HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Seberapa Penting Kulian, Apakah Kuliah Menentukan Nasibmu?

Kuliah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyaiarti “Pelajaran yang diberikan” atau “ceramah”. Namun istilah “kuliah” sering dipahami se...

Kuliah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyaiarti “Pelajaran yang diberikan” atau “ceramah”. Namun istilah “kuliah” sering dipahami sebagai kegiatan belajar-mengajar di jenjang pendidikan tinggi.


Kuliah adalah salah satu kata yang sering kita dengar ketika  menyelesaikan pembelajaran pada bangku Sekolah Menengah Atas. Setelah lulus SMA, kalian ngapain?  Mau kuliah dimana?, Mau kuliah di universitas apa? Mau ambil jurusan apa?, ini adalah beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan dan kita dengar setelah lulus dari bangku SMA.

Ada beberapa pelajar yang memilih untuk tidak melanjutkan pendidikannya dikarenakan faktor ekonomi tetapi tidak sedikityang memilih untuk melanjutkan pendidikannya di bangku perkuliahan dan mulai mendaftar ke perguruan tinggi melalui SNMPTN, SBMPTN, PMDK, ataupun Mandiri.


Para pelajar mempunyai Universitas favorit mereka sendiri yang mereka lihat dari akreditasinya dan juga fasilitasnya yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran mereka selama di kampus. Keinginan seseorang untuk melanjutkan pendidikan di bangku perkuliahan juga dipengaruhi oleh pesan orang tua kepada anaknya apabila ingin hidup yang lebih baik lagi, maka sekolahlah setinggi-tingginya, agar kelak dapat meraih kesuksesan dan tidak memiliki nasib yang sama seperti dirinya. 

Ekspetasi yang besar inilah yang membuat banyak orang bertanya apakah dengan kuliah seseorang akan sukses? Apakah kuliah dapat menentukan nasib kita? Dari pertanyaan ini, orang akan memberikan jawaban yang berbeda-beda sesuai sudut pandang mereka masing-masing. Namun pada umumnya tidak sedikit orang berpikir bahwa dengan menyandang status pendidikan yang tinggi dapat mempermudah kita dalam mencari pekerjaan dimasa depan. 

Banyak orang yang akan berlomba-lomba untuk menempuh pendidikan di universitas ternama dengan harapan bahwa pendidikan tinggi yang ditempuh dapat membawanya ke pintu kesuksesan dengan nilai dan ijazah dari kampus ternama tersebut. Oleh karena itu tidak menutup kemungkinan bahwa mereka akan meremehkan lulusan dari kampus swasta ataupun kampus yang fasilitas masih kurang menunjang. Apalagi pembelajaran ditunjang dengan sarana dan prasarana yang super canggih dan teknologi terkini yang memudahkan orang untuk mengakses setiap informasi baru. 

Untuk mendapatkan fasilitas yang canggih serta teknologi terkinitentu tidak secara mudah, jika ingin menempuh perkuliahan di kampus yang ternama maka biaya yang dikeluarkan pun tentu tidak sedikit.Tetapi dari pernyataan yang ada diatas, perlu diketahui bahwa kuliah dikampus manapun baik tenama ataupun tidak, belum memberikan jaminan kesuksesan seperti yang diharapkan banyak orang. Apalagi saat kita menempuh perkuliahan secara tidak serius dalam belajar dan juga tidak mencari pengalaman atau jaringan yang cukup,dapat membuat kita kesulitan dalam mencari pekerjaan. 

Ada beberapa hal yang mendasari argument ini yaitu: 

Pertama adanya omongan dari orang disekitar kita jika sehabis lulus dari bangku SMA dan tidak melanjutkan ke bangku perkuliahan, contohnya “ kamu tidak kuliah ya? Kenapa? Wah sayang sekali yah padahal kuliah penting loh” omongan yang seperti inilah yang secara tidak sadar mendorong kita untuk melanjutkan perkuliahan dengan alasan “ lebih baik saya kuliah, dari pada diomongin tetangga”.

Kedua adalah jurusan yang kita ambil itu bukan merupakan passion kita, tidak sedikit orang yang mengambil jurusan kuliah berdasarkan masukan orang lain seperti orang tua,saudara dan teman dengan alasan “agar tidak kuliah sendiri, agar ada temanya”, sebenarnya menjadikan teman sebagai motivasi kuliah itu bagus akan tetapi, menjadikan teman sebagai patokan untuk mengambil jurusan perkuliahan lah yang sedikit keliru. 

Dimana teman kita mengambil jurusan yang sesuai keahliannya sedangkan kita Cuma mengikutinya saja. Hal ini justru akan menyusahkan kita, kita akan menjadi minder dengan teman yang lain yang lebih menguasai materi perkuliahan dan bisa juga kita tidak mengerti mata kuliah dari jurusan tersebut.

Ketiga adalah mengenai pekerjaan, dalam dunia kerja saat ini mencari pekerjaan itu tidaklah mudah dimana orang yang mempunyai relasi ataupun kenalan, orang yang lulus dengan IPK tinggi atau cumlaude dan memiliki gelar sarjana belum tentu dapat diterima diperusahaan yang diinginkan. 

Banyak sekali kejadian seperti ini, ketika seseorang sudah lulus dari bangku perkuliahan dan mendapatkan gelar sarjana dengan IPK yang memuaskan atau sempurna, tidak menutup kemungkinan mendapat penolakan atau tidak diterima dalam bekerja. Hal ini dikarenakan ketika kuliah seseorang tidak bersungguh-sungguh hanya ingin mengikuti tren tetapi tidak memanfaatkan masa kuliah sebagai arena untuk mencari banyak pengalaman dan membangun jaringan diluar. 

Pada saat ini banyak perusahaan yang menerima calon karyawan berdasarkan pengalamannya bukan berdasarkan nilai yang tertera pada ijazahnya, seberapa telaten dia dalam bekerja dan pengalaman kerja apa yang dia miliki. 

Dari beberapa argument yang ada, dapat ditarik kesimpulan bahwa kuliah tidak menentukan nasibmu di masa depan, semuanya tergantung pada pengalaman, keahlian dan kemauan kita. 

Dan yang terpenting adalah bukan mereka atau siapapun yang dapat menentukan nasib kita, tetapi kita sendiri. Kenapa?, karena kuliah ataupun tidak itu semua tergantung pilihan kita dan bagaimana kita bisa memanfaatkan kesempatan yang ada untuk memperoleh pengalaman yang sebanyak banyaknya, karena pintar saja tidak cukup untuk membawa kita ke pintu kesuksesan.

Orang yang tidak pernah kuliah sekalipun bisa menjadi sukses asalkan dia mau belajar dan mau berbenah diri, dan mendengarkan masukan dari orang lain.

Pengirim :
Tasya Anggreyni dan Anugrah Syalwa Damayanti
Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang