Lentera 24 .com | ACEH TIMUR – Warga Aceh Timur dan netizen sangat dikejutkan dengan beredarnya foto di media sosial seperti grub whatsaa...
Lentera24.com | ACEH TIMUR – Warga Aceh Timur dan netizen sangat dikejutkan dengan beredarnya foto di media sosial seperti grub whatsaap dan akun facebook tampak dalam gambar beberapa orang bermata sipit (cina) sedang membagikan masker di salah satu Rumah Sakit Abdul Aziz Syah (RSAAS) Peureulak,UPTD Puskesmas Julok, UPTD Puskesmas Simpang Ulim, serta tidak menutup kemungkinan beberapa UPTD Puskesmas lainnya di Aceh Timur.
Secara otomatis kedatangan mirip orang cina tersebut membagikan masker, serta APD lainnya mendapat komentar beragam dari masyarakat Aceh Timur, karena kedatangan tamu tak di undang tersebut membuat masyarakat resah di tengah ketakutan pandemi virus corona, apalagi Kabupaten Aceh Timur daerah kondusif dari Covid-19 dan berstatus zona hijau.
Direktur RSAAS Dr. Darma Widya saat dikonfirmasi perihal kedatangan sejumlah orang cina yang membawa bantuan tersebut membenarkan bahwa hari Selasa kemarin (9/6), mereka datang untuk menyerahkan bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD) berupa Masker, namun pigak RS menolak bantuan tersebut karena tidak memenuhi prosedur kesehatan.
“Untuk di RS SAAS Peureulak kita tolak bantuannya karena kedatangan mereka tidak prosedural tanpa dilengkapi dokumen kesehatan dan pendampingan dari Dinkes dan Polsek, karena mereka datang dari zona merah ke zona hijau,” jelas dr Darma. Rabu (10/06).
Jenis APD yang mereka bawa ada masker, rapid test dan baju, mereka berasal dari Yayasan Buddha Tzu chi.
“Cuma saya gak tau apakah dari kantor pusat di Jakarta, atau perwakilan Medan,” ujar Darma.
“Ada kemungkinan mereka telah berkeliling ke Aceh Timur, apakah puskesmas menerima atau menolak saya tidak tau persis,” imbuh Darma.
Keberadaan mereka di RSAAS sempat terjadi keributan kecil dengan Anggota DPRK Aceh Timur Muhammad alias Amad Lembeng yang bersikeras mengusir kedatangan mereka.
Sejumlah personel Polsek Peureulak turut hadir mengawal di khawatirkan terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
Lentera24.com melakukan penulusuran ke setiap Puskesmas sehingga menemukan Puskesmas Julok dan Puskesmas Simpang Ulim yang menerima bantuan Masker serta APD lainnya dari yayasan Budha Tzu chi perwakilan medan tersebut.
Ketua Front Pembela Islam Aceh Timur Tgk.Nazaruddin yang juga ikut mencari Puskesmas mana saja yang menerima bantuan APD dari Yayasan Budha Tzu chi tersebut pada Rabu 11/6/2020 mengatakan kepada media ini bahwa FPI bukan tidak mau menerima bantuan itu, apalagi dimasa pandemi ini memang sangat di butuhkan APD, akan tetapi FPI mempertanyakan kenapa Yayasan Budha Tzu Chi langsung datang ke Puskesmas dan membagikan sendiri bantuan itu tanpa ada koordinasi dengan Dinkes atau Pemkab Aceh Timur.
"Aceh Timur Zona Hijau, Tapi kenapa mereka bagikan APD ?? patut di pertanyakan" tegasnya.
Dengan datangnya FPI yang didampingi oleh Muspika yang datang ke Puskesmas Julok dan Puskesmas Simpang Ulim, sehingga Pihak UPTD Puskesmas Julok sepakat untuk membawa bantuan APD bantuan itu ke Dinkes Aceh Timur langsung pada Rabu siangnya,sedangkan Pihak UPTD Puskesmas Simpang Ulim berencana akan membawa bantuan APD itu ke Dinkes pada kamis pagi.[]Saf
Secara otomatis kedatangan mirip orang cina tersebut membagikan masker, serta APD lainnya mendapat komentar beragam dari masyarakat Aceh Timur, karena kedatangan tamu tak di undang tersebut membuat masyarakat resah di tengah ketakutan pandemi virus corona, apalagi Kabupaten Aceh Timur daerah kondusif dari Covid-19 dan berstatus zona hijau.
Direktur RSAAS Dr. Darma Widya saat dikonfirmasi perihal kedatangan sejumlah orang cina yang membawa bantuan tersebut membenarkan bahwa hari Selasa kemarin (9/6), mereka datang untuk menyerahkan bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD) berupa Masker, namun pigak RS menolak bantuan tersebut karena tidak memenuhi prosedur kesehatan.
“Untuk di RS SAAS Peureulak kita tolak bantuannya karena kedatangan mereka tidak prosedural tanpa dilengkapi dokumen kesehatan dan pendampingan dari Dinkes dan Polsek, karena mereka datang dari zona merah ke zona hijau,” jelas dr Darma. Rabu (10/06).
Jenis APD yang mereka bawa ada masker, rapid test dan baju, mereka berasal dari Yayasan Buddha Tzu chi.
“Cuma saya gak tau apakah dari kantor pusat di Jakarta, atau perwakilan Medan,” ujar Darma.
“Ada kemungkinan mereka telah berkeliling ke Aceh Timur, apakah puskesmas menerima atau menolak saya tidak tau persis,” imbuh Darma.
Keberadaan mereka di RSAAS sempat terjadi keributan kecil dengan Anggota DPRK Aceh Timur Muhammad alias Amad Lembeng yang bersikeras mengusir kedatangan mereka.
Sejumlah personel Polsek Peureulak turut hadir mengawal di khawatirkan terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
Lentera24.com melakukan penulusuran ke setiap Puskesmas sehingga menemukan Puskesmas Julok dan Puskesmas Simpang Ulim yang menerima bantuan Masker serta APD lainnya dari yayasan Budha Tzu chi perwakilan medan tersebut.
Ketua Front Pembela Islam Aceh Timur Tgk.Nazaruddin yang juga ikut mencari Puskesmas mana saja yang menerima bantuan APD dari Yayasan Budha Tzu chi tersebut pada Rabu 11/6/2020 mengatakan kepada media ini bahwa FPI bukan tidak mau menerima bantuan itu, apalagi dimasa pandemi ini memang sangat di butuhkan APD, akan tetapi FPI mempertanyakan kenapa Yayasan Budha Tzu Chi langsung datang ke Puskesmas dan membagikan sendiri bantuan itu tanpa ada koordinasi dengan Dinkes atau Pemkab Aceh Timur.
"Aceh Timur Zona Hijau, Tapi kenapa mereka bagikan APD ?? patut di pertanyakan" tegasnya.
Dengan datangnya FPI yang didampingi oleh Muspika yang datang ke Puskesmas Julok dan Puskesmas Simpang Ulim, sehingga Pihak UPTD Puskesmas Julok sepakat untuk membawa bantuan APD bantuan itu ke Dinkes Aceh Timur langsung pada Rabu siangnya,sedangkan Pihak UPTD Puskesmas Simpang Ulim berencana akan membawa bantuan APD itu ke Dinkes pada kamis pagi.[]Saf