kepada awak media ini Senin (1/6/20).
Tanpa sungkan Rajali BA membeberkan semua hasil tekuannmereka kepada awak media, antara lain banyaknya dana desa yang belum di kembalikan oleh mantan Geuchik Labuhan Keude (SA), saat pertemuan di meunasah saat acara penyerahan aset Gampong dengan Geuchik yang baru di lantik Ishak Ismail, urainya.
Padahal saat pertemuan itu mantan Geuchik SA membeberkan aset desa secara tertulis dan dana desa yang ada Rp. 65.000.000, serta pembangunan 3 unit sumur Bor, di lorong Sepakat, di Lorong Setia dan lorong Bukit Damar, serta tanah tambak, tanah di bukit damar 1 Ha, Ruko (toko) 10 pintu, 1 unt Bot Nelayan, Atk kantor.
Karena kami hanya menerima laporkan di atas kertas maka kami dari masyarakat membentuk tim pencari Fakta dan Tim ini ada 4 orang yakni,
1.Rajali BA, 2.Jainal Abidin, 3.Mansyur, 4.Ramli (Abon), ungkap Rajali.
Dari hasil kerja tim pencari fakta, telah menemukan adanya kerugian dana desa sebesar Rp.210.000.000 (dua ratus sepuluh juta).
Hasil temuan ini kami sampaikan kepada masyarakat selanjutnya dilakukan lagi pertemuan dengan SA yang dimediasi oleh salah seorang oknum anggota DPR Aceh.
Dalam mediasi tersebut disepakati bahwa mantan Geuchik Labuhan Keude wajib mengembalikan uang desa sebesar Rp.100.000.000, ujarnya, papar Rajali yang dibenarkan oleh warga yang lain.
Namun jelas Rajali BA hingga saat ini uang Rp.100.000.000 juta yang sudah di sepakati tidak di kembalikan oleh SA ke desa, tandasnya.
Sementara itu Geuchik terpilih Ishak Ismail yang dijumpai wartawan dihari yang sama mengatakan, dia selaku pemimpin Desa yang baru dan di pilih oleh masyarakat, saya menyerahkan seutuhnya pada masyarakat, apa bila masyarakat dan Tuhapeut menerima hasil laporan pertanggungjawaban geuchik sebelumnya ya saya terima, tetapi jika masyarakat menolak, saya mau saya juga harus mengikutinya, papar Ishak Ismail.
Meski gonjang ganjing terjadi di Gampong tapi roda pemerintahan di desa tetap melayani masyarakat terus berjalan sebagai mana mestinya, tandasnya.
Mantan Geuchik yang dihubungi awak media via telepon selulernya mengaku tidak tahu menahu tentang adanya yang itu dia merasa tidak ada urusan lagi dengan dana desa apalagi harus mengembalikan hingga Rp.100.000.000.
" Maaf ya saya tidak tau masalah itu, Masyarakat yang mana yang bilang" katanya singkat langsung memutuskan teleponnya.[]L24.sai