HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Terjadi di Lokop Jalan Penghubung Gampong Sekualan menuju Umah Sunti Longsor

Lentera 24 .com | LOKOP --  Akibat tergerus air Krueng Lokop, puluhan meter   bahu jalan penghubung dua Gmpong dipedalam Aceh Timur amblas ...

Lentera24.com | LOKOP -- Akibat tergerus air Krueng Lokop, puluhan meter bahu jalan penghubung dua Gmpong dipedalam Aceh Timur amblas ke sungai, dan demikian juga tanggul penahan badan jalan ikut terseret kedalam sungai, akibatnya 500-an warga daerah ini terisolir dari ibukota Kecamatan.
Akibat tergerus air Krueng Lokop, puluhan meter bahu jalan penghubung dipedalam Aceh Timur amblas
Pantauan Lentera24.com di Gampong Sekulan, terlihat akses jalan penghubung Gampong itu kedesa Desa Umah Sunti Kecamatan Serbajadi Lokop terancam putus akibat akibat luapan air yang sudah merembes ke badan jalan mengikis bahu jalan, akibatnya tanggul penahan bahu jalan terjadi abrasi, sementara beram jalan yang di tanami pohon bambu juga ikut abrasi ke dalam sungai.

Berdasar hasil wawancara  Lentera24.com dengan Geuchik Gampong  Sekualan, Jasad Jum'at (19/06/20) mengatakan bahwa bencana ini akibat tingginya guyuran hujan beberapa hari terakhir,  Krueng Lokop meluap dan mengakibatkan sehingga merusakkan fasilitas umum seperti rabat beton  yang di bangun tahun 2018 silam.

Jalan poros yang sering di lintasi penduduk dan anak sekolah kini sudah tidak bisa dilewati, padahal jalan tersebut satu - satunya jalan akses ke desa lain yang ada di Kemukiman Jering ini. 

Jasad memperkirakan luapan ketinggian air sungai Krueng Lokop saat ini mencapai dua meter dari biasanya, penduduk di dua desa terdekat yakni Umah Sunti dan Umah Taring juga terancam terisolir.

Bagaimana tidak jelas Jasad, keberadaan rumah warga yang tidak jauh dari Krueng Lokop mereka sangat trauma dengan kondisi sekarang ini, apalagi mereka yang tinggal desa Umah Sunti dan desa Umah Taring yang tidak jauh dari lokasi terjadinya banjir bandang tahun 1998 silam yang telah banyak menimbulkan korban harta benda, kenang Geuchik Jasad.

Ditempat terpisah salah seorang tokoh Pemangku Lembaga Adat Kemukiman Jering Nyaksyah (85) berharap" Pemerintah Propinsi Aceh melaui Dinas PUPR serta Dinas Pengairan Kabupaten Aceh Timur  segera dapat mengambil langkah kongkrit guna membantu mengatasi kegelisahan penduduk agar dapat kembali beraktifitas membawa hasil pertanian dan kebun mereka ke pusat pasar kecamatan untuk dijajakan disana.[] L24.012