Pemerintah Aceh Jangan "dipeulango" oleh Exxon Mobil dan Pemerintah Pusat Lentera 24.com | JAKARTA -- Ketua Forbes DPR RI da...
Pemerintah Aceh Jangan "dipeulango" oleh Exxon Mobil dan Pemerintah Pusat
Demikian dikatakan Nasir Djamil dalam pers relisnya yang diterima Lentera24 Selasa (23/6/20).
Menurut Ketua Forbes DPR RI dan DPD RI asal Aceh yang terkenal vokal ini, karena di bekas lahan migas itu bisa saja telah terjadi kerusakan lingkungan yang serius akibat pengambilan migas selama puluhan tahun.
Karena itu untuk memperbaiki ekosistem yang rusak tentu membutuhkan dana yang sangat besar, tulis Nasir Djamil.
Menurut pandangannya, tanggungjawab memperbaiki ekosistem ini harus dilakukan oleh exxon mobil. Anehnya Pemerintah Pusat melalui Pertamina menerima lahan ini dan dialihkan ke Aceh. Pemerintah Aceh tentu kesulitan untuk memperbaharui ekosistem yang diduga telah rusak serius itu.
Harus diakui bahwa mesin kilang pengolahan minyak itu usianya sudah tua dan bisa disebut kadaluarsa. Bahkan sebagian mungkin sudah ada yang rusak.
Kita cemas karena bisa saja mesin itu terbakar atau meledak. Jika itu terjadi maka akan menimbulkan korban jiwa masyarakat di sekitarnya.
Forbes mengharapkan agar Pemerintah Aceh berhitung lebih cermat jangan sampai kita secara tidak langsung disuruh memperbaiki ekosistem yang diduga rusak serius itu.
Nasir Djamil menegaskan dengan pengembalian alih blok B diharapkan "Rakyat Aceh dapat meningkatkan taraf hidup dan ekonomi mereka.
Karena itu pemerintah Pusat juga wajib memberikan dana untuk merehabilitasi pipa kilang minyak dan ekosistemnya agar aman dari bahaya saat dioperasionalkan.
Jangan sampai terjadi Aceh "dipeulango" oleh Exxon Mobil dan Pemerintah Pusat dalam hal Alih Kelola Ladang Migas tersebut.[]L24.Sai